Harmoni Antarbudaya dalam Secangkir Teh: Kajian Gong Fu Cha Pantjoran Tea House

Main Article Content

Angela Cheryl Nathania
Nigar Pandrianto

Abstract

Harmony in society is the key to peaceful and positive coexistence. Gong Fu Cha has great potential as a bridge of intercultural communication to support the harmonization of multicultural Indonesian society. The problem examined in this research centers on the practice of Gong Fu Cha as a bridge of Chinese cultural communication carried out by Pantjoran Tea House and as a form of marketing communication that makes its business differentiation. This research uses Intercultural Communication Theory and Marketing Communication Theory to observe the harmony between its participants that strengthens cross-cultural understanding and appreciation. This research employs a qualitative approach with ethnographic methods, utilizing data collection techniques such as participatory observation and in-depth interviews, complemented by literature reviews. Thematic analysis was used to identify patterns of social interaction and data triangulation was utilized to ensure data validity. The outcome of this research is that Gong Fu Cha at Pantjoran Tea House is an effective means of marketing communication in communicating Chinese culture through direct experience, opening space for dialogue, and building harmony between its participants, especially in terms of tolerance between ethnicities. Gong Fu Cha can be a symbol of equality, enabling harmonious interactions for its participants and enhancing appreciation in a multicultural society.


Harmoni dalam masyarakat adalah kunci hidup berdampingan secara damai dan positif. Gong Fu Cha memiliki potensi besar sebagai jembatan komunikasi antarbudaya untuk mendukung harmonisasi masyarakat Indonesia yang multikultural. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini berfokus pada praktik Gong Fu Cha sebagai jembatan komunikasi budaya Tionghoa yang dilakukan Pantjoran Tea House serta sebagai bentuk komunikasi pemasarannya yang menjadikan diferensiasi bisnisnya. Penelitian ini menggunakan Teori Komunikasi Antarbudaya dan Teori Komunikasi Pemasaran dalam mengamati harmoni antar partisipannya yang tercipta serta memperkuat pemahaman dan penghargaan lintas budaya. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi, menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatif dan wawancara mendalam, serta dilengkapi dengan studi literatur. Data dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola interaksi sosial dan memastikan validitas data melalui triangulasi data. Hasil dari penelitian ini adalah Gong Fu Cha di Pantjoran Tea House menjadi sarana efektif sebagai komunikasi pemasaran dalam mengkomunikasikan budaya Tionghoa melalui pengalaman langsung, membuka ruang dialog, dan membangun keharmonisan antar partisipannya terutama dalam segi toleransi antar etnis. Gong Fu Cha dapat menjadi simbol kesetaraan, memungkinkan interaksi harmonis bagi partisipannya serta meningkatkan apresiasi dalam hidup bermasyarakat yang multikultural.

Article Details

How to Cite
Nathania, A. C., & Pandrianto, N. (2025). Harmoni Antarbudaya dalam Secangkir Teh: Kajian Gong Fu Cha Pantjoran Tea House. Koneksi, 9(2), 434–443. https://doi.org/10.24912/kn.v9i2.33325
Section
Articles
Author Biographies

Angela Cheryl Nathania, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Nigar Pandrianto, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Adhimas, Y. B., & Aulia, A. S. (2023). Tradisi Minum Teh sebagai Kebudayaan Etnis Tionghoa dan Eksistensinya di Masa Kini Studi Observasi Masyarakat Etnis Tionghoa Glodok Jakarta Barat. Bambuti, 5(1), 39–48. https://doi.org/10.53744/bambuti.v5i1.50

Aminullah, Lestari, P., & Tripambudi, S. (2015). Model Komunikasi Antar Budaya Etnik Madura dan Etnik Melayu. Jurnal Aspikom, 2(4), 272–281. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v2i4.77

Christofer, D., & Pribadi, M. A. (2021). Interaksi Simbolik dalam Word of Mouth Untuk Mengenalkan Iphone di Kalangan Persahabatan (Studi Etnografi Teori Peran Pengambilan Keputusan dalam Lingkungan Persahabatan). Prologia, 5(1), 15–20. https://doi.org/https://doi.org/10.24912/pr.v5i1.8075

Debnath, B., Haldar, D., & Purkait, M. K. (2021). Potential and Sustainable Utilization Of Tea Waste: A Review on Present Status and Future Trends. Journal of Environmental Chemical Engineering, 9(106179). https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jece.2021.106179

DeVito, J. A. (2017). Human Communication: The Basic Course (14th ed.). Pearson Education. https://books.google.co.id/books?id=J-n0DQAAQBAJ

Hasan, M., Harahap, T. K., Hasibuan, S., Rodliyah, I., Thalhah, S. Z., Rakhman, C. U., Ratnaningsih, P. W., Inanna, Mattunruang, A. A.,

Herman, Nursaeni, Yusriani, Nahriana, Silalahi, D. E., Hasyim, S. H., Rahmat, A., Ulfah, Y. F., & Arisah, N. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. Tahta Media. https://tahtamedia.co.id/index.php/issj/article/view/182/179

Hasibuan, E. J., & Muda, I. (2018). Komunikasi Antar Budaya pada Etnis Gayo dengan Etnis Jawa. JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study, 3(2), 106–113. https://doi.org/10.31289/simbollika.v3i2.1456

Kristiani, R., & Setyo Utami, L. S. (2019). Hambatan Komunikasi Antarbudaya Pekerja Asing yang Bekerja di Jakarta. In Koneksi (Vol. 3, Issue 2, pp. 336–343). https://doi.org/10.24912/kn.v3i2.6370

Malau, H. (2017). Manajemen Pemasaran Teori dan Aplikasi Pemasaran Era Tradisional Sampai Era Modernisasi Global. ALFABETA.

Mubaraq, L. F., Sultan, S., & Arifin, S. (2023). Koeksistensi dan Dominasi: Mengurai Dinamika Praktik Pertanian di Kabupaten Soppeng. Development Policy and Management Review (DPMR), 3(2), 101–121. https://doi.org/https://doi.org/10.61731/dpmr.v3i2.31229

Nurislaminingsih, R., Sukaesih, & Winoto, Y. (2021). Manajemen Pengetahuan dan Perpustakaan: Analisis Tematik di Google Scholar. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, Dan Informasi, 5(1), 63–74. https://doi.org/10.14710/anuva.5.1.63-74

Reksiana, R. (2021). Model dan Pemanfaatan Penelitian Etnografi dalam Dunia Pendidikan. Almarhalah | Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 199–221. https://doi.org/10.38153/alm.v5i2.63

Sitasari, N. W. (2022). Mengenal Analisa Konten dan Analisa Tematik dalam Penelitian Kualitatif. Forum Ilmiah, 19(1), 77–84. https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-23187-11_2247

Sumaryanto, E., & Ibrahim, M. (2023). Komunikasi Antar Budaya dalam Bingkai Teori-Teori Adaptasi. Nusantara Hasana Journal, 3(2), 42–51. https://nusantarahasanajournal.com/index.php/nhj/article/view/895/744

Wulandari, R., & Luthfi, M. (2022). Pola Komunikasi Antarbudaya dalam Menjalin Keharmonisan Hidup Bermasyarakat Suku Jawa di Lingkungan IX Kelurahan Mabar Hilir. Network Media, 5(1), 17. https://doi.org/https://doi.org/10.46576/jnm.v5i1.1828

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >> 

Similar Articles

<< < 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.