Gambaran Keterikatan Kerja pada Karyawan Swasta Ditinjau dari Karakteristik Personal
Main Article Content
Abstract
Perusahaan memerlukan karyawan untuk menjalankan operasional agar tujuan dari pembentukan perusahaan dapat terlaksana. Perilaku karyawan dalam bekerja yang berbeda-beda mempunyai hubungan dengan pekerjaan. Terdapat karyawan yang antusias dalam bekerja, namun juga ada karyawan yang menganggap bekerja adalah sebuah beban. Maka dari itu, untuk mempertahankan kinerja, diperlukan adanya keterikatan kerja agar sistem dalam bekerja dapat berjalan dengan baik. Keterikatan kerja adalah keadaan karyawan memiliki keadaan yang positif yang dapat mendukung pekerjaan dan dapat menghadapi stres (Schaufeli et al., 2004). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, untuk pengumpulan data menggunakan purposive sampling. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meninjau gambaran dari keterikatan kerja dan karakteristik personal yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, jabatan dan lama bekerja. Pada penelitian ini menggunakan Utrecht Work Engagement Scale untuk mengukur keterikatan kerja. Partisipan dari penelitian ini berjumlah 241 partisipan yang berasal dari karyawan aktif di perusahaan swasta. Dalam menganalisis penelitian ini menggunakan one-way anova dan independent sample t test. Hasil yang didapatkan bahwa karyawan swasta memiliki keterikatan kerja yang tinggi (M =4.66). Jika ditinjau dari setiap dimensi keterikatan kerja menunjukkan kategori tinggi, vigor (M = 4.73), dedication (M = 4.83) dan absorption (M = 4.41). Jika dikaitkan dengan usia dan lama bekerja maka akan semakin tinggi keterikatan kerja. Namun jika dilihat dari jenis kelamin, keterikatan kerja paling tinggi terdapat pada laki-laki. Untuk kategori pendidikan paling tinggi adalah SMA/SMK dan jabatan yang memiliki keterikatan kerja paling tinggi adalah supervisor. Dari hasil penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mempertahankan keterikatan kerja karyawan.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan jurnal ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan pekerjaan secara bersamaan berlisensi di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis mampu untuk masuk ke dalam terpisah, pengaturan kontrak tambahan untuk distribusi non-eksklusif versi diterbitkan jurnal pekerjaan (misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online.
References
Agustina, I., & Widhiastuti, H. (2021). Karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan kinerja karyawan yang dimediasi oleh motivasi kerja pada pembatik putting out system. Philanthropy: Journal of Psychology, 5(1), 218. https://doi.org/10.26623/philanthropy.v5i1.3408
Ali, F. H. A., Rizavi, S. S., Ahmed, I., & Rasheed, M. (2018). Effects of perceived organizational support on organizational citizenship behavior–Sequential mediation by well-being and work engagement. Journal of the Punjab University Historical Society, 31(2), 61–71. https://www.semanticscholar.org/paper/Effects-of-perceived-organizational-support-on-%E2%80%93-by-Ali-Rizavi/87a290cdeb429e4afa668eea2b2d9c978842f756
Badan Pusat Statistik Indonesia. (2022, Desember 16). Profil perdagangan Indonesia 2021. https://www.bps.go.id/publication/2022/12/16/80de7c6bad09911ba3c56f19/profil-perdagangan-indonesia-2021.html
Christian, M. S., Garza, A. S., & Slaughter, J. E. (2011). Work engagement: A quantitative review and test of it’s relations with task and contextual performance. Personnel Psychology, 64, 89–136. https://doi.org/http://dx .doi.org/10.1111/j.1744-6570.2010.01203.x
Demerouti, E., Bakker, A. B., Nachreiner, F., & Schaufeli, W. B. (2001). The job demands-resources model of burnout. Journal of Applied Psychology, 86(3), 499–512. https://doi.org/10.1037/0021-9010.86.3.499
Fatharani, T., & Riasnugrahani, M. (2021). Panggilan keterikatan kerja dan kepuasan kerja pada guru. Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 8(1), 354-372. http://dx.doi.org/10.37905/aksara.8.1.313-324.2022
Hakanen, J. J., Ropponen, A., Schaufeli, W. B., & De Witte, H. (2019). Who is engaged at work?: A large-scale study in 30 European Countries. Journal of Occupational and Environmental Medicine, 61(5), 373–381. http://dx.doi.org/10.1097/JOM.0000000000001528
Gallup. (2022). State of the global workplace 2022 report: The voice of the world’s employees. https://www.gallup.com/workplace/349484/state-of-the-global-workplace-2022-report.aspx
Guru Ekonomi. (2022). Karyawan: Pengertian, ciri, jenis, tipe, tugas & tanggung jawab. Sarjana Ekonomi. https://sarjanaekonomi.co.id/karyawan/
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (n.d.). Arti kata swasta. KBBI. https://kbbi.web.id/swasta
Koyuncu, M., Burke, R. J., & Fiksenbaum, L. (2006). Work engagement among women managers and professionals in a Turkish bank. Equal Opportunities International, 25(4), 299–310. https://doi.org/10.1108/02610150610706276
Laguna, M., Razmus, W., & Żaliński, A. (2017). Dynamic relationships between personal resources and work engagement in entrepreneurs. Journal of Occupational and Organizational Psychology, 90(2), 248–269. https://doi.org/10.1111/joop.12170
Mokhine, P., & Geyser, I. (2020). The Impact of Demographic Influences on Work Engagement for Front of House Female Hotel Employees. African Journal of Hospitality, Tourism and Leisure, 9(5), 842–855. http://dx.doi.org/10.46222/ajhtl.19770720-55
Ogbuanya, T. C., & Chukwuedo, S. O. (2017). Job crafting-satisfaction relationship in electrical/electronic technology education programme: Do work engagement and commitment matter? Revista de Psicología Del Trabajo y de Las Organizaciones, 33(3), 165–174. https://doi.org/10.1016/j.rpto.2017.09.003
Paradise, A. (2008). Influences engagement. Journal of Management, 62(1), 54-60. https://www.proquest.com/docview/227035390
Republik Indonesia. (2003). UU Republik Indonesia No. 13 tahun 2003, pasal 1(2) tentang ketenagakerjaan.
Saks, A. M. (2006). Antecedents and consequences of employee engagement. Journal of Managerial Psychology, 21(7), 600–619. https://doi.org/10.1108/02683940610690169
Saraswati, K. D. H., & Lie, D. (2021). Work engagement and turnover intention: The moderating effect of organizational justice. Proceedings of the International Conference on Economics, Business, Social, and Humanities, 570, 58–65. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210805.009
Saraswati, K. D. H., & Pertiwi, M. S. N. D. (2020). Work performance: The impact of work Engagement, psychological capital, and perceived organizational support. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 4(1), 88. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v4i1.7992.2020
Schaufeli, W. B., Bakker, A. B., & Dormann, C. (2004). Work engagement: A handbook of essential theory and research (A. B. Bakker & M. P. Leiter (eds.); Vol. 3). Psychology Press.
Schaufeli, W. B., Bakker, A. B., & Salanova, M. (2006). The measurement of work engagement with a short questionnaire: A cross-national study. Educational and Psychological Measurement, 66(4), 701–716. https://doi.org/10.1177/0013164405282471
Vandiya, V., & Etikariena, A.(2018). Stres kerja dan keterikatan kerja pada karyawan swasta: Peran mediasi kesejahteraan di tempat kerja. Jurnal Psikogenesis, 6(1), 19-30. https://doi.org/10.24854/jps.v6i1.648
Xanthopoulou, D., Bakker, A. B., Demerouti, E., & Schaufeli, W. B. (2009). Reciprocal relationships between job resources, personal resources, and work engagement. Journal of Vocational Behavior, 74(3), 235–244. https://doi.org/10.1016/j.jvb.2008.11.003
Zamralita. (2017). Gambaran keterikatan kerja pada dosen-tetap ditinjau dari karakteristik personal. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 1(1), 338-345. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v1i1.374