Representasi Kemiskinan dalam Film Korea Selatan (Analisis Semiotika Model Saussure pada Film Parasite)

Main Article Content

Michelle Angela
Septia Winduwati

Abstract

This study discusses the social problems that occur in South Korea that represents poverty in the film Parasite by identifying the signs used in the film. The director as a mass communicator makes a film as a mass message delivering a message to a mass audience or audience about their representation of reality. The theory used in this research is the theory of mass communication, film, representation, discourse, and poverty. This study uses a qualitative approach with Ferdinand de Saussure semiotic analysis technique which divides the signs into two, namely signifier and signified. In this study it was found that the film Parasite represented poverty depicting the figure of a family who lived a difficult life, a small house that was dirty and cramped, difficulty in finding decent work, living in a slum area, a house flooded. Kim's family poverty in this film is relative poverty which explains even though their basic needs are met, but the difference is clearly seen when compared to the economy with the Park family. Some poverty indicators according to the World Bank are portrayed in the film such as land ownership and limited capital, limited infrastructure needed, development bias in cities, differences in human resources and economic sectors, poor living culture and poor governance.

 

Penelitian ini membahas tentang adanya masalah sosial yang terjadi di Korea Selatan dalam sebuah film yang merepresentasikan kemiskinan dalam film Parasite dengan mengidentifikasi tanda-tanda yang digunakan dalam film tersebut. Sutradara sebagai komunikator massa membuat film menyampaikan pesan kepada audiens massa atau penonton tentang representasinya terhadap realitas. Teori yang digunakan penelitian ini adalah teori komunikasi massa, film, representasi, wacana, dan kemiskinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang membagi tanda menjadi dua yaitu signifier dan signified. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa film Parasite merepresentasikan kemiskinan menggambarkan sosok keluarga yang hidup sulit, rumah yang kecil kotor dan sempit, kesulitan dalam mencari pekerjaan yang layak, tinggal di daerah yang kumuh, rumah yang kebanjiran. Kemiskinan keluarga Kim dalam film ini adalah kemiskinan relatif yang menjelaskan meskipun kebutuhan pokok mereka terpenuhi, namun perbedaan terlihat jelas jika dibandingkan dengan ekonomi dengan keluarga Park. Film seperti kepemilikan tanah dan modal yang terbatas, sarana prasarana yang dibutuhkan terbatas, pembangunan yang bias di kota, perbedaan sumber daya manusia dan sektor ekonomi, budaya hidup yang jelek serta tata pemerintahan yang buruk.

Article Details

How to Cite
Angela, M., & Winduwati, S. (2020). Representasi Kemiskinan dalam Film Korea Selatan (Analisis Semiotika Model Saussure pada Film Parasite). Koneksi, 3(2), 478–484. https://doi.org/10.24912/kn.v3i2.6480
Section
Articles
Author Biographies

Michelle Angela, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Septia Winduwati, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Ardianto, Elvinaro dkk. (2009). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Eriyanto. (2011). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT LKIS Printing Cemerlang.

Halim, Janne dan Widayatmoko Widayatmoko (2015). Representasi Kampanye Po Politik Dalam Game (Analisis Semiotik Dalam Game Jokowi Go! Dan Game Prabowo The Asian Tiger). Jurnal Komunikasi, 07,1, 98-107. Jakarta: Untar Press.

Hendra, Roy. (2010). Determinan Kemiskinan. Terarsip di

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/131195-T%2027312 Determinan%20kemiskinan-Pendahuluan.pdf

Mcquail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.

Moleong, Lexy J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Morissan. (2013). Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana.

Romli, Khomsahrial. (2016). Komunikasi Massa. Jakarta: PT Grasindo.

Simbar, Frulyndese K. (2016). Fenomena Konsumsi Budaya Korea pada Anak Muda di Kota Manado. Jurnal Holistik, Tahun X No. 18 / Juli – Desember 2016. Terarsip di https://media.neliti.com/media/publications/80963-ID- fenomena-konsumsi-budaya-korea-pada-anak.pdf

Sobur, Alex. (2017). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Wibowo, Indiwan Seto. (2013). Semiotika Komunikasi Aplikasi bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>