Analisis Body Shaming terhadap Perempuan dalam Film Imperfect

Main Article Content

Jocelyn Dominica
Gregorius Genep Sukendro

Abstract

The author conducted this research with the aim of providing an overview of the representation of Body shaming contained in the film “Imperfect” directed by Ernest Prakasa. The approach used by researchers is interpretative qualitative. The author uses Roland Barthes' Semiotic Analysis with the meaning of denotation, connotation and myth as a research method. The data collection method is done by observation. The film “Imperfect” tells the story of a woman named Rara (played by Jessica Mila) who is born different from her younger sister, Rara has a thick body, brown skin and curly hair, very different from her younger sister who has a slim body, white skin and straight hair. Getting condescending gaze and also satirical treatment in the office environment has become daily food for Rara. Rara's concern for the body changed when she was demanded to change her appearance by the boss of the company where she worked so that she could be promoted. The results of this study indicate that the actions of body shaming are carried out either intentionally or unintentionally.

Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan memberikan gambaran mengenai representasi body shaming yang terdapat dalam film ‘Imperfect’ disutradarai oleh Ernest Prakasa. Pendekatan yang digunakan peneliti adalah kualitatif interpretatif. Penulis menggunakan Analisis Semiotika Roland Barthes dengan pemaknaan denotasi, konotasi, dan mitos sebagai metode penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Film ‘Imperfect’ menceritakan tentang seorang perempuan bernama Rarayang terlahir berbeda dengan adik perempuannya. Rara memiliki tubuh berisi, kulit sawo matang dan rambut keriting sangat berbeda dengan adiknya yang memiliki tubuh langsing, kulit putih dan rambut lurus. Mendapatkan tatapan yang merendahkan dan juga perlakuan yang menyindir di lingkungan kantor sudah menjadi makanan sehari-hari untuk Rara. Kepedulian Rara terhadap tubuh berubah ketika dirinya dituntut untuk mengubah penampilan oleh bos perusahaan tempat ia bekerja agar dapat naik jabatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tentang perbuatan body shaming yang dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja.

Article Details

How to Cite
Dominica, J., & Sukendro, G. G. (2022). Analisis Body Shaming terhadap Perempuan dalam Film Imperfect. Koneksi, 6(1), 55–60. https://doi.org/10.24912/kn.v6i1.10678
Section
Articles
Author Biographies

Jocelyn Dominica, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Gregorius Genep Sukendro, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Bungin, B. (2011). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Predana Media.

Busanapedia. (20 September 2020). Perbedaan Standard Kecantikan Wanita Setiap Zaman. Diakses dari http://busanapedia.blogspot.com/2015/05/perbedaan-standar-kecantikan-wanita.html

Cangara, H. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Eartha Beatricia Gunawan, Ahmad Junaidi (2020). Representasi Pendidikan Seks dalam Film Dua Garis Biru (Analisis Semiotika Roland Barthes). Jakarta. Universitas Tarumanagara

Hasfi, Wirda Tri (2017). Representasi Simbol Keislaman Dalam Film (Analisis Semiotika Roland Barthes “My name is Khan”)

Hazismalyadi, Hazismalyadi (2019). Representasi Body Shaming pada drama Televisi My Id Is Gangnam Beauty (Analisis Semiotika Roland Barthes). Jakarta. Universitas Bakrie

Liputan6. (20 September 2020). Seperti Apa Standard Kecantikan dari Zaman ke Zaman. Diakses dari https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2169617/seperti-apa-standar-kecantikan-wanita-dari-zaman-ke-zaman

Mc.Quail, Dennis. (2005). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga

Moleong, Lexy J. (2005). Metodologi Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Nisa, Ishmatun (2014). Analisis Semiotika Pesan Moral Dalam Film Jokowi. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Sobur. (2004). Analisis Teks Media:Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan AnalisisFraming. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukendro, Gregorius Genep (2013) Film Indonesia: Gelombang Pop Culture Yang Melupakan Tuan Rumah. Jakarta. Universitas Tarumanagara

Syadian, Triadi (2015). Analisis Semiotika Pada Film Laskar Pelangi. Jakarta. Universitas Potensi Utama

Taqiyya, Hani (2012). Analisis Semiotika Terhadap Film In The name of God. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Vera, Nawiroh. (2014). Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia

Weisaikurnai, Bagus Fahmi (2017). Reprsentasi Pesan Moral Dalam Film Rudy Habibie Karya Hanung Bramantyo (Analisis Semiotika Roland Barthes). Pekanbaru. Universias Riau

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 > >>