Analisis Semiotika Representasi Maskulinitas Karakter Perempuan dalam Film Love and Leashes

Main Article Content

Aldila Putri Rossa
Yugih Setyanto

Abstract

In gender research, there are terms called masculine and feminine. In traditional environments, women are seen as more feminine characters who are restricted in expression. Meanwhile, the modern environment provides a platform for women to perform the roles they want. Men don't have to have a character, and women don't have to have a feminine character. This is shown in the Korean movie Love and Leashes, which attaches masculinity to female characters. This research uses a descriptive qualitative approach that refers to John Fiske's semiotic analysis method and is divided into three aspects: the level of reality, the level of representation, and the level of ideology. The results of this study show that there are messages of masculinity through female characters, which are conveyed through independent, assertive, and rational female figures. Masculinity is displayed in terms of appearance, shooting angle, and ideology that wants to be given in the movie.


Dalam penelitian mengenai gender, ditemukan istilah yang disebut maskulin dan feminim. Di lingkungan tradisional, perempuan lebih dipandang sebagai karakter yang feminim namun terbatas dalam berekspresi. Sementara itu, lingkungan modern memberikan wadah bagi perempuan dalam menunjukkan peran yang diinginkannya. Laki-laki tidak harus berkarakter, Perempuan tidak harus memiliki karakter feminim. Hal itu ditunjukkan pada film Korea berjudul Love and Leashes yang justru melekatkan maskulinitas pada karakter perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang merujuk pada metode analisis semiotika John Fiske dan dibagi menjadi tiga aspek, yaitu level realitas, level representasi, dan level ideologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya penyampaian pesan maskulinitas melalui karakter perempuan, yang disampaikan melalui sosok perempuan yang mandiri, tegas, dan rasional. Maskulinitas itu diperlihatkan baik dari segi penampilan, sudut pandang kamera maupun ideologi yang ingin disampaikan dalam film. 

Article Details

How to Cite
Putri Rossa, A., & Setyanto, Y. (2024). Analisis Semiotika Representasi Maskulinitas Karakter Perempuan dalam Film Love and Leashes. Koneksi, 8(1), 92–101. https://doi.org/10.24912/kn.v8i1.27562
Section
Articles

References

Adams, S., & Stone, T. (2017). Color Design Workbook: New, Revised Edition: A Real World Guide to Using Color in Graphic Design. Rockport Publisher.

Agustang, A. T. P., Said, Muh., & Rasyid, R. (2015). Perkembangan Peran Jender Dalam Prespektif Teori Androgini. Revolusi Mental Dan Kemandirian Bangsa Melalui Pendidikan Ilmu- Ilmu Sosial Dalam Menghadapi MEA 2015, 116–123. https://ojs.unm.ac.id/PSN-HSIS/article/download/2190/1116

Burhan Bungin. (2021). Penelitian Kualitatif. KENCANA.

Christie, B., Hadi, I. P., & Wahjudianata, M. (2020). Representasi Maskulinitas Perempuan Dalam Film “My Stupid Boss 2.” Jurnal E-Komunikasi, 8(2). https://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/download/11120/9888

Dermatoto, A. (2010). Konsep Maskulinitas Dari Jaman Ke Jaman dan Citranya Dalam Media. Jurnal Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UNS Surakarta, 1–11. https://argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/maskulinitas-ind1.pdf

Fiske, J. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi - John Fiske. PT Rajagrafindo Persada.

Hasanah, R. R., & Ratnaningtyas, Rr. P. (2022). Representasi Maskulinitas Perempuan dalam Drama Korea My Name. Komunikasiana: Journal of Communication Studies, 4(1). http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/komunikasiana/article/view/17792

Krissandy. (2014). Unsur-Unsur Film. UIN Syarif Hidayatullah.

Kurniadi, B. D. (2011). Praktek Penelitian Kualitatif. UGM Press.

McQuail, D. (2000). Mass Communication Theory (Teori Komunikasi Massa) (A. Dharma & A. Ram, Eds.). Erlangga.

Moelong, L. J. (2013). Mode Penelitian Kualitatif (Revisi). PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. ALFABETA.

Tim Wow Keren. (2022, February 19). Alur Jadi Perdebatan, Kritikus Ikut Buka Suara Soal Film BDSM “‘Love and Leashes.’” Wowkeren.Com. https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00412135

Wibowo, G. (2019). Representasi Perempuan Dalam Film Siti. Nyimak (Journal of Communication), 3(1). https://doi.org/10.31000/nyimak.v3i1.1219

Widayanti, K. (2022, February 15). Film Rating Dewasa Netflix “Love and Leashes” Terima Pujian Karena Mendobrak Standar Society, Ini Alasannya! . SragenUpdate.Com. https://sragenupdate.pikiran-rakyat.com/entertaiment/pr-1843740312/film-rating-dewasa-netflix-love-and-leashes-terima-pujian-karena-mendobrak-standar-society-ini-alasannya

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>