Analisis Brand Ambassador Jerome Polin Pada Brand Menantea
Main Article Content
Abstract
The background of this study is that researchers want to examine how strong Jerome Polin's influence is on Menantea's business development and the strategies undertaken by Jerome Polin as an influencer and brand ambassador due to the rampant development of modern information technology as evidenced by social media influencers who have a major influence in increasing marketing. a brand (brand ambassador). The purpose of this study was to determine Jerome Polin's strategy as an influencer and also a brand ambassador for the Menantea brand. This study uses the brand ambassador theory proposed by Lea Greenwood and the influencer theory according to Kadekova & Holiencinova with descriptive qualitative research methods through case studies where data collection is carried out by interviews, observations, documentation, and literature studies. The results of this study indicate that social media engagement is very important because it can form a good and original personal branding, and the main strategy that Jerome Polin as a brand ambassador does is to build good relationships with consumers and also develop promotional strategies that can highlight brand image. So, it can be concluded that Jerome Polin can become a brand ambassador who meets the criteria by using his strategy as a content creator and influencer as well as the Menantea brand ambassador mentioned above.
Latar belakang dari penelitian ini adalah peneliti ingin meneliti seberapa kuat pengaruh Jerome Polin pada perkembangan bisnis Menantea serta strategi yang dilakukan oleh Jerome Polin sebagai influencer dan brand ambassador dikarenakan perkembangan teknologi informasi modern yang sudah merajalela dibuktikan dengan influencer media sosial yang memiliki pengaruh besar dalam peningkatan pemasaran suatu brand (brand ambassador). Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui strategi Jerome Polin sebagai influencer dan juga brand ambassador pada brand Menantea. Penelitian ini menggunakan teori brand ambassador yang dikemukakan oleh Lea Greenwood serta teori influencer menurut Kadekova & Holiencinova dengan metode penelitian kualitatif deskriptif melalui studi kasus yang pengambilan datanya dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa engagement media sosial merupakan hal yang sangat penting karena dapat membentuk personal branding yang bagus dan orisinal, serta strategi yang utama yang dilakukan Jerome Polin sebagai brand ambassador adalah membangun hubungan baik dengan para konsumen dan juga menyusun strategi promosi yang dapat menonjolkan brand image. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa Jerome Polin dapat menjadi brand ambassador yang memenuhi kriteria dengan menggunakan strateginya sebagai seorang content creator dan influencer serta sebagai brand ambassador Menantea yang telah disebutkan di atas.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Prologia Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Bruns, I. (2018). ‘Perceived Authenticity’ and ‘Trust’ in Social Media driven Influencer Marketing and their influence on intentions-to-buy of 18-24-year- olds in Ireland. 1–135. https://esource.dbs.ie/handle/10788/3536%0Ahttps://esource.dbs.ie/bitstream/ handle/10788/3536/mba_bruns_i_2018.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Budiman, V., Loisa, R., & Pandrianto, N. (2019). Peran Brand Ambassador Pada Iklan Dalam Membangun Brand Awareness (Studi Kasus Iklan Youtube LG G7 Thinq BTS). Prologia, 2(2), 546. https://doi.org/10.24912/pr.v2i2.3743
Chaturvedi, S., & Gupta, S. (2014). Social Media – A New Tool In Modern Era Marketing. International Journal of Engineering Sciences & Management Research, 1.
Kádeková, Zdenka; Holienčinová, M. (2018). Influencer Marketing As A Modern Phenomenon Creating A New Frontier Of Virtual Opportunities. Vol. 9 (Issue 2,), p 90-105. 16p. https://web.b.ebscohost.com/abstract?direct=true&profile=ehost&scope=site &authtype=crawler&jrnl=1338130x&an=133165760&h=sogwrcmvzxbq%2ft gyfaqtujspz8%2f%2fdfzvpoh8qhnntjiu%2f8hzrwvwfh461c3hgfdqtskd8ktl3v u%2fytke5jazvg%3d%3d&crl=c&resultns=adminwebauth&resu
Lea-Greenwood, G. (2012). Fashion Marketing Communications. 203.
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian.
Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif&Kualitatif dalam Psikologi. Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Taylor, C. R. (2020). The urgent need for more research on influencer marketing. International Journal of Advertising, 39(7), 889–891. https://doi.org/10.1080/02650487.2020.1822104