Analisis Penempatan Evolved Node B Area DKI Jakarta Dengan Menggunakan Algoritma Genetika Dan Evolutionary Programming

Main Article Content

Riza Buddy Septyanto
Endah Setyaningsih
Fahraini Bacharuddin

Abstract

Demand of higher data speed communication must be supported by good system and precise Evolved Node B allocation to give a good service quality. In the future especially Indonesia telecommunication network keep growing, data traffic with effective perfomance keep developed by mobile operator (service provider). Mobile telecomunication networking need cell planning with aim to meet cell coverage which is showed by number of base station, with minimal allocation but can meet the requirement of traffic capacity and coverage area.Chance to develope Long Term Evolution (LTE) Technology is at frequenies 1200 MHz, 1800 MHz, 2100 MHz and 2300 MHz. eNode B Allocation uses genetic algorithm and evolutionary programming. In Genetic Algorithm and evolutionary programming, searching technique is done by analyzing the size of the the population. Individual in one population is called by the term of chromosome. This chromosome is one of solution in the shape of symbol. In the beginning, population developed randomly, next population will be result of chromosomes evolution by iteration which is called by the term of generation. This eNode B allocation generates the best cell radius, observed by number of generations and eNode B allocation uses by using genetic algorithm and evolutionary programming which generate same cell radius

Kebutuhan akan komunikasi membutuhkan kecepatan data yang semakin tinggi sehingga harus didukung oleh sistem yang handal dan penempatan Evolved Node B yang tepat agar dapat memberikan kualitas layanan dengan baik. Dimasa depan khususnya di Indonesia jaringan telekomunikasi terus berkembang, lalu lintas data dengan performansi yang efektif terus dikembangkan oleh operator seluler (service provider). Jaringan komunikasi seluler membutuhkan perencanaan sel dengan tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan pencakupan sel yang ditunjukkan oleh jumlah base station, dengan penepatan seminimal mungkin tetapi dapat memenuhi kapasitas trafik dan coverage area yang dibutuhkan. Peluang untuk membangun teknologi Long Term Evolution (LTE) yaitu difrekuensi 1200 MHz, 1800 MHz, 2100 MHz dan 2300 MHz. Penempatan eNode B menggunakan algoritma genetika dan evolutionary programming. Pada algoritma genetika dan evolutionary programming teknik pencarian dilakukan dengan menganalisa banyaknya populasi. Individu yang terdapat dalam satu populasi disebut istilah kromosom. Kromosom ini merupakan suatu solusi yang masih berbentuk simbol. Populasi awal dibangun secara acak, sedangkan populasi berikutnya merupakan hasil evolusi kromosom-kromosom melalui iterasi yang disebut dengan istilah generasi. Penempatan eNode B ini menghasilkan jari-jari sel yang terbaik dilihat dari banyaknya generasi yang ditentukan dan penempatan eNode B menggunakan algoritma genetika dan evolutionary programming menghasilkan nilai jari-jari sel yang sama.

Article Details

How to Cite
[1]
R. B. Septyanto, E. Setyaningsih, and F. Bacharuddin, “Analisis Penempatan Evolved Node B Area DKI Jakarta Dengan Menggunakan Algoritma Genetika Dan Evolutionary Programming”, TESLA, vol. 19, no. 2, pp. 108–123, Nov. 2018.
Section
Articles

References

M. F. Hakim, W. Anggraeni, dan A. Pribadi, Optimasi Perencanaan Jumlah Base Transceiver Station (BTS) dan Kapasitas Trafik BTS Menggunakan Pendekatan Goal Programming Pada Sistem Telekomunikasi Seluler Berbasis GSM, Jurnal Teknik ITS, Vol 1 (September 2012).

S. Ariyanti, Studi Perencanaan Jaringan Long Term Evolution Area Jabodetabek Studi Kasus PT. Telkomsel, Jakarta: Buletin dan Telekomunikasi, 2014.

Suyanto, Algoritma Genetika dalam Matlab, Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2005.

P. D. Aryanti, S. H. Pramono, dan O. Setyawati, Optimasi Penempatan Node B UMTS 900 Pada BTS Existing Menggunakan Algoritma Genetika, Jurnal EECCIS, Vol 7, No. 2 (Desember 2013).

U. K. Usman, G. Prihatmoko, D.K. Hendraningrat, dan S. D. Purwanto, Fundamental Teknologi Seluler, Bandung, Rekayasa Sains. 2012.

G. Kaonang, 2015. “Dari Target 3 Juta Pelanggan 4G/LTE Telkomsel Sudah Mencapai Angka 800 Ribu”. DailySocial. 3 Agustus 2015.

[#] G. Wibisono, U.K. Usman, dan G.D. Hantoro, Konsep Teknologi Seluler, Bandung, Informatika. 2008.

Most read articles by the same author(s)

> >>