Edukasi Seks Akan Kontrol Diri Remaja dalam Film Dua Garis Biru

Main Article Content

Latiffah Kesnin Patmadewahni
Moehammad Gafar Yoedtadi

Abstract

 


This research aims to explain teenagers' self-control education regarding free sexual behavior in the film entitled Two Blue Lines. The research uses a descriptive qualitative approach. The research method uses Roland Barthes' semiotic analysis which leads to two-way significance with meaning. The subjects in this research are the main characters Dara and Bima. The object of this research is self-control in the film scene being studied. Research data collection methods are observation, documentation and literature study. The film entitled Two Blue Lines is a drama film from Indonesia which tells the story of a pair of teenagers who fall in love in high school who are determined to engage in promiscuous sexual acts outside of marriage, which causes Dara to become pregnant and destroys the future of the two teenagers. Education related to casual sex and reproductive health is still very lacking in adolescence. This film explains that abortion is not a way out of an out-of-wedlock pregnancy. The results of this research show that sex education is very important in adolescence with the presence of free sexual behavior in adolescence resulting from a lack of strong self-control in a teenager which can be interpreted in footage from scenes in films which also present the consequences of sexual behavior who is free.


Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan edukasi kontrol diri remaja terhadap perilaku seks bebas dalam film yang berjudul Dua Garis Biru. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode penelitian menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang mengarah pada signifikasi dua arah dengan makna. Subjek dalam penelitian ini yaitu pemeran utama Dara dan Bima. Objek dalam penelitian ini yaitu kontrol diri yang ada dalam adegan film yang sedang diteliti. Metode pengumpulan data penelitian yakni observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Film berjudul Dua Garis Biru merupakan sebuah film drama asal Indonesia yang bercerita tentang sepasang remaja yang menjalin kasih di bangku SMA yang nekat melakukan perbuatan seksual bebas di luar nikah, yang menyebabkan Dara hamil dan menghancurkan masa depan kedua remaja tersebut. Edukasi yang berkaitan dengan seks bebas dan kesehatan reproduksi masih sangat kurang di usia remaja. Film ini menjelaskan bahwa tindakan aborsi bukan jalan keluar dalam sebuah kehamilan di luar nikah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi seks sangat penting dalam usia remaja dengan adanya perilaku seks bebas di usia remaja terjadi yang ditimbulkan tidak adanya kontrol diri yang kuat dalam diri seseorang remaja yang dapat dimaknai dalam cuplikan adegan dalam film yang turut serta menyajikan konsekuensi dari perilaku seksual yang bebas. 

Article Details

How to Cite
Patmadewahni, L. K., & Yoedtadi, M. G. (2024). Edukasi Seks Akan Kontrol Diri Remaja dalam Film Dua Garis Biru. Koneksi, 8(1), 197–205. https://doi.org/10.24912/kn.v8i1.27635
Section
Articles

References

Al Rasyid, H., & Indah, A. T. (2018). Pengaruh Inovasi Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha di Kota Tangerang Selatan. Perspektif: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Akademi Bina Sarana Informatika, 16(1), 39–49.

Ali, M., & Asrori, M. (2016). Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Aridiani, L. M., & Aini, N. (2016). Asuhan Keperawatan Pada Sistem Endokrin dengan Pendekatan NANDA NIC-NOC. Jakarta: Salemba Medika.

Aziz, S. (2015). Pendidikan Seks Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Gava Media.

Ekasari, T., & Natalia, M. S. (2019). Pengaruh Pemeriksaan Kehamilan secara Teratur terhadap Kejadian Preeklamsi. JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan), 3(1), 24–28. https://doi.org/10.33006/ji-kes.v3i1.125

Guritno. (2018). Memproduksi Film. Semarang: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Jatmikowati, T. E., Angin, R., & Ernawati, E. (2015). Model dan materi pendidikan seks anak usia dini perspektif gender untuk menghindarkan sexual abuse. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 34(3).

Justicia, R. (2016). PROGRAM UNDERWEAR RULES UNTUK MENCEGAH Universitas Pendidikan Indonesia Masa dini sering penyerapan informasi yang sangat proses Komnas tersebut jauh melebihi kenyataannya. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 9(2), 217–232.

Khairunnisa, A. (2013). Hubungan religiusitas dan kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah remaja di MAN 1 Samarinda. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(3).

Kusmiran, E. (2016). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.

Mahmudah, M., Yaunin, Y., & Lestari, Y. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2).

Meinarno, E. A., Sarwono, S. W., & Tim Penulis Fakultas Psikologi UI. (2015). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Putri, D., Suyono, H., & Tentama, F. (2019). Memahami kontrol diri terhadap intensi seks pranikah pada remaja. Prosiding Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, 159–165.

Sobur, A. (2017). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sya’diyah, H., & Duryati, D. (2019). Hubungan antara kontrol diri dengan perilaku seksual pada remaja di kota pariaman. Jurnal Riset Psikologi, 2019(4).

Ursia, N. R., Siaputra, I. B., & Sutanto, N. (2013). Prokrastinasi Akademik Dan Self-Control Pada Mahasiswa Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya-Academic Procrastination And Self-Control In Thesis Writing Students Of Faculty Of Psychology, Universitas Surabaya. Makara seri sosial humaniora, 17(1), 1–18.