KAMPANYE CEGAH STUNTING, BANGSA SEHAT SEJAHTERA

Main Article Content

Tri Siswati
Yustiana Olfah

Abstract

According to Riskesdas2018, 3 out of 10 toddlers suffer from stunting. Stunting in early in later life periods in childhood, adolescence, adulthood, and the elderly. Stunting h
the form of low learning achievement and reduced opportunities to get a good school. In a 22% reduction in the chance of getting good jobs compared to normal adults and metabolic syndrome is higher than normal adults. While short adolescents will gro consequences including giving birth to low birth weight babies and short, and the caesar (SC) is higher because of "Thepalo-pelvic disproportion". On one side of the Initiate early breastfeeding (IMD) and exclusive breastfeeding, even though breast development and development including preventing stunting. The stunting prevention December 14th at GOR Amongrogo Yogyakarta was carried out in collaboration wit (KSP), the Yogyakarta Health Office, Yogyakarta Health Polytechnic, CIMSA (the cent throughout Indonesia) and NA (Nasyiatul Aisyiyah), presenting approximately 500 campaign activities to prevent stunting. In this activity, it was reported as many as 2 adolescents, and 26.3% of adolescents stunted 29.8% of KEK adolescents and there were out of balance to achieve their desired body image. While overweight-obese in 26.7% and hypertension-hypertension 35.9%. In addition to anthropometric measures regarding reproductive health, mental health, food consumption, and nutritional status

ABSTRAK:

Menurut Riskesdas 2018, 3 dari 10 balita menderita stunting. Stunting pada awal kehidupan cenderung menetap menjadi stunting pada periode kehidupan selanjutnya baik pada masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia. Stunting membawa konsekuensi  jangka pendek berupa  prestasi belajar yang rendah serta berkurangnya  kesempatan untuk mendapatkan sekolah yang baik. Pada jangka panjang, stunting menyebabkan berkurangnya 22% peluang  untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik dibandingkan dewasa yang normal serta berpotensi menderita sindrom metabolic lebih tinggi dibanding dewasa normal.  Sementara remaja yang pendek akan tumbuh menjadi WUS yang pendek dengan segala konsekuensinya termasuk melahirkan bayi BBLR dan pendek, serta risiko melahirkan dengan Secsio Caesar (SC) lebih tinggi karena “chepalo-pelvic disproportion”.  Disatu sisi SC adalah risiko tingginya kegagalan inisiasi menyusu dini (IMD)  dan ASI eksklusif, padahal ASI sangat penting bagi tumbuh kembang anak termasuk mencegah stunting. Kampanye cegah stunting yang diselenggarakan pada tanggal 14 Desember di GOR Amongrogo Yogyakarta, dilakukan atas kerjasama dengan Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Dinkes DI Yogyakarta, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, CIMSA (pusat kegiatan mahasiswa kedokteran se-Indonesia) dan NA (Nasyiatul Aisyiyah), menghadirkan kurang lebih 500 peserta untuk berpartisipasi dalam kegiatan kampanye cegah stunting.  Pada kegiatan ini dilaporkan sebanyak 20,6% remaja overweight dan obese, dan 26,3% remaja mengalami stunting 29,8%  remaja KEK serta masih banyak remaja yang diit tidak seimbang untuk mencapai body image yang mereka idam-idamkan. Sementara overweight-obese pada dewasa  sebanyak 69,4%, pendek 26,7% dan prehipertensi-hipertensi 35,9%. Selain pengukuran antropometri, diadakan pula konseling mengenai kesehatan reproduksi, kesehatan mental, konsumsi makan dan status gizi

Article Details

How to Cite
Siswati, T., & Olfah, Y. (2020). KAMPANYE CEGAH STUNTING, BANGSA SEHAT SEJAHTERA. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 3(1). https://doi.org/10.24912/jbmi.v3i1.7984
Section
Articles

References

Aryastami, N.K., Secondary, C.A., Shankar, A., Kusumawardani, N., 2017. Nutrition low birth weight was the most dominant predictor associated with stunting among children aged 12-23 months in Indonesia. BMC Nutr. 1–6.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI, 2007. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI, 2010. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), Jakarta

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI 2018. Hasil Riset

Kesehatan Dasar (RISKESDAS), Jakarta

Barker, D.J., Clark, P.M., 1997. Fetal undernutrition and disease in later life. Rev.

Reprod. 2, 105–12.

Blössner, M., Borghi, E., Onis, M. de, Onyango, A., Siyam, A., Yang, H., 2005.WHO Anthro 2005 for Personal Computers.

Grillo, L.P., Gigante, D.P.,Horta, B.L., Barros,C.F.C., 2016.,Childhood stunting and the metabolic syndrome components in young adults from a Brazilian birth cohort study. Eur J Clin Nut.70, 548–553

Harding, J., 2001. The nutritional basis of the fetal origins of adult disease. Int. J. Epidemiol. 30, 15–23.

Harding J. 2004.Nutritional basis for the fetal originsof adult diseases (in) Fetal nutrition and adult disease: programming of chronic disease through fetal exposure to undernutrition. Langley-Evans S, editor. Oxfordshire, UK:CABI Publishing.

Hoffman, D.J., Sawaya, A.L., Verreschi. I, Tucker, K.L, Roberts, S.B, 2000.Why are nutritionally stunted children at increased risk of obesity? Studies of metabolic rate and fat oxidation in shantytown children from São Paulo, Brazil. Am J Clin Nutr. 72(3):702-7.

Murage, E.W.K., Kahn, K., Pettifor, J.M.,Tollman, S.M., Dunger, D.B., Olivé, X.F.G., Norris,S.A., 2010. The prevalence of stunting, overweight and obesity, and metabolic disease risk in rural South African children. BMC Public Health. 10:158. pp 1-13

Mardones, F., Arnaiz, P., Pacheco, P., Dominguez. A., Villarroel, L., Eriksson, J.G., Barja, S., Farías, M., Castillo, O.,2014. Associations of prenatal growth with metabolic syndrome, insulin resistance, and nutritional status in Chilean Children. Biomed Res. Int.pp1-9

WHO,2005. Commission on Social Determinants of Health, 2005-2008. http://www.who.int/social_determinants/thecommission/en/

WHO,2014.Global Nutrition Targets 2025Stunting Policy Brief. Available at http://apps.who.int/WHO_NMH_NHD_14.3_eng.pdf. diunduh pada 23 Februari 2019

WHO 2018, Joint child malnutrition estimates - Levels and trends (2018 edition), available at https://www.who.int/nutgrowthdb/estimates2017/en/