Strategi Komunikasi Guru Terhadap Siswa Berprestasi
Main Article Content
Abstract
Basically, humans want to get recognition from others. One way is to score achievements so that they can be recognized by others. For high school students, the teacher's role in helping them score achievements is very important, because the teacher will be the first to introduce, teach and guide their students to understand, understand and score achievements. The method used in this study is the interpersonal communication approach that is centered on interpersonal attraction, strung carrot strategy and sword depending on the teacher's strategy to support student achievement. This research uses a qualitative approach. While the technique of collecting data using interviews, observation and documentation. The results showed that interpersonal attraction between teacher and students and the provision of rewards as an implementation of the strung carrot strategy can provide more motivation for students in teaching and learning activities to score achievements, while punishment can motivate learning to avoid punishment and not to score achievements.
Pada dasarnya manusia ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain. Salah satu caranya adalah dengan mencetak prestasi agar dapat diakui oleh orang lain. Bagi siswa SMA, peran guru dalam membantu mereka mencetak prestasi sangatlah penting, karena guru akan menjadi orang pertama yang memperkenalkan, mengajar dan membimbing siswanya untuk mengerti, memahami dan mencetak prestasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan komunikasi interpersonal yang berpusat pada atraksi interpersonal, strategi wortel teruntai dan pedang tergantung dalam strategi guru untuk menunjang prestasi siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sementara teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan dengan adanya atraksi interpersonal antara guru dan murid serta pemberian reward sebagai implementasi dari strategi wortel teruntai dapat memberikan motivasi yang lebih bagi siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencetak prestasi, sedangkan punishment dapat memberi motivasi belajar untuk menghindari hukuman dan bukan untuk mencetak prestasi.
Article Details
References
Budyatna, M. (2011). Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Kencana.
Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: omunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.
Dariyo, S. &. (2016). Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Keterlibatan Orangtua Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Dasar (Studi di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung). Jurnal Psikogenesis.
DeVito, J. A. (2013). The Interpersonal Communication Book. New York: Pearson Education, Inc.
Ghullam Hamdu, L. A. (2011). PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13, 81-86.
Gunawan, I. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Teori & Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Harjati. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Liliweri, A. (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana.
Maesaroh, S. (2013). PERANAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . Jurnal Kependidikan.
Morissan. (2008). Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana.
Ngalimun. (2016). Ilmu Komunikasi Adalah Sebuah Pengantar Praktis. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Rahayu, K. (2017). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan. Indonesian Journal on Education and Research, 2, 153-157.
Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Sudhana, N. R. (2013). Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Pasutri. Jurnal Psikologi Udayana, 1, 22-31.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dam R&D. Bandung: Alfabeta.
Azeharie Suzy, N. K. (2015). Pola Komunikasi Antarpribadi antara Guru dan Siswa di Panti Sosial Taman Penitipan Anak “Melati” Bengkulu. Jurnal Pekommas, 213-224.
Yin, R. K. (2014). Studi Kasus: Desain & Metode. Jakarta: Rajawali Pers.