Perbedaan Pandangan Antargenerasi dalam Film Pendek Ngaheot

Main Article Content

Delinda Amelia Jakaria
Nigar Pandrianto

Abstract

Taboo is something that cannot be separated from society. Pamali functions to influence the obedience of the surrounding community. One of the taboos that developed in Sundanese society is forbidden to whistle at night. The short film Ngaheot was chosen because it approaches the problem that today’s young generation tends to ignore their own culture. Therefore, this research aims to find out how the construction of whistle as myth is maintained in the short film Ngaheot. This research uses the concepts of mass communication, film, social reality construction, myth, and Roland Barthes semiotic model. This research uses a qualitative research method using Roland Barthes semiotic text analysis method. The subject of this study are scenes in the film and the objects of this study are scenes or texts that have signs of myth in the film. The results of this study indicate that there is a myth constructed between parents who are considered old-fashioned and young people representing thoughts that follow the generation in the short film Ngaheot. Even though it has entered the modern era, myth still has a role in human life. The purpose of the myth itself is as a form to respect each other.


Pamali merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kalangan masyarakat. Pamali berfungsi untuk memengaruhi ketaatan masyarakat sekitar. Salah satu kepercayaan yang terdapat dalam masyarakat Sunda adalah larangan untuk bersiul di malam hari. Film pendek Ngaheot dipilih karena film ini memiliki pendekatan tentang masalah di mana generasi muda sekarang ini cenderung mengabaikan budayanya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi siul sebagai pamali yang dipertahankan dalam film pendek Ngaheot. Penelitian ini menggunakan konsep komunikasi massa, film, konstruksi realitas sosial, mitos, dan semiotika model Roland Barthes. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis teks semiotika Roland Barthes. Subjek dari penelitian ini adalah adegan-adegan dalam film yang memiliki tanda-tanda konstruksi siul sebagai pamali yang dipertahankan dan objek dari penelitian ini adalah adegan atau teks yang memiliki tanda-tanda mitos dalam film. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat konstruksi mitos antara orang tua yang dianggap kolot dan anak muda mewakili pemikiran yang mengikuti generasi dalam film pendek Ngaheot. Meskipun sudah memasuki era yang semakin berkembang, mitos mengenai pamali masih tetap berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Tujuan dari pamali sendiri adalah sebagai bentuk saling menghormati kepada satu sama lain.

Article Details

How to Cite
Jakaria, D. A., & Pandrianto, N. (2025). Perbedaan Pandangan Antargenerasi dalam Film Pendek Ngaheot. Koneksi, 9(1), 68–77. https://doi.org/10.24912/kn.v9i1.33279
Section
Articles

References

Alfarisi, A. S., Firdayani, F. A., Safitri, A. A., Ariyanti, F., & Pradana, A. B. H. (2019). Mitos dan Budaya Kaapunan Masyarakat Gantung, Belitung Timur di Tengah Masyarakat Global-Mulikultural. Buletin KKN Pendidikan, 1(1), 18–22. https://doi.org/10.23917/bkkndik.v1i1.9283

Angeline, M. (2015). Mitos dan Budaya. Humaniora, 6(2), 190. https://doi.org/10.21512/humaniora.v6i2.3325

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=59V8DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=anggito+dan+setiawan+2018&ots=5IbBvDisEm&sig=vsNdqqU0g-xtymDUF5LXr0VDxH8&redir_esc=y#v=onepage&q=anggito dan setiawan 2018&f=false

Budi Prasetya, A. (2019). Analisis Semiotika Film dan Komunikasi.

Dennis. (2017). Representasi Feminitas Ayah (Analisis Semiotika Film Miracle In Cell No. 7). Koneksi, 1(1).

Dharma, F. A. (2018). Konstruksi Realitas Sosial:PemikiranPeter L. Berger Tentang Kenyataan Sosial. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(1), 10–16. https://doi.org/10.21070/kanal.v

Hadi, D. D. I. M. S. I. P., Megawati Wahjudianata, S.Sos., M. M. K., & Inri Inggrit Indrayani, S.I.P., M. S. (2021). Komunikasi Massa.

Hari, D., & Purwati, E. (2022). Analisis Perilaku Mitos dalam Komik Online “Next Door Country” Pada Episode 28 “Baju Hijau” dan Episode 130 “Siul.” Communicator Sphere, 2(1), 36–41. https://doi.org/10.55397/cps.v1i2.20

Islami, M. N. (2014). Representasi Masyarakat Urban Jakarta dalam Film Jakarta Maghrib. Jurnal Commonline Departemen Komunikasi, 2(2), 84–95.

Junaidi, A. (2024). Kecerdasan Buatan dalam Evolusi Media dan Komunikasi.https://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/jnanasidanta/article/view/344

Kustiawan, W., Siregar, F. K., Alwiyah, S., & Lubis, R. A. (2022). Komunikasi massa. 11(1), 1–9.

Nursalim, M. P., & Permata, S. A. (2024). Makna Semiotik dalam Film Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon. Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(1), 63. https://doi.org/10.29300/disastra.v6i1.3309

Oktavianti, R., & Loisa, R. (2017). Penggunaan Media Sosial Sesuai Nilai Luhur Budaya di Kalangan Siswa SMA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 3(1), 86. https://doi.org/10.22146/jpkm.26925

Rizky, M. Y., & Stellarosa, Y. (2019). Preferensi Penonton Terhadap Film Indonesia. Communicare : Journal of Communication Studies, 4(1), 15. https://doi.org/10.37535/101004120172

Sartika, P., Wardiah, D., & Nufus, H. (2024). Struktur Fungsi Ungkapan Larangan Masyarakat Karang Cahaya Kecamatan Kikim Selatan Kabupaten Lahat. 4, 470.

Sartini. (2014). Mitos: Ekplorasi Definisi Dan Fungsinya Dalam Kebudayaan. Jurnal Filsafat, 24(2), 202.

Setyaningsih, T. W. (2023). Rekreasi Ketakutan, Sebuah Kajian Menonton Film Horor di Masa Pasca Pandemi. IMAJI: Film, Fotografi, Televisi, & Media Baru, 14(1), 57–72. https://doi.org/10.52290/i.v14i1.100

Thaheer, N. D., & Adiprabowo, V. D. (2024). Analisis Naratif Dalam Film Singsot. TONIL: Jurnal Kajian Sastra, Teater Dan Sinema, 21(1), 15–27. https://doi.org/10.24821/tnl.v21i1.11588

Wardhani, A. W. K., & Franzia, E. (2020). Penggambaran Kepercayaan Sekala Dan Niskala Di Masyarakat Bali Pada Film “the Seen and Unseen.” Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa Dan Desain, 5(1), 19–32. https://doi.org/10.25105/jdd.v5i1.6851

Welem, T. (2022). Suatu Dilema Identitas Soisal Pada Pemakaian Warna Sepu’ Dalam Upacara Adat di Toraja. Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 5(3), 326–337. https://doi.org/10.37329/ganaya.v5i3.1920

Wibisono, P., & Sari, Y. (2021). Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Film Bintang Ketjil Karya Wim Umboh Dan Misbach Yusa Bira. Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, 1(1), 30–43.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>