Penyebaran Budaya Tionghoa melalui Akun Instagram @Peranakan.Story

Main Article Content

Meini Jesica
Sinta Paramita

Abstract

The development of digital communication technology, which facilitates easy access to information, has led to the erosion of past cultural preservation. One such culture in Indonesia is Chinese culture, which views the past as a reflection of present success. To preserve Chinese culture, a group of young people formed a community called Peranakan Story as a forum for spreading Chinese culture, especially Peranakan. This study aims to analyze message production through Instagram @peranakan.story in promoting Chinese culture. The study applies Stuart Hall’s Encoding/Decoding theory. Using a descriptive qualitative approach and case study method, data were collected through interviews with three core members of the Peranakan Story community (Encoding) and four Instagram followers (Decoding). The findings indicate that the Peranakan Story community produces cultural content based on a series of knowledge aligned with social, political, and ideological conditions, utilizing technology and social media. The content shared on Instagram receives diverse audience feedback, contributing to the ongoing process of message production.


Perkembangan teknologi komunikasi digital yang memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi mengakibatkan lunturnya kelestarian budaya lampau. Salah satu budaya lampau di Indonesia adalah Budaya Tionghoa yang memiliki memiliki pandangan bahwa masa lampau merupakan cermin keberhasilan masa kini. Dalam pelestarian budaya Tionghoa, sekelompok anak muda membentuk sebuah komunitas yang bernama Peranakan Story sebagai wadah penyebaran budaya Tionghoa terutama Peranakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui produksi pesan melalui Instagram @peranakan.story dalam menyebarkan budaya Tionghoa. Teori pendekatan produksi pesan yang digunakan adalah Teori Encoding Decoding Stuart Hall. Pendekatan penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Penelitian ini menganalisis data hasil wawancara dengan 3 anggota inti Komunitas Peranakan Story sebagai pihak Encoding dan 4 pengikut akun Instagram @peranakan.story sebagai pihak Decoding. Hasil penelitian ini adalah Komunitas Peranakan Story memproduksi konten budaya berdasarkan serangkaian pengetahuan sesuai dengan kondisi sosial, politik, dan ideologi yang dikemas menggunakan produk teknologi serta disebarkan melalui media sosial Instagram dengan berbagai tanggapan audiens sebagai keberlanjutan produksi.

Article Details

How to Cite
Jesica, M., & Paramita, S. (2025). Penyebaran Budaya Tionghoa melalui Akun Instagram @Peranakan.Story. Koneksi, 9(1), 141–150. https://doi.org/10.24912/kn.v9i1.33296
Section
Articles
Author Biographies

Meini Jesica, Universitas Tarumanagara

Fikom Untar

Sinta Paramita, Universitas Tarumanagara

Fikom Untar

References

Basdogan, M., Ozdogan, Z., & Bonk, C. J. (2020). Understanding the diverse field of “educational technology” as revealed in twitter job postings: Encoding / decoding approach. Qualitative Report, 25(8). https://doi.org/10.46743/2160-3715/2020.4457

Hall, S., Hobson, D., Lowe, A., & Willis, P. (2003). Culture, media, language: Working papers in cultural studies, 1972-79. In Culture, Media, Language: Working Papers in Cultural Studies, 1972-79. https://doi.org/10.4324/9780203381182

Li, J., Adnan, H. M., & Gong, J. (2023). Exploring Cultural Meaning Construction in Social Media: An Analysis of Liziqi’s YouTube Channel. Journal of Intercultural Communication, 23(4). https://doi.org/10.36923/jicc.v23i4.237

Macharani, A. P. H. E. (2023). Analisis Resepsi Karyawan Jakarta Terhadap Konten Media Sosial Instagram Kopi Tuku ( Studi Kasus : Konten Media Sosial Instagram Kopi Tuku ). Journal Of Social Science Research, 3(4).

Oktavia, C., & Azeharie, S. (2019). Studi Komunikasi Budaya : Makna Shio pada Etnis Tionghoa dalam Memilih Pasangan Hidup. Koneksi, 3(1). https://doi.org/10.24912/kn.v3i1.6153

Pramoesiwi, H. (2016). PEMERINTAH DAN FILM DOKUMENTER (Studi Kualitatif Pemaknaan Pejabat Pemerintah Kota Yogyakarta atas Film Dokumenter “Belakang Hotel”) [Doctoral dissertation]. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Putri, M. Y., & Paramita, S. (2023). Makna Festival Dongzhi bagi Generasi Z Tionghoa di SMA Ananda Bekasi. Koneksi, 7(1). https://doi.org/10.24912/kn.v7i1.21274

Steven, S., & Pribadi, M. A. (2022). Ekologi Media pada Generasi Z (Studi Kasus Penggunaan Instagram Mahasiswa Universitas di Jakarta Barat). Koneksi, 6(1). https://doi.org/10.24912/kn.v6i1.10674

Tersiana, A. (2018). Metodologi Penelitian. In Metodologi Penelitian.

Triaputri, A., & Muljono, P. (2022). Efektivitas Akun Instagram @Infosumbar sebagai Media Penyebaran Informasi Sejarah dan Budaya Minangkabau. Jurnal Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 6(4), 467–479. https://doi.org/10.29244/jskpm.v6i4.1034

We Are Social Indonesia. (2024, January). Digital 2024 - We Are Social Indonesia. We Are Social.

Wensi, W., & Azeharie, S. S. (2020). Interaksi Sosial antara Kelompok Masyarakat Dayak dan Kelompok Masyarakat Tionghoa di Singkawang. Koneksi, 4(1). https://doi.org/10.24912/kn.v4i1.6613

Xie, Y., Al Imran Bin Yasin, M., Agil Bin Shekh Alsagoff, S., & Hoon Ang Article Info, L. (2022). An Overview of Stuart Hall’s Encoding and Decoding Theory with Film Communication. Multicultural Education, 8(1).

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>