Representasi Maskulinitas pada Sosok Ayah dalam Film (Studi Semiotika Roland Barthes pada Film Fatherhood)
Main Article Content
Abstract
Film is the dominant form of visual mass communication in this world. In general, films are built upon signs, which include images and sounds. On June 18, 2021, Netflix released the comedy drama film Fatherhood. This film tells the story of a father who has to live as a single father who has to perform a domestic role by taking care of a child, as well as being an architect as his public role. This study aims to find out the representation of masculinity in father figure on Fatherhood. The theory used by author in this study is mass communication theory, film as mass media, Netflix, Roland Barthes’s semiotic, representation, gender and masculinity. This research uses a descriptive qualitative approach with Roland Barthes’s semiotic model analysis technique. The research data were obtained from scenes or texts in film, observations, and literature studies. The conclusion of this study is that the masculinity in father figure on “Fatherhood” is represented through three aspects, namely the domestic role that’s associated with the concept of male masculinity as a “new man as nurturer” and the concept of fatherhood, the public role which is the role of the men with masculinity and societal views that’s related to patriarchal ideology.
Film merupakan bentuk dominan dari komunikasi massa visual dalam dunia. Pada umumnya film dibangun dengan tanda-tanda meliputi gambar dan suara. Pada tanggal 18 Juni 2021, Netflix merilis film drama komedi yang berjudul Fatherhood. Film ini menceritakan tentang seorang ayah yang harus menjalani hidup sebagai ayah tunggal yang melakukan peran domestik dengan mengasuh anak sekaligus peran publik yaitu bekerja sebagai arsitek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi maskulinitas pada sosok ayah dalam film Fatherhood. Teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teori media massa, film sebagai media massa, Netflix, semiotika Roland Barthes, representasi, gender dan maskulinitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik analisis semiotika model Roland Barthes. Data penelitian diperoleh dari adegan-adegan atau teks pada film, observasi pada film, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah maskulinitas pada sosok ayah dalam film Fatherhood direpresentasikan melalui tiga hal, yaitu peran domestik yang berhubungan konsep maskulinitas laki-laki sebagai “new man as nurturer” dan konsep fatherhood, peran publik yang merupakan peran laki-laki dengan maskulinitasnya dan pandangan masyarakat yang berkaitan dengan ideologi patriarki.
Article Details
References
Angela, Michele dan Septia Winduwati. (2019). Representasi Kemiskinan Dalam Film Korea Selatan (Analisis Semiotika Model Saussure pada Film Parasite). Koneksi. 3(2). 478-484
Anggito, Albi dan Johan Setiawan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak
Ardianto, Elvinaro, et al. (2012). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Badan Pusat Statistik. (2020). Persentase Judul Film yang Ditayangkan Oleh Perusahaan Bioskop Menurut Genre (Persen), 2014-2018. <https://www.bps.go.id/indicator/2/968/1/persentase-judul-film-yang-ditayan gkan-oleh-perusahaan-bioskop-menurut-genre.html> diakses pada 7 September 2021
Brooks, Wanda M. dan Jonda C. McNair. (2014). "Combing" through Representations of Black Girls's Hair in African American Children's Literature. Children's Literature in Education. 46. 296-307
Cicilia, Maria. (2021). "Fatherhood" Duduki Peringkat Pertama Netflix di 82 Negara.<https://www.antaranews.com/berita/2233110/fatherhood-duduki-peringkat-pertama-netflix-di-82-negara> diakses pada 6 September 2021
Fakih, Mansour. (2013). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kusuma, Shafira Nusa dan Wulan Purnama Sari. (2019). Gambaran Maskulinitas melalui Film (Studi Pandangan Generasi Milenial pada Tokoh Dilan di Film “Dilan 1990”). Koneksi. 2(2). 548-555
Moleong, Lexy J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Montezuma, Christabel Davina Fidelia dan Fransisca Rosa Mira Lentari. (2020). Gambaran Dimensi dari Fathering Self-efficacy pada Ayah Tunggal yang mengasuh anak usia dini. Philanthropy: Journal of Psychology. 4(1). 1-24
Nurdin, Ismail dan Sri Hartanti. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media Sahabat Cendekia
Parmanti dan Santi Esterlita Purnamasari. (2015). Peran Ayah dalam Mengasuh Anak. InSight. 17(2). 81-90
Pratiwi, Mutiara Hening. (2021). Sinopsis Fatherhood, saat Kevin Hart Jadi Ayah Tunggal, Segera di Netflix. <https://www.kompas.com/hype/read/ 2021/05/18/112649466/sinopsis-fatherhood-saat-kevin-hart-jadi-ayah-tunggal -segera-di-netflix> diakses pada 6 September 2021
Rokhmansyah, Alfian. (2016). Pengantar Gender dan Feminisme: Pemahaman Awal Kritik Sastra Feminisme. Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca
Sobur, Alex. (2020). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Supriyanto. (2015). Peran dan Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan. <https://lakilakibaru.or.id/peran-dan-keterlibatan-ayah-dalam-pengasuhan/> diakses pada 3 November 2021
Utami, Desy Budi. (2019). Mengenal Indonesia melalui Netflix. Jurnal Komunikasi. 11(1). 70–80
Walby, Sylvia. (2014). Teorisasi Patriarki (Mustika K. Prasela, Penerjemah). Yogyakarta: Jalasutra.
Wandi, G. (2015). Rekonstruksi Maskulinitas: Menguak Peran Laki-laki dalam Perjuangan Kesetaraan Gender. Journal of Gender Studies. 5(2). 239-255
Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. (2013). Semiotika Komunikasi: Aplikasi bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media
Wijaya, Awi Muliadi. (2011). Kebutuhan Dasar Anak Untuk Tumbuh Kembang yang Optimal. <https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/021113-kebutuhan -dasar-anak-untuk-tumbuh-kembang-yang-optimal#> diakses pada 3 November 2021