Public Relations Dalam Mengadapi Isu Negatif Pada Penanganan Isu Di Starbucks Indonesia
Main Article Content
Abstract
Isu merupakan sebuah kondisi atau peristiwa baik internal maupun external dalam sebuah organisasi, yang jika berlanjut akan mempunyai efek signifikan pada berfungsinya atau performa organisasi atau pada kepentingan organisasi dimasa datang. Sebuah isu dapat memberikan berbagai dampak positif namun juga dapat memberikan dampak negative pada perusahaan. Starbucks sebagai perusahaan kopi terbesar di dunia. Tertimpa isu bahwa CEO Starbucks mendukung LGBT dan Starbucks akan diboikot oleh PP Muhammadiyah. Isu sudah menjadi tahap krisis bagi perusahaan dan memberikan dampak buruk terhadap citra perusahaan. Isu semakin besar karena mulai tersebar di berita online, maka perusahaan harus segera memberikan tindakan komunikasi kepada khalayak sehingga khalayak terutama konsumen untuk tetap memilih Starbucks sebagai tempat favorite mereka. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan cara Starbucks Indonesiamengklarifikasikan isudengan melakukan konferensi pers dan disebarkan melalui media online. Perusahaan menyampaikan informasi secara jujur dan terbuka kepada khalayak luas.Setelah mengklarifikasi isu, respon publik terhadap Starbucks mulai membaik dan isu pemboikotan menghilang.
Article Details
References
Aldjufri, Yasmin F. (Januari, 2015). Penanganan Krisis Isu Minyak Babi Pada PT. Sinar Solaria. Jurnal Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-7/20424097-MK-Yasmin%20Fauzie%20Aldjufri.pdf, diunduh pada tanggal 30 April 2018, 2027 WIB.
Cangara, Hafied. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Carlina dan Paramita. (Juli 2017). PR Crisis Melalui Media Sosial. Jurnal Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara http://scholar.google.co.id/citations?user=OikY3v4AAAAJ&hl=en, diunduh pada tanggal 30 April 2018, 20.25 WIB.
CEO Starbucks Dianggap Mendukung LGBT.(2018) diakses pada 23 Februari 2018, 12.08 WIB dari http://news.detik.com/berita/d-3544742/bos-starbucks-dianggap-dukung-lgbt-muhammadiyah-serukan-boikot
Jefkins, Frank. (2003). Public Relations. Jakarta: Erlangga.
Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Kriyantono, Rachmat. (2015). Public Relations, Issue, and Crisis Management. Jakarta: Kencana.
Muhammadiyah Serukan Boikot. (2018) diakses pada 23 Februari 2018, 12.38 WIB dari http://news.detik.com/berita/d-3544742/bos-starbucks-dianggap-dukung-lgbt-muhammadiyah-serukan-boikot
Nazir, Moh. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Netizen Kritisi Seruan Boikot Starbucks. (2018) diakses pada 7 Mei 2018 17.00 WIB, dari
Nova, Firsan. (2011). Crisis Public Relations. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
PP Muhammadiyah serukan boikot (2018) diakses pada 13 mei 2018, 12.20 WIB dari,https://nusantaranews.co/pp-muhammadiyah-serukan-boikot-starbucks-yang-mendukung-lgbt/
Puspitasari. (2016). Komunikasi Krisis. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Ruslan, Rosady, SH, MM. (2015). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Santana, Septiawan. (2010). Menulis Ilmiah Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Sejarah Starbucks Indonesia. (2018) diakses pada 4 Mei 2018 17.07 WIB, dari
Sejarah Starbucks. (2018) diakses pada 20 Februari 2018, 16.25 WIB dari
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Survei Masyrarakat tentang LGBT.(2018) diakses pada 13 Mei 2018, 12.00 WIB, dari http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-42813753
Tingkat Impor Makanan dan Minuman Indonesia. (2018). Diakses pada 20 Februari 2018,15.30 WIB dari http://www.kemenperin.go.id/artikel/17984/Tertinggi,-Kontribusi-Industri-Makanan-dan-Minuman-Capai-34,17-Persen
West, Richard, dan Turner, Lynn H. (2008). Pengantar Teori Komunikasi dan Aplikasi Buku 1 (Nina Setyaningsih, Trans.). Jakarta: Salemba Humanika.
(http://www.starbucks.co.id/about-us/our-heritage/starbucks-in-indonesia