Komunikasi Antarpribadi Guru dan Murid dalam Membentuk Kepercayaan Diri Siswa SMP Stella Maris, Teluk Gong, Jakarta Utara

Main Article Content

Elizabeth Elizabeth
Daniel Tamburian

Abstract

Komunikasi antar pribadi antara guru dan murid dapat terjadi kapan pun, terutama pada saat proses belajar di kelas. Guru menjelaskan materi pelajaran dan apabila ada murid yang tidak mengerti maka guru mencoba menjelaskan kembali pelajaran dengan nada suara yang keras agar terdengar jelas oleh murid di kelas. Penggunaan nada suara yang keras dan komunikasi non verbal membantu memperjelas pesan komunikasi antarpribadi di dalam upaya membentuk kepercayaan diri siswa. Nada suara yang keras menginsyaratkan guru itu memiliki rasa percaya diri sehingga diharapkan dapat membentuk karakter siswa menjadi lebih percaya diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi antarpribadi guru dan murid dalam membentuk kepercayaan diri siswa SMP Stella Maris, Teluk Gong, Jakarta Utara. Teori yang digunakan yakni Jendela Johari (konsep diri) untuk komunikasi antarpribadi dan teori kepercayaan diri. Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian sebanyak tiga guru sekolah, dua orang tua siswa, dan dua siswa SMP. Data penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam. Teknik analisis data secara kualitatif dengan menggunakan Model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi guru dan murid di SMP Stella Maris membentuk kepercayaan diri siswa. Guru menggunakan nada suara yang tegas di dalam proses belajar di kelas, memberikan pujian kepada siswa yang berprestasi, mendengarkan pendapat siswa untuk membangkitkan rasa percaya diri dan keberanian, mengajarkan kepada para siswa untuk terbuka dalam berkomunikasi, menyarankan kegiatan ekstrakurikuler kepada siswa, dan meminta siswa memperhatikan guru saat di kelas. Pihak sekolah menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai hobi, memperhatikan guru mengajar di kelas, tidak memotong pembicaraan kepada guru maupun teman di sekolah, dan bergaul dengan teman di sekolah. 

Article Details

How to Cite
Elizabeth, E., & Tamburian, D. (2018). Komunikasi Antarpribadi Guru dan Murid dalam Membentuk Kepercayaan Diri Siswa SMP Stella Maris, Teluk Gong, Jakarta Utara. Koneksi, 2(1), 52–59. https://doi.org/10.24912/kn.v2i1.2429
Section
Articles

References

Ahmad, Syarwani, & Harapan, Edi. (2014). Komunikasi antarpribadi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Budiman, Arya. (2016). Tampil Memukau &Percaya Diri Menjadi Ahli Pidato & MC. Yogyakarta: Araska.

Budyatna, Ganiem. (2011). Teori Komunikasi Antar pribadi. Jakarta: Kencana.

Devito, Joseph A. (2011). Komunikasi Antar Manusia. Pamulang-Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group.

Enung Fatimah. (2010). Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Pustaka Setia.

Hakim, Thursan (2015). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.

Kurniawati, Nia Kania. (2014). Komunikasi Antarpribadi: Konsep dan Teori Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sujarweni, Wiratna (2014). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: PT Pustaka Baru Press.