KAMPANYE KOMUNIKASI LINGKUNGAN MELALUI PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DI PANTI ASUHAN AISYIYAH, JAKARTA

Main Article Content

Wulan Purnama Sari
shinta Octavia
Jennifer Lauren

Abstract

The issue of cleanliness and waste is one of the problems that is still an obstacle for Indonesia. Indonesia produces 34 million tons of heap of waste per year and the largest amount is occupied by food waste at 40.1% and wood, twigs and leaf waste by 13.8%. Based on its nature, waste is divided into three types, namely organic waste, inorganic waste, and toxic waste. Organic waste is waste that easily decomposes, such as food scraps, vegetables, dry leaves, and others. Organic waste itself can be processed into compost through the composting process. However, in Indonesia, people still have low awareness in terms of waste management, so that it has a bad impact on the environment. On the basis of increasing public awareness regarding environmental cleanliness and waste management, the team conducted PKM activities regarding processing organic waste into compost. This PKM activity was carried out with partners from the Aisyiyah Orphanage, which is located in Jakarta, and had never received any lessons on how to make compost. The target of this PKM activity is to increase awareness of the younger generation, orphanage children about keeping the environment clean and how to manage waste. PKM activities are carried out through the manufacture of compost, this composting activity is the beginning of an environmental communication campaign program. PKM activities were carried out through socialization and were divided into two meetings. The first meeting conducted socialization and practice of making compost. In the second meeting, there was a quiz about the environment and growing plants from compost that had been made from the previous meeting.



ABSTRAK:

Persoalan mengenai kebersihan dan sampah merupakan salah satu persoalan yang masih menjadi kendala bagi Indonesia. Indonesia menghasilkan 34 juta ton timbunan sampah per tahun dan jumlah terbanyak ditempati oleh sampah sisa makanan sebesar 40,1% dan sampah kayu, ranting, dan daun sebesar 13,8%. Berdasarkan sifatnya sampah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah beracun. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, daun kering, dan lainnya. Sampah organik sendiri dapat diolah menjadi pupuk kompos melalui proses pengomposan. Namun di Indonesia, masyarakat masih memiliki kesadaran yang rendah dalam hal pengelolaan sampah, sehingga berdampak buruk pada lingkungan. Atas dasar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah tim melakukan kegiatan PKM mengenai pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Kegiatan PKM ini dilakukan dengan mitra Panti Asuhan Aisyiyah, yang berlokasi di Jakarta, dan belum pernah mendapatkan pembelajaran bagaimana cara membuat pupuk kompos. Target dari adanya kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan kesadaran generasi muda, anak-anak panti mengenai menjaga kebersihan lingkungan dan cara mengelola sampah. Kegiatan PKM dilakukan melalui pembuatan pupuk kompos, kegiatan pembuatan pupuk kompos ini menjadi awal sebuah program kampanye komunikasi lingkungan. Kegiatan PKM dilakukan melalui sosialisasi dan dibagi ke dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan sosialisasi dan praktek pembuatan pupuk kompos. Pertemuan kedua dilakukan kuis cerdas cermat tentang lingkungan dan menanam tanaman dari pupuk kompos yang sudah dibuat dari pertemuan sebelumnya

Article Details

How to Cite
Sari, W. P., Octavia, shinta, & Lauren, J. (2022). KAMPANYE KOMUNIKASI LINGKUNGAN MELALUI PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DI PANTI ASUHAN AISYIYAH, JAKARTA. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 5(1), 68–75. https://doi.org/10.24912/jbmi.v5i1.18395
Section
Articles
Author Biography

Wulan Purnama Sari, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

 

Sinta ID : 62291

References

Bakti, I., Hafiar, H., Budiana, H. R., & Puspitasari, L. (2017). Pemberdayaan Pranata Sosial Melalui Komunikasi Lingkungan: Menakar Pelibatan Peran Perempuan Dalam Mitigasi Banjir Citarum. Jurnal Kawistara, 7(1), 107. https://doi.org/10.22146/kawistara.24313

Hampir 1 Ton Sampah Berhasil Dikeluarkan Dari Gunung Gede Pangrango. (n.d.). Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Retrieved March 15, 2021, from http://ksdae.menlhk.go.id/info/1229/hampir-1-ton-sampah-berhasil-dikeluarkan--dari-gunung-gede-pangrango.html

Kesadaran Masyarakat Indonesia akan Kebersihan Masih Rendah. (2018, April 23). CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180423183600-255-292946/kesadaran-masyarakat-indonesia-akan-kebersihan-masih-rendah

Kurniaty, Y., Nararaya, W. H. B., Turawan, R. N., & Nurmuhamad, F. (2021). Mengefektifkan Pemisahan Jenis Sampah Sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Terpadu Di Kota Magelang. Varia Justicia, 3(1), 39–45. https://doi.org/10.31603/burrev.4845

Kussanti, D. P., & Leliana, I. (2018). Program Kampanye Humas Puskesmas Kecamatan Palmerah Dalam Upaya Preventif Bahaya Campak dan Rubella di Masyarakat. Jurnal Komunikasi, 9(1), 109–117. https://doi.org/https://doi.org/10.31294/jkom.v9i1.3654

Pranita, E. (2021, October 29). Masalah Sampah Indonesia Ancam Target Nol Emisi, Kok Bisa? . Kompas.Com. https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/29/130000623/masalah-sampah-indonesia-ancam-target-nol-emisi-kok-bisa-?page=all#google_vignette

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional. (2021). SIPSN. https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/

Syaputra, M. (2019). Perencanaan Pengelolaan Sampah Di Jalur Pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani. Jurnal Belantara, 2(1), 17–23. https://doi.org/10.29303/jbl.v2i1.99