Studi Dramaturgi dalam Berkomunikasi Anak kepada Ayah Tiri
Main Article Content
Abstract
Teori Dramaturgi menurut Erving Goffman adalah dimana setiap individu membuat keputusan untuk mempresentasikan dirinya melalui pengelolaan kesan dan melanjutkan pertunjukannya untuk memastikan bahwa citra atau bayangan tersebut terbentuk. Goffman menggunakan metafora sebuah permainan untuk menjelaskan pandangan tentang pengelolaan kesan. Dramaturgi dibagi menjadi dua yaitu saat berada di depan panggung dan di belakang panggung. Anak akan selalu memakai topeng pada saat melihat ayah tiri akibat rasa benci yang dirasakan. Saat di depan panggung melihat ayah tiri maka anak akan menggunakan topeng dengan berpura-pura baik dan menyayangi ayah tiri sedangkan anak akan kembali menjadi diri sendiri ketika berada di lingkungan teman-teman dekat. Komunikasi yang digunakan anak kepada ayah tiri yaitu komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal dibagi menjadi dua yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal digunakan anak kepada ayah tiri dengan berkomunikasi dengan kata-kata yang sopan. Komunikasi nonverbal yang dilakukan anak kepada ayah tiri dengan memeluk dan mencium kedua pipi ayah tiri dan tersenyum dengan ramah.
Article Details
References
Bungin, Burhan. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Depok: Rajagrafindo Pustaka
Goffman, Erving. The Presentation of Self in Everyday Life
Hardjana, Agus M. (2003). Komunikaai Interpersonal dan Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisius
Littlejohn, Stephen W dan Fross, Kren A. (2009). Encyclopedia of Communication Theory. California: SAGE Publications, Inc
Mulyana Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy. (2007). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Turner, Lynn H. dan Richard West, (2008). Pegantar Teori Komunikasi (Buku 1). Jakarta: Penerbit Salemba Humanika