Representasi Feminisme Pada Film Disney Live-Action Mulan
Main Article Content
Abstract
Film is a mass media that presents a story in audio-visual form. This research aims to see how are the representation of feminism in the Disney Live-Action Mulan film. The method used is descriptive qualitative research methods with semiotic as data analysis techniques. Data are collected using the methods of documentation, observation, and literature study. The signs of the film were analyzed using Roland Barthes' semiotic model two-stage of signification, which are the denotation, connotation, and myth stages. This film shows the discrimination that happened in women due to patriarchal ideology. The results of this study indicate that the Disney Live-Action Mulan film dominantly represents the flow of liberal feminism, existentialism feminism, and radical-libertarian feminism through its main character, Hua Mulan. Hua Mulan's feminist behavior can be seen from her that are opposing discrimination and standards as a woman, performing male roles, able to be a leader, takes risks and being responsible, independent, able to gets recognition, and proving that she is able to give honor to her family. This film has a meaning that a woman can give honor to her family by being herself, and can have the right to be treated equally and also the right to determine and be responsible for her way of life.
Film merupakan salah satu jenis media massa yang menampilkan cerita dengan bentuk audio visual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana representasi feminisme pada film Disney Live-Action Mulan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik analisis data semiotika. Data yang dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan studi pustaka. Tanda-tanda dari film dianalisis dengan menggunakan model semiotika signifikasi dua tahap Roland Barthes yaitu tahap denotasi, konotasi, dan mitos. Film ini memperlihatkan diskriminasi yang terjadi pada perempuan yang disebabkan ideologi patriarki. Film Disney Live-Action Mulan secara dominan merepresentasikan aliran feminisme liberal, feminisme eksistensialisme, dan feminisme radikal-libertarian lewat tokoh utamanya yaitu Hua Mulan. Perilaku feminisme Hua Mulan terlihat dari perilakunya yang melawan diskriminasi serta standar sebagai perempuan, mampu melakukan peran laki-laki, menjadi pemimpin, berani mengambil resiko dan bertanggung jawab, independen, mendapat pengakuan dan membuktikkan bahwa ia mampu memberi kehormatan untuk keluarganya. Film ini dapat memiliki makna bahwa seorang perempuan dapat memberikan kehormatan pada keluarganya dengan menjadi dirinya sendiri, dan dapat memiliki hak untuk diperlalukan secara setara dan hak untuk menentukan dan bertanggung jawab atas jalan hidupnya sendiri.
Article Details
References
Arivia, G. (2003). Filsafat Berperspektif Feminis. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.
Asri, R. (2020). Membaca Film Sebagai Sebuah Teks: Analisis Isi Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)”. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2), 74-86. <https://jurnal.uai.ac.id/index.php/JAISS/article/view/462/396> diunduh tanggal 15 September 2020.
Kriyantono, R. (2007). Teknik Prakis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
McQuail, Dennis. (2011). Teori Komunikasi Massa, Buku 1, Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika.
Lau, Jessie. (2020). Who Is The Real Mulan? The Diplomat. Diakses dari https://thediplomat.com/2020/09/who-is-the-real-mulan/ pada 4 September.
Paramita, S., & Chaniago, A. (2018). Representasi Identitas Tomboy Dalam Film Inside Out. SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi, 11(2). <https://core.ac.uk/download/pdf/268047686.pdf> diunduh tanggal 16 September 2020.
Prameswari, N. P. L. M., Nugroho, W. B., & Mahadewi, N. M. A. S. (2019). FEMINISME EKSISTENSIAL SIMONE DE BEAUVOIR: PERJUANGAN PEREMPUAN DI RANAH DOMESTIK. <https://ojs.unud.ac.id/index.php/sorot/article/download/51955/30814> diunduh tanggal 11 November 2020.
Prasetya, Arif Budi. (2018). Analisis Semiotika Film dan Komunikasi. Malang: Intrans Publishing.
Rini, Kartika Puspa, & Fauziah, Nurul. (2019). FEMINISME DALAM VIDEO KLIP Blackpink: Analisis Semiotika John Fiske Dalam Video Klip Blackpink DDU-DU DDU-DU. Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian, 5(2), 317-328. <http://journal.uniga.ac.id/index.php/JK/article/view/669> diunduh tanggal 16 September 2020.
Sobur, Alex. (2004). Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sobur, Alex. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Subhan, Zaenudi Echsan. (2004). Kekerasan Terhadap Perempuan. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.
Sutanto, O. (2017). Representasi Feminisme Dalam Film “Spy”. Jurnal E-Komunikasi, 5(1). <http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/6164>diunduh tanggal 28 September 2020.
Tong, R. P. (1998). Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepada Arus Utama Pemikiran Feminis. Yogyakarta: Jalasutra.
Tong, R. P. (2004). Feminist Thought A More Comprehensive Introduction, Terj. Aquarini Priyatna Parabasmoro, (Yogyakarta: Jalasutra, 2008).
Tong, R. P. (2010). Feminist Thought. Yogyakarta: Jalasutra.