Studi Komunikasi Pengungkapan Diri Remaja Laki-Laki Feminin

Main Article Content

Ai Ching
Suzy Azeharie

Abstract

Gender is a difference between women and men which is judged by their behavior and character which is feminine or masculine. Self disclosure is the process of disclosing personal information that is not necessarily known by others. When someone experiences a difference between sex, which is a reproductive tool, and gender which is his nature, then that person will be underestimated by some societies. The subject of this research is male adolescents who are feminine while the object is self-disclosure by male adolescents who are feminine. In this study, the authors will examine the self-disclosure communication process carried out by teenage boys who are feminine. The theory used in this research is the concept of gender, intrapersonal communication, self-disclosure and self-concept. The author uses literature study, interviews, observation and documentation to gather the required information. In the interview process, the writer chose three main sources, namely three teenage boys who have feminine traits and one psychologist as justification. The results showed that male adolescents who have feminine traits are different from gay and transsexual men. Intrapersonal communication is needed by teenage boys in expressing themselves which is feminine. Communicating with himself can make it easier for feminine boys to make decisions. After expressing themselves, male adolescents who are feminine know themselves better and accept the shortcomings and differences between male adolescents who are feminine and male adolescents in general.

Gender adalah suatu perbedaan antara perempuan dan laki-laki yang dinilai dari kelakuan dan sifat mereka yang feminin atau maskulin. Self disclosure adalah proses pengungkapan informasi pribadi yang belum tentu diketahui oleh orang lain. Saat seseorang mengalami perbedaan antara sex yang merupakan alat reproduksi dengan gender yang merupakan sifatnya, maka orang tersebut akan dianggap remeh oleh beberapa masyarakat. Subjek dari penelitian ini adalah remaja laki-laki yang bersifat feminin sedangkan objeknya adalah pengungkapan diri yang dilakukan oleh remaja laki-laki yang bersifat feminin. Dalam penelitian ini penulis akan meneliti proses komunikasi pengungkapan diri yang dilakukan oleh remaja laki-laki yang bersifat feminin. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep gender, komunikasi intrapersonal, self disclosure atau pengungkapan diri, dan konsep diri. Penulis menggunakan studi kepustakaan, wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Dalam proses wawancara, penulis memilih tiga narasumber utama yaitu tiga remaja laki-laki yang memiliki sifat feminin dan satu ahli psikolog sebagai pembenaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja laki-laki yang memiliki sifat feminin berbeda dengan gay dan transeksual. Komunikasi intrapersonal dibutuhkan oleh remaja laki-laki dalam mengungkapkan dirinya yang bersifat feminin. Berkomunikasi dengan dirinya sendiri dapat mempermudah remaja laki-laki yang feminin dalam mengambil keputusan. Setelah melakukan pengungkapan diri remaja laki-laki yang bersifat feminin lebih mengenal dirinya sendiri dan menerima kekurangan dan perbedaan antara remaja laki-laki yang bersifat feminin dengan remaja laki-laki pada umumnya.

Article Details

How to Cite
Ching, A., & Azeharie, S. (2021). Studi Komunikasi Pengungkapan Diri Remaja Laki-Laki Feminin. Koneksi, 5(1), 200–208. https://doi.org/10.24912/kn.v5i1.10247
Section
Articles
Author Biographies

Ai Ching, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Suzy Azeharie, Universitas Tarumangara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Asandi, Qurrotul Ayun Ria dan Hamim Rosyidi. (2010). Self Disclosure (Pengungkapan Diri) Pada Remaja Pengguna Facebook. Skripsi. Surabaya: Psikologi Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Azeharie, Suzy dan Wulan Purnama Sari. (2015). Penyingkapan Diri Ibas Yudhoyono Dalam Instagram Dan Reaksi Ani Yudhoyono Terhadap Postingan Instagram Ibas. Jurnal Komunikasi. 7(1). 112

Hartati, Sri. (2020). Gender dalam Birokrasi Pemerintahan. Surabaya: PT Scopindo Media Pustaka.

Nurhadi, Zikri Fachrul. (2018). Model Komunikasi Sosial Laki-Laki Feminim. Jurnal Ilmu Komunikasi. 16(3). 272-273

Rahmawati dan Herio Rizki Dewinda. (2015). Hubungan Antara Self Disclosure Dengan Resiliensi Pada Remaja Di Panti Asuhan Putra Bangsa Yayasan Budi Mulia Padang. Jurnal PSYCHE 165 Fakultas Psikologi. 8(2). 12

Rahmiana. (2019). Komunikasi Intrapersonal Dalam Komunikasi Islam. Jurnal Peurawi. 2(1). 78

Rakhmat, Jalaluddin. (2011). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Safrudin dan Sri Mulyati dan Rosni Lunis. (2018). Pengembangan Kepribadian Dan Profesionalisme Bidan. Malang: Wineka Media.

Thalib, Syamsul Bachri. (2010). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Kencana (Divisi dari Prenada Media Group).

Yulia, Resi dan Yusuarsono dan Anis Endang SM. (2016). Diskriminasi Pada Pria Feminin. Jurnal Professional FIS UNIVED. 3(1). 44

Yusuf, Muri. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta: Kencana (Divisi dari Prenada Media Group).

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>