Gerakan Sosial Kolektif dalam Drama Pyramid Game (Studi Semiotika Roland Barthes)
Main Article Content
Abstract
Evolving social changes create various types of dynamic social movements. This research aims to analyze the denotative and connotative meanings in the Korean drama Pyramid Game about collective behavior as a form of social movement using Roland Barthes semiotics. The teories and concepts used in this research are film as mass communication, social movement (collective behavior theory and new social movement theory), and semiotics according to Roland Barthes. With a qualitative approach that uses the semiotics of Barthes research method and Roland Barthes’ semiotic analysis technique involving concepts of denotation, connotation, and myth, this study aims to reveal collective behavior as a form of social movements in Korean drama Pyramid Game. Based on the results of the research, social movement in this drama are depicted through collective behaviors that are conventional and technological that bring success of social movements with the weakening of the oppressive system, the development of collective action groups, and boycotts. These elements build significant collective power in fighting injustice and promoting social change. In addition to being a medium of entertainment, the drama also reflects social realities related to the dynamics of social movements that are relevant in modern society.
Perubahan sosial yang terus berkembang menciptakan berbagai jenis gerakan sosial kolektif yang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna denotatif dan konotatif dalam drama Korea Pyramid Game tentang perilaku kolektif sebagai bentuk gerakan sosial dengan menggunakan semiotika Roland Barthes. Teori serta konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah film sebagai komunikasi massa, gerakan sosial (teori perilaku kolektif dan teori gerakan sosial baru), dan semiotika menurut Roland Barthes. Dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode penelitian semiotika Barthes dan teknik analisis semiotika Roland Barthes yang melibatkan konsep denotasi, konotasi, dan mitos ini bertujuan untuk mengungkap perilaku kolektif sebagai bentuk gerakan sosial dalam drama Korea Pyramid Game. Berdasarkan hasil penelitian, gerakan sosial dalam drama ini digambarkan melalui perilaku kolektif yang secara konvensional maupun dengan teknologi yang membawa keberhasilan dari gerakan sosial dengan melemahnya sistem menindas, berkembangnya kelompok tindakan kolektif, dan aksi boikot. Elemen-elemen ini membangun kekuatan kolektif yang signifikan dalam melawan ketidakadilan dan mendorong perubahan sosial. Selain menjadi medium hiburan, drama ini juga mencerminkan realitas sosial terkait dinamika gerakan sosial yang relevan di masyarakat modern.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Koneksi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Amira, D. (2024). 7 Drakor Rating Tertinggi 2024 Dilihat Berdasarkan Vote dan Jumlah Penonton. Kapanlagi.Com. https://www.kapanlagi.com/korea/7-drakor-rating-tertinggi-2024-dilihat-berdasarkan-vote-dan-jumlah-penonton-efa5d8.html?page=2
Angela, M., & Winduwati, S. (2020). Representasi Kemiskinan dalam Film Korea Selatan (Analisis Semiotika Model Saussure pada Film Parasite). Koneksi, 3(2), 478. https://doi.org/10.24912/kn.v3i2.6480
Eser, A. (2024). Global Craze: Most Addictive Korean Dramas Captivate 100 Million Fans. https://worldmetrics.org/most-addictive-korean-dramas/
Hariance, R. (2019). Aksi Kolektif Petani dalam Koperasi Untuk Agribisnis Berkelanjutan (Sebuah Tinjuan Literatur). Jurnal AGRIFO, 4(2), 93–106.
Haris, A., Rahman, A. B. H. A., & Ahmad, W. I. W. (2019). Mengenal Gerakan Sosial dalam Perspektif Ilmu Sosial. Hasanuddin Journal of Sociology, 1(1), 15–24. https://doi.org/10.31947/hjs.v1i1.6930
Nakya, A. F., Alghifari, A. M. R., Ramadhan, Z. R., Ahmad, R. K., Zaini, M., & Prakoso, H. A. (2023). Perbandingan Gerakan Sosial Baru Dan Gerakan Sosial Lama (Studi Kasus Di Myanmar). JIMPS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 8(4), 3461–3469. https://jim.usk.ac.id/sejarah
Permana, E., Wijaya, D. N., Khoirunisa, L., & Samsyurizal. (2024). Strategi Pemasaran Perusahaan Starbucks Terhadap Penurunan Saham Akibat Boikot Produk. Jurnal Ekonomi, Akuntansi, Dan Perpajakan, 1(2), 208–223. https://doi.org/https://doi.org/10.61132/jeap.v1i2.309
Romli, K. (2016). Komunikasi Massa (Adipramono (ed.); 1st ed.). PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Salsabila, N., & Candraningrum, D. A. (2020). Representasi Kearifan Lokal Budaya Timur Tengah dalam Film “Aladdin (2019)” Produksi Walt Disney Pictures. Koneksi, 4(1), 7–13. https://doi.org/10.24912/kn.v4i1.6494
Wibisono, P., & Sari, Y. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Bintang Ketjil Karya Wim Umboh Dan Misbach Yusa Bira. Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, 1(1), 30–43.
Wiranata, I. M. A. (2022). Pemetaan Teori-Teori Gerakan Sosial: Contoh Kasus di Berbagai Negara. Airlangga University Press.