Gambaran Regulasi Emosi pada Individu Dewasa Muda yang Mengalami Toxic Relationship dalam Hubungan Berpacaran
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan regulasi emosi pada individu dewasa muda yang terlibat dalam toxic relationship dalam hubungan berpacaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan melibatkan 373 partisipan dewasa muda. Data dikumpulkan melalui instrumen pengukuran regulasi emosi dan indikator-indikator toxic relationship. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebanyak 69,7% partisipan memiliki regulasi emosi pada tingkat yang sedang dan sebanyak 72,7% partisipan mengalami toxic relationship dalam tingkat yang sedang. Pada hasil kategorisasi dimensi-dimensi toxic relationship seperti emotional abuse, physical abuse, dan sikap manipulative memiliki mean empirik yang sama dengan mean hipotetik, maka dinyatakan partisipan mengalami dimensi-dimensi toxic relationship dengan tingkat yang rendah. Hasil kategorisasi dimensi-dimensi regulasi emosi seperti cognitive reappraisal dan expressive suppression juga memiliki mean empirik yang sama dengan mean hipotetik, dapat diartikan partisipan memiliki regulasi emosi yang tergolong rendah. Selain itu, temuan penelitian mengungkapkan bahwa usia memiliki pengaruh signifikan terhadap kemampuan regulasi emosi; individu yang lebih tua cenderung menunjukkan regulasi emosi yang lebih baik dibandingkan individu yang lebih muda. Sebaliknya, variabel jenis kelamin dan durasi hubungan pacaran tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan regulasi emosi. Pola yang serupa juga ditemukan pada variabel toxic relationship, di mana usia menjadi faktor yang berpengaruh, sementara jenis kelamin dan lama berpacaran tidak memberikan dampak yang berarti.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan jurnal ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan pekerjaan secara bersamaan berlisensi di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis mampu untuk masuk ke dalam terpisah, pengaturan kontrak tambahan untuk distribusi non-eksklusif versi diterbitkan jurnal pekerjaan (misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online.
References
Ady, D. A. A., Zubair, A. G. H., & Saudi, A. N. A. (2023). Self Esteem Sebagai Prediktor terhadap Kecenderungan Toxic relationship Pada Dewasa Awal yang Berpacaran. Jurnal Psikologi Karakter, 3(1), 281-287.
https://doi.org/10.56326/jpk.v3i1.2170
Christy, M. (2022). Toxic relationship free. PT Elex Media.
Damariyanti, M. (2020). Adult attachment, pemaafan dan kesejahteraan psikologis pada individu menikah. Jurnal Psikologi, 13(1), 1-14.
http://dx.doi.org/10.35760/psi.2020.v13i1.2567
Hamdi, A. S.,& Baharuddin, E. (2014). Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam pendidikan. Sleman: Deepublish.
Kanda, A. S., & Kivania, R. (2024). Dampak Toxic relationship Terhadap Kesehatan Mental. Sammajiva: Jurnal Penelitian Bisnis dan Manajemen, 2(1), 118- 129.
https://doi.org/10.47861/sammajiva.v2i1.790
Keny, W. C., Syahputra, R. F., & Pratomo, D. R. (2023, November). Pengalaman Toxic relationship dan Dampaknya Pada Kalangan Generasi Muda. In Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS) (Vol. 2, pp. 918- 926).
https://proceeding.unesa.ac.id/index.php/sniis/article/view/869
Lestari, A., Hasbiyah, D., & Setiawan, K. (2024). Pola Komunikasi Remaja dalam Menyikapi Toxic relationship yang Dapat Mengakibatkan Insecure.
https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i1.11581
Radde, H. A., & Gunawan, A. H. (2021). Analisis Perbedaan Komponen Cinta Berdasarkan Tingkat Toxic relationship. Jurnal Psikologi Karakter, 1(1), 38-43.
https://doi.org/10.56326/jpk.v1i1.1096
Straus, M., et al. (2004). Prevalence of violence against dating partners by male and female university students worldwide. Violence Against Women, 10(7), 790– 811. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/1077801204265552
Sumayyah, & Komarudin. (2024). KONTRIBUSI REGULASI EMOSI TERHADAP TOXIC RELATIONSHIP PADA MAHASISWA BERPACARAN. Prosiding Semnas UNISA Yogya, 1.
https://proceeding.unisayogya.ac.id/index.php/SEMNASPSIION/article/download/1057/554/2606
Tantomo, E. Y. (2024). Peran Strategi Regulasi Emosi Kognitif terhadap Gejala PTSD Korban Kekerasan dalam Pacaran. Psyche 165 Journal, 95-101.
https://doi.org/10.35134/jpsy165.v17i2.358
Wolfe, D. A., Feiring, C. (2000). Dating Violence Through The Lens of Adolescent Romantis Relationship. Child Maltreatment.
https://doi.org/10.1177/1077559500005004007
Yanti, C. I. (2023). Toxic relationship pada remaja yang berpacaran (studi fenomenologi pada remaja korban toxic relationship di kota Bandar Lampung).

