Representasi Kelas Sosial dalam Film ‘Cinta Laki-Laki Biasa’

Main Article Content

Andreas Putra Muljono
Suzy Azeharie

Abstract

The grouping of people into social classes is evident in society. Grouping based on material possessions, power, education, and other aspects gives the upper-class privileges in life. Meanwhile, the lower classes have difficulties in obtaining their rights. This issue is also raised in the film 'Cinta Laki-Laki Biasa,’ which represents two different social classes. Films consist of signs that are built in such a way as to represent something. These signs can be analyzed using the semiotic method. The theories used in this research are social class theory, representation, and semiotics. The researcher used a descriptive qualitative approach and used John Fiske's semiotic methodology. The research data was obtained through observation, documentation, and literature study. The results showed that the film 'Cinta Laki-Laki Biasa' accentuates Western and traditional elements to differentiate social classes, the existence of siding with the lower class so that it illustrates criticisms of Indonesia's social conditions related to health facilities and career development that are still difficult for the lower class, and people who often need affirmation of their social class identity.


Pengelompokan manusia ke dalam kelas-kelas sosial nampak pada kehidupan bermasyarakat. Pengelompokan berdasarkan kepemilikan materi, kuasa, pendidikan, dan aspek-aspek lainnya membuat kalangan atas memiliki hak-hak istimewa dalam kehidupan. Sementara kalangan bawah justru kesulitan dalam mendapatkan hak-haknya. Isu ini juga diangkat ke dalam karya seni film berjudul ‘Cinta Laki-Laki Biasa’ yang merepresentasikan dua kelas sosial yang berbeda. Film terdiri dari tanda-tanda yang dibangun sedemikian rupa untuk merepresentasikan sesuatu. Tanda-tanda tersebut dapat di analisis dengan menggunakan metode semiotika. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kelas sosial, representasi, dan semiotika. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan menggunakan metodologi semiotika John Fiske. Data hasil penelitian diperoleh melalui observasi, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ‘Cinta Laki-Laki Biasa’ menonjolkan unsur barat (western) dan tradisional untuk membedakan kelas sosial, adanya keberpihakan pada masyarakat kalangan bawah sehingga menggambarkan kritik-kritik terhadap keadaan sosial Indonesia terkait fasilitas kesehatan dan perkembangan karier yang masih sulit dimiliki masyarakat kalangan bawah, serta masyarakat yang sering kali membutuhkan penegasan pada identitas kelas sosialnya.

Article Details

How to Cite
Muljono, A. P., & Azeharie, S. (2023). Representasi Kelas Sosial dalam Film ‘Cinta Laki-Laki Biasa’. Koneksi, 7(2), 345–354. https://doi.org/10.24912/kn.v7i2.21387
Section
Articles
Author Biographies

Andreas Putra Muljono, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Suzy Azeharie, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Aldrian, W., & Azeharie, S. S. (2022). Representasi Maskulinitas pada Sosok Ayah dalam Film (Studi Semiotika Roland Barthes pada Film Fatherhood). Koneksi, 6(1), 176–183. https://doi.org/10.24912/kn.v6i1.15540

Bungin, B. (2021). Penelitian Kualitatif. (3rd ed.). Kencana.

Creswell, J. W. (2018). 30 Keterampilan Esensial untuk Peneliti Kualitatif. Pustaka Pelajar.

Croteau, D., & Hoynes, W. (2020). Experience Sociology. (4th ed.). McGraw-Hill Education.

Dihni, V. A. (2022, Agustus 2). Selama 2020 Genre Action Mendominasi Pemutaran Film di Indonesia. Katadata.co.id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/0 8/selama-2020-genre-action-mendominasi-pemutaran-film-di-indonesia

Haryati. (2021). Membaca Film (Memaknai Representasi Etos Kerja dari Film Melalui Analisis Semiotika). Bintang Pustaka Madani.

IMDb.com. (2022, Oktober 22). Https://www.Imdb.Com/Title/Tt8483452/.

Mardawani. (2020). Praktis Penelitian Kualitatif Teori Dasar Dan Analisis Data Dalam Perspektif Kualitatif. Deepublish.

Morissan. (2019). Riset Kualitatif. Prenadamedia.

Paramita, S., & Chaniago, A. Z. (2017). Representasi Identitas Tomboy Dalam Film Inside Out. SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi, 11(2), 473–502. http://dx.doi.org/10.30813/s:jk.v11i2.1169

Prasetya, A. (2019). Analisis Semiotika Film dan Komunikasi. Intrans Publishing.

Purwanto, A. (2022). Konsep Dasar Penelitian Kualitatif: Teori dan Contoh Praktis. P4I.

Setiadi, E. M. (2020). Pengantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial. (1st ed.). Kencana.

Sobur, A. (2016). Semiotika Komunikasi. (6th ed.). Remaja Rosdakarya.

Soekanto, S. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers.

Utari, D., & Prawironegoro, D. (2017). Pengantar Sosiologi (Kajian Perilaku Sosial Dalam Sejarah Perkembangan Masyarakat). Mitra Wacana Media.

Vera, N. (2014). Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Ghalia Indonesia.

Wibowo, I. S. W. (2013). Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. (2nd ed.). Mitra Wacana Media.