Pengaruh Brand Ambassador Korea vs Indonesia pada Scarlett Whitening terhadap Keputusan Pembelian
Main Article Content
Abstract
The increasing development of the Korean wave in Indonesia, especially in the skincare sector, has made many local companies compete with each other in introducing their products through several ways, especially by using Brand Ambassadors which are certainly considered effective in increasing product sales figures. However, with the emergence of the pros and cons of using Brand Ambassadors in Indonesia, the author wants to research further using the Viscap and AIDA models. So this research aims to know the influence of use Korean vs Indonesian Brand Ambassadors on Scarlett Whitening on purchasing decisions among Gen Z. The method used in this research is quantitative research , with a sample size of 122 women in DKI Jakarta. This research uses a questionnaire survey instrument. Based on the research results, the difference in influence given by Korean VS Indonesian Brand Ambassadors was that the Korean Brand Ambassador got a t value of 9.251 and a t value of 6.559 for Indonesia, with a p-value of 0.000. If the p-value smaller than alpha (5%) then the Korean Brand Ambassador is superior to the Indonesian Brand Ambassador in providing influence, but based on the value obtained, the Indonesian Brand Ambassador also have an influence on purchasing decisions.
Perkembangan Korean wave yang semakin meningkat di Indonesia khususnya di bidang skincare membuat banyak perusahaan lokal saling berlomba-lomba dalam memperkenalkan produknya melalui berbagai cara, terutama dengan menggunakan Brand Ambassador yang tentunya dinilai efektif dalam meningkatkan angka penjualan produk. Penulis ingin meneliti dan mengetahui lebih jauh dengan menggunakan model Viscap dan AIDA dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah meotde penelitian kuantitatif, dengan jumlah sampel sebanyak 122 wanita yang merupakan gen z yang ada di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode survei instrumen kuesioner dan menyebarkan kueisoner melalui gform. Berdasarkan hasil penelitian perbedaan pengaruh yang diberikan oleh Brand Ambassador Korea VS Indonesia adalah Brand Ambassador Korea mendapatkan nilai t sebesar 9,251 dan nilai t sebesar 6,559 untuk Indonesia dengan p-value sebesar 0,000. Jika p-value lebih kecil dari alpha (5%) maka Brand Ambassador Korea lebih unggul dibandingkan Brand Ambassador Indonesia dalam memberikan pengaruh, namun berdasarkan nilai yang diperoleh Brand Ambassador Indonesia juga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Prologia Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Aristia Lengkong, M., Priyowidodo, G., & Joanne Tjahyana, Lady. (2022). Efektivitas Penggunaan Brand Ambassador Song Joong Ki Dalam Brand Scarlett Whitening Dengan Model VisCAP. Jurnal E-Komunikasi.
Firmansyah, D. W. (2019). Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Media Sosial melalui Brand Ambassador pada Cakekinian. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 1(2), 1–10.
Indriningtiyas, D. (2022). BRAND AMBASSADOR ARTIS KOREA PADA E-COMMERCE DI INDONESIA. Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis. https://doi.org/10.24853/pk.6.2.219-230
Kusniadji, S. (2016). Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Kegiatan Pemasaran Produk Consumer Goods ( Studi Kasus Pada PT Expand Berlian Mulia Di Semarang ). Jurnal Komunikasi, 8(1), 83–98. https://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/49/54
Nancy, Goenawan, F., & Monica, V. (2020). EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BRAND AMBASSADOR LANEIGE DALAM MODEL VisCAP Pendahuluan. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BRAND AMBASSADOR LANEIGE DALAM MODEL VisCAP, 8 No.2, 1–9.
Safinaturrizqy, M., Shafa, A., Sanaji, S., & Surabaya, U. N. (2023). Pengaruh brand ambassador selebriti Korea Selatan terhadap niat beli produk perawatan kulit dan kosmetik yang dimoderasi etnosentrisme konsumen. 11(2020), 682–693.
Stefani, J., & Junaidi, A. (2020). Pengaruh Celebrity Endorser dan Media Sosial Youtube Sebagai Sarana Cyber Branding Terhadap Keputusan Pembelian Neo Coffee. Prologia, 4(2), 426. https://doi.org/10.24912/pr.v4i2.6910
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.
Theodora, D. (2021). Analisis Elemen AIDA Pada Media Sosial Instagram Sebagai Media Promosi Perpustakaan di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bandung. Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan, 12(1), 37–47. https://doi.org/10.20473/pjil.v12i1.25152