UPAYA PENGENDALIAN STUNTING MELALUI EDUKASI POLA MAKAN SEHAT DAN SEIMBANG SELAMA SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN

Main Article Content

Meilani Kumala
Alexander Halim
Susy Olivia Lontoh
Sari Mariyati Dewi Dewi

Abstract

Stunting or short stature is one of the nutritional problems in toddlers in the world, especially in developing countries. The results of Survei Status Gizi Balita Indonesia in 2019 showed the prevalence of stunting in Indonesia reached 27.7% which indicates stunting is still a moderate problems. The impact of stunting can affect the increased rates of morbidity and mortality in toddlers, also the decrease quality of life in adulthood. Various factors can influence stunting related to chronic malnutrition during the first 1,000 days of life covering the fetal period in the womb up to the first two years of life. This period is a rapid growth period and does not occur in the next age group,  therefore adequate nutritional intake is very important at this period. Tomang subdistrict which is a partner of FK UNTAR islocated in the West Jakarta area where, the RISKESDAS Report of DKI Jakarta Province 2018, showed that the percentage of very short stature and short stature is 12,87% of toddlers in the West Jakarta area. The first step to reducing and control the prevalence of stunting has been conducted an education about Healthy and Balanced Diet During the First Thousand Days to cadres in the village of Toman, West Jakarta. The activity showed that most cadres experienced increased knowledge about healthy food intake and balanced nutrition after getting based on pre-posttests of education. The achieved results need to be followed up with training and mentoring so that the cadres are always motivated and renew their knowledge related to stunting management. So, they can carry out their duties thus can contribute to reducing the prevalence of stunting in toddlers


ABSTRAK:

Stunting atau pendek merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia terutama di negara sedang berkembang. Survei Status Gizi Balita Indonesia tahun 2019 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,7% yang menunjukkan stunting di Indonesia masih merupakan masalah dengan kategori tingkat sedang. Dampak stunting pada balita dapat berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita, serta menurunnya kualitas hidup di usia dewasa. Berbagai faktor dapat memengaruhi terjadinya stunting terkait kekurangan gizi kronis selama 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) anak yang meliputi masa janin dalam kandungan sampai dua tahun setelah kelahiran. Masa HPK merupakan masa proses tumbuh kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia selanjutnya, oleh karena itu pemenuhan asupan gizi pada masa ini sangat penting. Kelurahan Tomang yang merupakan mitra FK UNTAR terletak di daerah Jakarta Barat dimana berdasarkan Laporan RISKESDAS Provinsi DKI Jakarta 2018, menunjukkan kejadian sangat pendek dan pendek sebesar 12,87% pada usia bawah dua tahun di wilayah Jakarta Barat. Sebagai langkah awal untuk pencegahan dan pengendalian terjadinya stunting, telah dilakukan edukasi mengenai Pola Makan Sehat dan Seimbang Selama HPK kepada para kader di kelurahan Tomang, Jakarta Barat. Kegiatan edukasi tersebut menunjukkan sebagian besar kader mengalami peningkatan pengetahuan tentang asupan makanan sehat dan gizi seimbang setelah mendapat edukasi berdasarkan pre-pos tes. Hasil yang dicapai ini perlu dilakukan tindak lanjut dengan pelatihan dan pendampingan agar para kader selalu termotivasi dan memperbaharui pengetahuan terkait pengendalian stunting dalam menjalankan tugasnya dengan demikian dapat berkontribusi dalam upaya menurunkan angka kejadian stunting pada balita.

Article Details

How to Cite
Kumala, M., Halim, A., Lontoh, S. O., & Dewi, S. M. D. (2021). UPAYA PENGENDALIAN STUNTING MELALUI EDUKASI POLA MAKAN SEHAT DAN SEIMBANG SELAMA SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 4(2). https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i2.12906
Section
Articles

References

United Nations Children’s Fund (UNICEF), World Health Organization, International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank. Levels and trends in child malnutrition: key findings of the 2021 edition of the joint child malnutrition estimates. Geneva: World Health Organization; 2021.

de Onis M, Monteiro C, Akre J, Clugston G. (1993) The worldwide magnitude of protein–energy malnutrition: an overview from the WHO Global Database on Child Growth. Bull World Health Organ 71, 703–712.

Nutrition Landscape Information System (NLiS) country profile indicators: interpretation guide, second edition. Geneva: World Health Organization; 2019.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan. Pengembangan. Kesehatan. Kementerian. RI tahun. 2018.

SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Perekonomian. (2020) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 (Peraturan Presiden RI Nomor 18 tahun 2020). Jakarta. diakses https://drive.bappenas.go.id/ owncloud/index.php /s/4q7Cb7FBxavq3lK

Stewart CP, Iannotti L, Dewey KG, Michaelsen KF & Onyango AW. Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention. Maternal and Child Nutrition 2013;9(Suppl 2):27-45.

Dewey, K. G., & Begum, K. (2011). Long-term consequences of stunting in early life. Maternal and Child Nutrition, 7(SUPPL. 3), 5–18. https://doi.org/10.1111/j.1740-8709.2011.00349.x

Siregar, R., Lilisianawati, L., Lestari, E. D., & Salimo, H. (2011). Effect of zinc supplementation on morbidity among stunted children in Indonesia. Paediatrica Indonesiana, 51(3), 128. https://doi.org/10.14238/pi51.3.2011.128-32

Kementerian Kesehatan RI (2014) Pedoman Gizi Seimbang

Tim Riskesdas 2018. (2019). Laporan Provinsi DKI Jakarta Riskesdas 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. 2011. Jakarta: Kementerian Kesehatan Rl. 2011

Most read articles by the same author(s)