PENINGKATAN KESADARAN LINGKUNGAN BAGI PENGURUS ORGANISASI SISWA INTRA-SEKOLAH: PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH

Main Article Content

Renna Eliana Warjoto
Tati Barus

Abstract

The waste problem in Indonesia has not yet been entirely resolved. The biggest challenge is the lack of waste management awareness in various walks of life. Therefore, we should start the environmental education and waste management awareness as early as possible in families and schools. This activity aimed to train senior high school students, especially the student organization boards, to recycle organic waste into liquid organic fertilizer. The student organization boards are leadership figures at the school. Therefore, through this activity, they were expected to set a good example for other students related to organic waste management and valorization at school. The activity was initiated by an interactive lecture, continued by a liquid organic fertilizer processing workshop and an interactive discussion. At the time of the harvest, one group of participants succeeded in producing liquid organic fertilizer without a foul odor. In general, the participating students stated that liquid organic fertilizer was reasonably easy to produce even though it was not as simple as composting. For future attempts, the combination of activities including organic waste conversion into liquid organic fertilizer or compost and inorganic waste processing into handicraft creations will be more interesting for students. In the long-term point of view, the awareness of the high school students in organic as well as inorganic waste management is expected to increase and becomes a positive impact on the broader environment and communities


ABSTRAK: 

Persoalan sampah di Indonesia belum sepenuhnya terselesaikan. Tantangan terbesar adalah kurangnya kesadaran tentang pengelolaan sampah di berbagai lapisan masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu memulai pendidikan lingkungan dan kesadaran tentang pengelolaan sampah sedini mungkin dalam keluarga dan sekolah-sekolah. Kegiatan ini bertujuan melatih siswa sekolah menengah atas (SMA), khususnya para pengurus Organisasi Siswa Intrasekolah (OSIS) untuk mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk organik cair (POC). Para pengurus OSIS adalah figur siswa yang menjadi pemimpin organisasi di sekolah. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini diharapkan mereka dapat menjadi contoh atau teladan yang baik bagi siswa lainnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik di lingkungan sekolah. Kegiatan ini diawali dengan ceramah interaktif yang kemudian dilanjutkan dengan lokakarya pembuatan POC dan diskusi interaktif. Pada saat panen, satu kelompok peserta berhasil memperoleh POC tanpa bau yang tidak sedap. Secara umum, siswa peserta menyatakan bahwa pembuatan POC cukup mudah dilakukan meskipun tidak sesederhana pembuatan kompos. Untuk kegiatan serupa di masa yang akan datang, kombinasi aktivitas terkait konversi sampah organik menjadi POC dan kompos yang tidak berbau serta pengolahan sampah anorganik menjadi aneka kreasi kerajinan tangan akan lebih menarik bagi para siswa. Dalam jangka panjang, diharapkan kesadaran para siswa dalam mengolah dan memanfaatkan kembali sampah organik maupun anorganik dapat meningkat dan menjadi dampak positif bagi lingkungan masyarakat yang lebih luas.

Article Details

How to Cite
Warjoto, R. E., & Barus, T. (2021). PENINGKATAN KESADARAN LINGKUNGAN BAGI PENGURUS ORGANISASI SISWA INTRA-SEKOLAH: PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 4(1). https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i1.9605
Section
Articles

References

BPS Indonesia. Statistik lingkungan hidup Indonesia 2017. Subdirektorat Statistik Lingkungan Hidup. Badan Pusat Statistik Indonesia, 2017.

Garnesia, I. (2018). Mengintip kota-kota gudang sampah di Indonesia. Tirto. Diakses pada 22 Mei 2020. https://tirto.id/mengintip-kota-kota-gudang-sampah-di-indonesia-cE4o.

Himanen, M. & Hänninen, K. (2011). Composting of bio-waste, aerobic and anaerobic sludges-effect of feedstock on the process and quality of compost. Bioresource Technology, 102(3), 2842-2852. doi: 10.1016/j.biortech.2010.10.059.

Kusrinah, Nurhayati, A., & Hayati, N. (2016). Pelatihan dan pendampingan pemanfaatan eceng gondok (Eichornia crassipes) menjadi pupuk kompos cair untuk mengurangi pencemaran air dan meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Karangkimpul Kelurahan Kaligawe Kecamatan Gayamsari Kotamadya Semarang. Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan, 16(1), 27-48. doi: 10.21580/dms.2016.161.890.

Means, N. E., Starbuck, C. J., Kremer R. J., & Jett, L. W. (2005). Effects of a food waste-based soil conditioner on soil properties and plant growth. Compost Science and Utilization, 13(2), 116–121. doi: 10.1080/1065657x.2005.10702227.

Mehta, C. M. & Sirari, K. (2018). Comparative study of aerobic and anaerobic composting for better understanding of organic waste management: A mini review. Plant Archives, 18(1), 44-48.

Mwegoha, W. (2012). Anaerobic composting of pyrethrum waste with and without effective microorganisms. African Journal of Environmental Science and Technology, 6(8), 293-299. doi: 10.5897/ajest12.030.

Nur, T., Noor, A. R., &, Elma, M. (2016). Pembuatan pupuk organik cair dari sampah organik rumah tangga dengan penambahan bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms). Konversi, 5(2), 5–12. doi: 10.20527/k.v5i2.4766.

Nurhasanah & Heryadi, H. (2013). Pemanfaatan sereh (Cymbopogon cytratus) dalam menurunkan bau pada pupuk organik cair dan potensinya dalam meningkatkan produksi tanaman cabai (Capsicum annum). Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, 14(1), 37-47.

Siboro, E. S., Surya, E., & Herlina, N. (2013). Pembuatan pupuk cair dan biogas dari campuran limbah sayuran. Jurnal Teknik Kimia USU 2, no. 3: 40–43. doi: 10.32734/jtk.v2i3.1448.

Stabnikova, O., Ding, H. B., Tay, J.-H., & Wang, J.-Y. (2005). Biotechnology for aerobic conversion of food waste into organic fertilizer. Waste Management and Research, 23(1), 39–47. doi: 10.1177/0734242x05049768.

Sundari, E., Ellysta, S., & Rinaldo, R. (2012). Pembuatan pupuk organik cair menggunakan bioaktivator biosca dan EM4. Dalam Prosiding SNTK KOPI, 94–97. Pekanbaru: Pusat Penelitian Kimia – LIPI.

Varma, V. S. & Kalamdhad, A. S. (2014). Effects of leachate during vegetable waste composting using rotary drum composter. Sustainable Environment Research, 24(4), 245–256. doi: 10.4491/eer.2014.19.1.067.

Warjoto, R. E., Hartanti, A. T., & Canti, M. (2018). Metode komposting Takakura untuk pengolahan sampah organik rumah tangga di Cisauk, Tangerang. Jurnal Perkotaan, 10(2), 76-90. doi: 10.25170/perkotaan.v10i2.306.

Most read articles by the same author(s)