Komunikasi Antarpribadi Pada Tahap Pra Induksi Dalam Metode Hipnoterapi Antara Psikiater Dengan Pasien Gangguan Cemas Di Rumah Sakit Atmajaya

Main Article Content

Andre Wijaya
Yugih Setyanto

Abstract

Gangguan cemas merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa. Di Indonesia, jumlah orang yang mengalami gangguan cemas terus meningkat. Menurut data Riskesdas tahun 2013, penderita gangguan kecemasan sebanyak 6% dari total penduduk di Indonesia atau sekitar 14 juta penderita. Hal ini dikarenakan tuntutan hidup yang semakin beragam di era modern seperti sekarang ini. Gangguan cemas dapat ditangani dengan terapi menggunakan hipnosis atau sering dikenal hipnoterapi. Dalam metode hipnoterapi ini, komunikasi menjadi kunci utama kesembuhan pasien. Namun, sebelum memasuki metode hipnoterapi, pasien dan dokter akan melakukan percakapan atau tahap pra induksi yang di dalamnya melibatkan komunikasi antarpribadi, sekaligus membangun hubungan dari tahap ke tahap. Penelitian ini membahas bagaimana penerapan komunikasi antarpribadi pada tahap pra induksi dalam metode hipnoterapi antara dokter dengan pasien. Subjek penelitian yaitu dokter dengan spesialisasi hipnoterapi dan pasien yang menderita gangguan cemas di Rumah Sakit Atmajaya. Adanya hubungan interpersonal yang baik antara dokter dengan pasien menciptakan komunikasi antarpribadi yang sifatnya transaksional. Dengan adanya faktor-faktor pembangun hubungan interpersonal seperti sikap percaya, suportif dan terbuka dapat menjadikan pasien merasa nyaman dan memiliki kepercayaan penuh pada dokter yang menangani. Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif dengan metode wawancara dan studi kepustakaan.

Article Details

How to Cite
Wijaya, A., & Setyanto, Y. (2018). Komunikasi Antarpribadi Pada Tahap Pra Induksi Dalam Metode Hipnoterapi Antara Psikiater Dengan Pasien Gangguan Cemas Di Rumah Sakit Atmajaya. Koneksi, 1(2), 243–247. https://doi.org/10.24912/kn.v1i2.1959
Section
Articles

References

Budyatna, Muhammad., & Leila Mona Ganiem. (2011). Teori Komunikasi AntarPribadi. Jakarta: Kencana.

DeVito. Joseph A. (2011). The Interpersonal Communication Book. United States of America: Pearson Education,Inc.

Elias, Jack. (2009). Hipnosis & Hipnoterapi Transpersonal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maslim, Rusdi (2013). Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Unika Atmajaya.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi . Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Pakpahan, Natalina. (2017). Komunikasi Terapeutik Dalam Hipnoterapi Pasien Gangguan Kecemasan (anxiety disorder) di Glow Mind Klinik Hipnoterapi Pekanbaru : 04,2.

Cristanty, Mela. (2016). Jurnal Komunikasi. Studi Komunikasi Interpersonal Antara Perawat Dengan Lansia Di Panti Lansia Santa Anna Teluk Gong Jakarta : 08, 2. Hal 170-178.

Permatasari, Anita (2016). Penerapan Komunikasi Terapeutik Perawat Dalam Meningkatkan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSU KARDINAH Kota Tegal : 03.

http://www.depkes.go.id/article/print/16100700005/peran-keluarga-dukung kesehatan-jiwa-masyarakat.html).

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>