Analisis Key Opinion Leaders di Media Sosial dalam Membentuk Opini Khalayak

Main Article Content

Jacksen Jacksen
Eko Harry Susanto
Nigar Pandrianto

Abstract

Content is a new way of doing promotions that have various forms, such as videos and images. This research discusses the process of creating content created by a key opinion leader. The person who acts as the key opinions leader is the owner of his own business. The theories used in this study are advertising, social media, marketing content, key opinion leaders, two-stage communication, diffusion of innovation and opinion. The method used is case study with qualitative approach and using interview, observation, and documentation techniques. The results of this study can be known that the content created by a key opinion leader must be diverse in order to attract the attention of the audience. The diversity of content produced must have a clear purpose, so that later the message can be conveyed properly and the goal can be achieved. Content created by engaging business owners directly will increase credibility in the business. Therefore, it can be concluded that the creation of a content must be diverse, informative, educational. While content involving its own business owners will increase high credibility.

Konten merupakan cara baru seseorang dalam melakukan promosi yang memiliki berbagai macam bentuk, seperti video dan gambar. Penelitian ini membahas tentang proses pembuatan konten yang diciptakan seorang key opinion leaders. Orang yang berperan sebagai key opinions leader adalah pemilik bisnisnya sendiri. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah periklanan, media sosial, marketing contentkey opinion leaders, komunikasi dua tahap, difusi inovasi dan opini. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan teknik wawancara, observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa konten yang diciptakan oleh seorang key opinion leader harus lah beragam agar dapat menarik perhatian penontonnya. Keberagaman konten yang dihasilkan harus memiliki tujuan yang jelas, sehingga nantinya pesan dapat tersampaikan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Konten-konten yang diciptkana dengan melibatkan pemilik bisnisnya secara langsung akan meningkatkan kredibilitas pada bisnis yang dijalani. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa pembuatan sebuah konten harus lah beragam, informatif, mengedukasi. Sedangkan konten yang melibatkan pemilik bisnisnya sendiri akan meningkatkan kredibilitas yang tinggi.

Article Details

How to Cite
Jacksen, J., Susanto, E. H., & Pandrianto, N. (2021). Analisis Key Opinion Leaders di Media Sosial dalam Membentuk Opini Khalayak. Koneksi, 5(1), 90–97. https://doi.org/10.24912/kn.v5i1.10170
Section
Articles
Author Biographies

Jacksen Jacksen, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Eko Harry Susanto, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Nigar Pandrianto, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Aminah, A. (2019). Peran media sosial “facebook” dalam proses pembentukan opini publik menjelang pemilihan umum legislatif 2019 di kabupaten aceh jaya. Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2), 1–14. https://doi.org/10.35308/source.v4i2.918

Choirunissyah, N. (2019). Penerapan content creator pada produk kuliner dalam membangun customer engagement ( Studi pada content creator paradista coffee malang). http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/54011

Dzulfikri, M. R. (2018). Difusi inovasi pelayanan angkutan sekolah gratis di kabupaten tulungagung. Jurnal Administrasi Negara. Unair 6(1), 1–7. http://www.journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmp439101ca76full.pdf

Mahaldi, H. (2019). Content Marketing Untuk Pemula. ebooku.id. Diakses dari https://books.google.co.id/books?id=5a5WDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=marketing+konten&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiJg7-ggsPpAhVOfisKHfitDt8Q6AEIMjAB#v=onepage&q=marketing konten&f=false

Onny, I. Y., & Kusumawati, A. (2019). Pengaruh user generated content (UGC) dan brand equity pada green purchase (Studi pada konsumen the body shop di brazil dan indonesia). 73(1), 187–195. http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/29 18%0Ahttps://lens.org/031-850-656-311-449

Rusmiarti, D. A. (2015). Analysis of the diffusion innovation and the development of work culture in bureaucratic organization. Jurnal Masyarakat Telematika Dan Informasi, 6(2), 85–100. http://dx/doi.org/10.17933/mti.v6i2.77

Safitri, Y., & Ramadanty, S. (2019). Strategi kampanye public relations melalui peran key opinion leader di indonesia. Warta ISKI, 2(2), 88–96. https://doi.org/https://doi.org/10.25008/wartaiski.v2i02.35

Susanto, E. H. (2013). Komunikasi Politik. Jakarta. Mitra Wacana Media.

Setiawan, Sakina .R.D. (Mei,2020) Bytedance, perushaan di balik tiktok ruap laba bersih rp 44,3 triliun. Kompas. Diakses dari

https://money.kompas.com/read/2020/05/29/052400326/bytedance- perusahaan-di-balik- tiktok-raup-laba-bersih-rp-44-3-triliun

Wardani, Agustin, S. (Juni,2020) Ini 4 medsos paling banyak dipakai pengguna internettri indonesia. Liputan 6. Diakses dari https://www.liputan6.com/tekno/read/4292392/ini-4-medsos-yang-paling- banyak-dipakai-pengguna-internet-tri-indonesia

Winarso, Bambang. (September, 2015) Apa itu instagram, fitur dan cara menggunakannya?. DailySocial.id. Diakses dari https://dailysocial.id/post/apa-itu-instagram

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>