Komunikasi Keluarga dalam Mencegah Pergaulan Bebas
Main Article Content
Abstract
Promiscuity is a behaviour that deviates from or violates the norms in society. Promiscuity in adolescents has an impact on the emergence of HIV AIDS and unwanted pregnancies. Healthy and constructive family communication can help prevent teenagers from falling into promiscuity. This research wants to know how family communication can prevent promiscuity in teenagers. Researchers used the concepts of interpersonal communication and persuasive communication. This research was conducted using a qualitative approach, interviews with three families that have teenage children. As a result, it appears that to prevent promiscuity, interpersonal communication has an important role. Intimate communication between parents and teenagers makes children more open so that they can pass the persuasive communication stage. Here, parents invite or persuade children by giving advice so that children avoid promiscuity. It can also be seen that healthy communication within the family is important for the prevention of promiscuity in teenagers.
Pergaulan bebas merupakan sebuah perilaku yang menyimpang atau melanggar norma-norma yang ada di masyarakat. Pergaulan bebas pada remaja berdampak pada munculnya penyakit HIV AIDS dan kehamilan yang tidak dikehendaki. Komunikasi keluarga yang sehat dan konstruktif dapat membantu dalam mencegah remaja terjerumus dalam pergaulan bebas. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana komunikasi keluarga dapat mencegah pergaulan bebas pada anak usia remaja. Peneliti menggunakan konsep komunikasi interpersonal dan komunikasi persuasif. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara kepada tiga keluarga yang memiliki anak usia remaja. Hasilnya, tampak bahwa untuk mencegah pergaulan bebas, komunikasi interpersonal memiliki peran penting. Komunikasi secara intim antara orangtua dan anak remaja membuat anak lebih terbuka sehingga mampu melewati tahap komunikasi persuasif. Di sini, orang tua mengajak atau membujuk anak dengan memberikan nasihat agar anak menghindari pergaulan bebas. Dapat dilihat juga bahwa komunikasi yang sehat di dalam keluarga merupakan hal yang penting untuk pencegahan pergaulan bebas pada anak usia remaja.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Koneksi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Amal, S. (2019). Metode Bracketing Edmun Husserl. Jurnal Pemikiran Islam Dan Lmu Sosial, 78.
Andrew E. Sikula. (2017). Komunikasi Bisnis. Erlangga.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Pustaka Belajar.
Erlinda. (2014). Upaya Peningkatan Anak dari Bahaya Kekerasan, Pelecehan dan Eksploitasi. https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/users/12https://web.kominfo.go.%0Aid/sites/default/files/users/12/Sesi-2.paparan-kementerian-2014-novbandung-erlinda-Rev-fix.pdf
Fauzia, T. F., & Rahmiaji, L. R. (2019). Memahami Pengalaman Body Shaming Pada Remaja Perempuan. Interaksi Online, 7, 238–248.
Humaira, H. A. (2018). Pemaknaan Penonton Mengenai Komunikasi Ibu Dan Anak Dalam Film A Long Visit.
Junaid, I. (2016). Analisis Data Kualitatif Dalam Penelitian Pariwisata. Kepariwisataan, 10(1), 59–74.
Maulana, H. G. (2013). Psikologis Komunikasi dan Persuasi. Akademia Permata.
Mesra, E., & F. (2016). Pengaruh Teman Sebaya terhadap Perilaku Seksual Remaja. Jurnal Ilmiah Bidan, 1, 2.
Rahardjo, W., & Salve, H. R. (2014). Hubungan orang tua – anak, kelekatan teman sebaya, dan usia melakukan hubungan seks pertama kali pada mahasiswa. Dipresentasikan Pada Seminar Nasional Ketahanan Nasional Sebagai Aset Bangsa Di Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang, Jawa Timur Tanggal.
Rozali, Y. A. (2022). Penggunaan Analisis Konten dan Analisis Tematik. Ejurnal Esa Unggul.
Sugiarto, E. (2015). Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis. Suaka Media.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.