Makna Simbolik dalam Konteks Komunikasi Antar Budaya (Kajian Fenomenologi Terhadap Seni Bela Diri Taekwondo)

Main Article Content

Rachel Nelly
Sinta Paramita

Abstract

Korea Selatan memiliki beragam bentuk kebudayaan dari bahasa sampai dengan kesenian. Salah satu kebudayaan dari Korea Selatan yang terkenal dan diminati dunia adalah seni bela diri Taekwondo. Di dalam seni bela diri Taekwondo terdapat berbagai simbol yang memiliki makna didalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna yang terdapat pada simbol-simbol dalam seni bela diri Taekwondo khususnya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan konsep komunikasi antar budaya dan teori makna simbolik. Penelitian ini menggunakan metodologi pendekatan penelitian kualitatif bersifat deskriptif, dengan penjaringan data fenomenologi. Teknik analisis data secara kualitataif yang digunakan di penelitian ini adalah dengan melakukan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil wawancara penulis mendapatkan data mengenai prosesi yang dilakukan pada saat akan latihan Taekwondo, terdapat tiga prosesi dari pembukaan, latihan intensif, dan penutup. Kemudian penulis juga mendapatkan simbol-simbol yang terdapat pada seni bela diri Taekwondo yaitu kata-kata terucap berupa teriakan, hitungan, panggilan, dan penggunaan bahasa Korea, objek berupa seragam latihan, sabuk, dan pelindung, gerak tubuh berupa gerakan membungkukkan badan, berdiam diri dan gerakan teknik, tempat latihan, dan peristiwa ujian kenaikan tingkat. Dapat disimpulkan terdapat makna yang terkandung dari simbol-simbol tersebut yakni  pembentukan diri yang dipengaruhi oleh nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, dan nilai agama bagi setiap orang yang terlibat langsung di dalam suatu fenomena budaya berupa seni bela diri Taekwondo.

Article Details

How to Cite
Nelly, R., & Paramita, S. (2019). Makna Simbolik dalam Konteks Komunikasi Antar Budaya (Kajian Fenomenologi Terhadap Seni Bela Diri Taekwondo). Koneksi, 2(2), 532–539. https://doi.org/10.24912/kn.v2i2.3933
Section
Articles
Author Biographies

Rachel Nelly, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Sinta Paramita, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Hasbiansyah, O. (2008). Pendekatan Fenomenologi: Pengantar Praktik Penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi. MediaTor (Jurnal Komunikasi), 9(1), 163-180

Kim, Sang H., Kuk Hyun Chung, & Kyung Myong Lee. (1999). Taekwondo Kyorugi: Olympic Style Sparring (Edisi ke 2). Wethersfield: Turtle Press

Liliweri, A. (2003). Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara

Paramita, S. (2018). Pergeseran Makna Budaya Ondel-Ondel Pada Masyarakat Betawi Modern. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 1(1), 133-138

Paramita, S., & Wulan Purnama S. (2016). Komunikasi Lintas Budaya dalam Menjaga Kerukunan antara Umat Beragama di Kampung Jaton Minahasa. Jurnal Pekommas, 1(2), 153 - 166

Park, Yeon Hee, Yeon Hwan Park, & Jon Gerrard. (2013). The Ultimate Reference Guide to The World’s Most Popular Black Belt Martial Art Tae Kwon Do. edisi ke-3. New York: Skyhorse Publishing Pers

Prasetyo, Indra Dwi. (Februari 2018). "Hallyu" dan Keberpihakan Kaum Muda. <https://news.detik.com/kolom/3880620/hallyu-dan-keberpihakan-kaum-muda>, diakses tanggal 27 Agustus 2018 pukul 15.40 WIB

Santoso, Imam. (Mei 2018). Atlet Tae Kwon-Do Kembali Berlatih di Korea Selatan. <https://www.antaranews.com/berita/715043/atlet-tae-kwon-do-kembali-berlatih-di-korea-selatan>, diakses tanggal 27 Agustus 2018 pukul 16.12 WIB

Sobur, Alex. (2017). Semiotika Komunikasi. edisi ke-5. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suryadi, V. Yoyok. (2003). Taekwondo Poomse Taeguk. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 > >>