Komunikasi Interpersonal Seorang Ayah Down-Syndrome Melalui Film Miracle in Cell No.7
Main Article Content
Abstract
Dasar dari penelitian ini ialah perubahan pandangan negatif terhadap penyandang down-syndrome. Dengan keterbatasan yang dialami, seorang dengan retardasi mental mampu menyayangi dan mencintai orang-orang disekitarnya dengan tulus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis semiotika Charles Sanders Pierce yang menggambarkan hubungan komunikasi interpersonal seorang ayah down-syndrome dengan anak perempuannya. Penelitian ini menggunakan film Miracle in Cell No. 7 sebagai sumber objek pelaksanaan penelitian. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi dalam hubungan antar manusia yang paling erat. Contohnya komunikasi antara dua orang yang saling menyayangi. Komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi dan kontak sosial. Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi interpersonal dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan. Hubungan keduanya dilatarbelakangi oleh budaya negara Korea yang menganut ajaran Konfusius mengenai rasa hormat kepada orang yang lebih tua.
Article Details
References
Alex Sobur. (2009). Analisis Teks Media “Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2007). Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Bungin, Burhan. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana.
Setiawan, C., & Suzy A. (2017). Studi Komunikasi Antarpribadi Anak dengan Orang Tua Tiri. Jurnal Komunikasi. 9 (1).75.
Effendy, Onong Uchjana. (2000). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT.Rosdakarya.