Menilik Arti Kebebasan Manusia (Semiotika Iklan IM3 Ooredoo Versi Kebebasan Itu Bernama #FreedomInternet)
Main Article Content
Abstract
Advertising which is a form of communication between companies and their people today has used a strategy to be easily understood by the audience, namely by inserting messages that are close to society such as the theme of human freedom. Although human freedom has been attached, its existence is still being fought for by human. One of the advertisements with the theme of human freedom that aired on Youtube was an ad from IM3 Ooredoo entitled Kebebasan Itu Bernama #FreedomInternet. The purpose of this research is to find out the meaning of human freedom in IM3 Ooredoo's advertisement namely Kebebasan Itu Bernama #FreedomInternet. This research uses theories and concepts of advertising, new media, social reality, existentialism, types of human freedom, and semiotics. The method used is a qualitative approach with a critical paradigm and the semiotic analysis method of Charles Sanders Peirce. Data collection is carried out by observation, documentation, and literature study. The result of this study is that human freedom is not absolute because there are still things that limit it, and there are also scenes that include physical, psychological, and moral freedom in the advertisement.
Iklan yang merupakan bentuk komunikasi antara perusahaan dengan masyarakatnya di zaman sekarang telah menggunakan strategi agar mudah dimengerti khalayak, yaitu dengan menyisipkan pesan yang dekat dengan masyarakat seperti tema kebebasan manusia. Meskipun kebebasan manusia sejatinya telah melekat, keberadaannya masih terus diperjuangkan manusia. Salah satu iklan dengan tema kebebasan manusia yang ditayangkan di Youtube adalah iklan dari IM3 Ooredoo berjudul Kebebasan Itu Bernama #FreedomInternet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kebebasan manusia dalam iklan IM3 Ooredoo versi Kebebasan Itu Bernama #FreedomInternet. Penelitian ini menggunakan teori dan konsep periklanan, media baru, realitas sosial, eksistensialisme, jenis kebebasan manusia, dan semiotika. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma kritis dan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah kebebasan manusia tidak bersifat absolut karena masih ada hal yang membatasinya, serta terdapat juga adegan yang meliputi kebebasan fisik, psikologis, dan moral dalam iklan tersebut.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Prologia Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Alfansyur, A., & Mariyani. (2020). Seni Mengelola Data: Penerapan Triangulasi Teknik, Sumber Dan Waktu Pada Penelitian Pendidikan Sosial. Historis : Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Sejarah, 5(2), 146–150. https://doi.org/10.31764/HISTORIS.V5I2.3432
Ariwidodo, E., & Nasrulloh. (2022). Pendidikan Humanisme Jean-Paul Sartre. Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan Dan Keagamaan, 10(2), 233–249. https://doi.org/10.36052/ANDRAGOGI.V10I2.303
Fitri, A., & Haekal, M. (2021). Panduan Praktis Penelitian Ilmu Komunikasi Dengan Pendekatan Kualitatif. Syiah Kuala University Press.
Gumilang, G. S. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bimbingan Dan Konseling. Jurnal Fokus Konseling, 2(2), 144–159. https://doi.org/10.52657/JFK.V2I2.218
Honouris, C., & Sukendro, G. G. (2022). Representasi Keselamatan dalam Iklan Gojek “It’s Okay to be Lebay” (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce). Koneksi, 6(1), 136–142. https://doi.org/10.24912/kn.v6i1.15502
Indrojiono, FX. (2023). Simbol-Simbol di Amerika Sebagai Alat Pemersatu Bangsa Amerika. Jurnal Ilmu Sosial Caritas Pro Serviam, 1–9. http://repository.asmistmaria.ac.id/92/
Ramadhan, I. R. (2019). Gaya Hidup Masyarakat Perkotaan Jawa Dalam Iklan Media Cetak (1930-1942). Bihari: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Ilmu Sejarah, 2(2), 48–62. https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bihari/article/view/1282
Riauan, M. Ar. I., Qurniawati, E. F., Aslinda, C., & Aziz, A. (2020). Kontruksi Realitas pada Pesan Politik Calon Walikota Pekanbaru di Riau Pos. ETTISAL: Journal of Communication, 5(1), 49–62. https://doi.org/10.21111/ejoc.v5i1.4013
Sari, W. P. (2015). Konflik Budaya Dalam Konstruksi Kecantikan Wanita Indonesia (Analisis Semiotika Dan Marxist Iklan Pond’s White Beauty Versi Gita Gutawa). Jurnal Komunikasi, 7(2), 198–206. https://doi.org/10.24912/JK.V7I2.18
Sasmita, U. (2017). Representasi Maskulinitas Dalam Film Disney Moana (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce). Jurnal Online Kinesik, 4(2), 127–144. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Kinesik/article/view/9391/pdf_1
Tambunan, S. F. (2016). Kebebasan Individu Manusia Abad Dua Puluh: Filsafat Eksistensialisme Sartre. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 18(2), 59–76. https://doi.org/10.14203/JMB.V18I2.412