Analisis Semiotik Kesadaran Palsu dalam Media Baru (Augmented Reality) dalam Film Ketika Berhenti di Sini

Main Article Content

Maria Regina Yanuarika Putri Santoso
Wulan Purnama Sari

Abstract

The film When Stop Here combines the romance genre with a sci-fi theme which highlights innovative technological advances in creating new media based on virtual reality, Augmented Reality. This technological reality projection can trigger individuals to experience disorientation and change their beliefs about the reality they see, this is what is called false consciousness. The aim of this research is to show a picture of false consciousness in new media (Augmented Reality) contained in the film Kapan Stop Here using Charles Sander Pierce's semiotic method. The concept of depicting false consciousness is characterized by changes brought about by individuals through gestures and speech which are associated with hegemony, which is the dominance of one group over another group. The results of the analysis of this film show that there is a picture of false consciousness in new media (Augmented Reality) experienced by the character Dita which is caused by disorientation from the Augmented Reality projection which causes dependency, thereby triggering changes in attitudes and behavior that disrupt her relationships with the people around her.


Film Ketika Berhenti di Sini menggabungkan genre romansa dengan tema sci-fi yang menonjolkan inovasi kemajuan teknologi dalam menciptakan media baru berbasis realitas virtual Augmented Reality. Projeksi realitas teknologi tersebut dapat memicu individu untuk mengalami disorientasi dan merubah keyakinan individu terhadap realitas yang dilihatnya, hal inilah yang disebut dengan kesadaran palsu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan gambaran kesadaran palsu dalam media baru (Augmented Reality) yang terkandung dalam film Ketika Berhenti Di Sini dengan menggunakan metode semiotik Charles Sander Pierce. Konsep penggambaran kesadaran palsu ditandai oleh perubahan yang ditimbulkan oleh individu lewat gestur maupun tutur kata yang dikaitkan dengan hegemoni yang merupakan dominasi satu kelompok terhadap kelompok lainnya. Hasil analisis dari film ini menunjukkan adanya gambaran kesadaran palsu dalam media baru (Augmented Reality) yang dialami oleh tokoh Dita yang disebabkan oleh disorientasi realitas dari projeksi Augmented Reality yang menyebabkan ketergantungan sehingga memicu perubahan sikap dan perilaku yang mengganggu relasinya dengan orang-orang di sekitarnya. 

Article Details

How to Cite
Santoso, M. R. Y. P., & Sari, W. P. (2024). Analisis Semiotik Kesadaran Palsu dalam Media Baru (Augmented Reality) dalam Film Ketika Berhenti di Sini. Koneksi, 8(1), 206–214. https://doi.org/10.24912/kn.v8i1.27636
Section
Articles

References

Cosmas, H. G. (2020). Ragam Metode Kualitatif Komunikasi. In D. Restiani (Ed.), CV Jejak (1st ed., Vol. 1). IKAPI. https://books.google.com/bookshl=en&lr=&id=7RwREAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=metode+penelitian&ots=WtP_NaM0Em&sig=fE48hrLHjek7jjs1n-8SRjBu6HA

Dihni, V. (2022, August 30). isi-waktu-senggang-ini-kegiatan-yang-disukai-orang-indonesia. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/08/30/isi-waktu-senggang-ini-kegiatan-yang-disukai-orang-indonesia

Diputra, R., & Nuraeni, Y. (2022). Analisis Semiotika dan Pesan Moral Pada Film Imperfect 2019 Karya Ernest Prakarsa. JURNAL PURNAMA BERAZAM, 3(2), 111–125. https://doi.org/10.51742/ILKOM.V3I2.199

Ishaya, S. O. (2023). The Market Place and Its Idols: Evaluation of a Philosopher’s Reflections on Nigeria. Sapientia Journal of Philosophy, 18. www.sapientiajournaluniuyo.com

Kamarina, A. N., & Rahmawati, A. N. (2023). Studi Kasus Implementasi Terapi Orientasi Realita (TOR) Pada Pasien Waham. Penelitian Perawat Profesional, 5. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP

Mudjiyanto, B., & Nur, E. (2013). Semiotics In Research Method of Communication. Jurnal Pekommas, 16(1), 73–82. https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/view/1160108

Nia, L., & Loisa, R. (2019). Pengaruh Penggunaan New Media Terhadap Pemenuhan Kebutuhan (Studi Tentang Media Sosial Facebook Dalam Pemenuhan Informasi di Kalangan Ibu Rumah Tangga). Prologia, 3(2), 489–497. https://doi.org/10.24912/PR.V3I2.6393

Nugroho, C. (2020). Cyber Society: Teknologi, Media Baru, dan Disrupsi Informasi (1st ed.). KENCAN A. https://books.google.co.id/books?id=OR0REAAAQBAJ&dq=+media+baru&lr=&source=gbs_navlinks_s

Rosida, I. (2014). Hasrat Komoditas di Ruang Urban Jakarta : Sebuah Kajian Budaya: Vol. XX.

Sari, W. P. (2015). Konflik Budaya Dalam Konstruksi Kecantikan Wanita Indonesia (Analisis Semiotika Dan Marxist Iklan Pond’s White Beauty Versi Gita Gutawa). Jurnal Komunikasi, 7(2), 198–206. https://doi.org/10.24912/JK.V7I2.18

Tuela, M., & Susilo, D. (2017). Hyperreality: Pemaknaan dalam Penggunaan Game Pokemon Go. Kajian Media, 1(Vol. 1 No. 1 (2017): June 2017), 3–4. https://doi.org/https://doi.org/10.25139/jkm.v1i1.155

Vinta. (2023, August 4). Sinopsis Film Indonesia: “Ketika Berhenti di Sini.” Pusat Pemberitaan.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>