Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis <p>Jurnal Phronesis adalah Jurnal Ilmiah Psikologi yang diarahkan sebagai sarana publikasi berbagai karya tulis, hasil pemikiran, penelitian serta kajian teoritis maupun metodologis untuk pengembangan bidang Psikologi Terapan. Jurnal ini diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara bekerjasama dengan Asosiasi Psikologi Industri &amp; Organisasi (APIO). Jurnal ini terbit dalam tiga nomor dalam satu tahun, yaitu pada bulan April, Agustus dan Desember.</p> en-US <p><span id="result_box" lang="id">Penulis yang mempublikasikan jurnal ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:<br /></span></p> <ol> <li><span id="result_box" lang="id">Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan pekerjaan secara bersamaan berlisensi di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di jurnal ini.</span></li> <li><span id="result_box" lang="id"><span title="Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (eg, post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in">Penulis mampu untuk masuk ke dalam terpisah, pengaturan kontrak tambahan untuk distribusi non-eksklusif versi diterbitkan jurnal pekerjaan (misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal di </span><span title="this journal.&lt;br /&gt; ">jurnal ini.</span></span></li> <li><span id="result_box" lang="id">Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online.</span></li> </ol> <div> </div> rezaf@fpsi.untar.ac.id (Reza Fahlevi) jurnal.phronesis@fpsi.untar.ac.id (Stephanie Angelina) Mon, 15 Jan 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Hubungan antara Transformational Leadership dan Work Engagement pada Karyawan Divisi IT https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/28143 <p>Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat hubungan transformational leadership dan work engagement pada karyawan divisi IT. Transformational leadership ialah perilaku kepemimpinan yang mengutamakan keinginan untuk menggapai pencapaian dan perkembangan diri para pengikutnya, selagi juga memamerkan perkembangan kelompok dan organisasi (Bass &amp; Avolio, 1990). Work engagement adalah keadaan well-being kerja yang positif, afektif-kognitif yang dapat terlihat sebagai kebalikan dari job burnout dengan adanya vigor, dedication, dan absorption (Schaufeli &amp; Bakker, 2003). Penelitian ini melibatkan oleh 168 karyawan tetap atau karyawan kontrak, bekerja di divisi IT, dan masa kerja minimal satu tahun. Penelitian ini menggunakan alat ukur Global Transformational Leaderhip (Carless et al., 2000) dan Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli &amp; Bakker, 2010). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transformational leadership berhubungan positif dengan work engagement, transformational leadership berhubungan positif dengan dimensi work engagement seperti dan vigor adalah dimensi yang paling tinggi hubungannya dengan transformational leadership. Hal ini mengimplikasikan bahwa transformational leadership dan work engagement memiliki hubungan yang positif.</p> Gelen Ananda Pratama, Zamralita Zamralita, Meylisa Permata Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/28143 Mon, 29 Apr 2024 00:00:00 +0000 Psychological Well-Being pada Remaja dari Keluarga Broken Home https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/27165 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran psychological well-being pada remaja yang berasal dari keluarga broken home. Psychological well-being merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kesehatan psikologis individu berdasarkan pemenuhan kriteria fungsi psikologi positif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah remaja yang memiliki rentang usia 13-21 tahun dan berasal dari keluarga broken home. Subjek dalam penelitian ini didapatkan dengan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif lalu dilakukan validasi data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menemukan bahwa psychological well-being subjek berasal dari pencapaian dari potensi psikologis individu dan suatu keadaan di mana individu dapat menerima kekuatan dan kelemahan dirinya, mengembangkan hubungan baik dengan orang lain, mampu mengendalikan lingkungan, menjadi pribadi yang mandiri, memiliki tujuan hidup dan terus berkembang secara personal. Penelitian ini memberikan wawasan yang mendalam tentang psychological well-being fokus pada ruang lingkup individu yang memiliki tujuan dalam hidup, sadar akan potensi dan kualitas mereka, kualitas hubungan dengan orang lain dan rasa tanggung jawab dengan kehidupannya sendiri.</p> Menik Tetha, Shafira Daffa Fisabilillah Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/27165 Mon, 29 Apr 2024 00:00:00 +0000 Alat Ukur Keasyikan Kerja: Studi Validitas Isi Versi Indonesia yang Telah Dimodifikasi https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/29806 <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>UWES-9 (Schaufeli et al., 2006) merupakan alat ukur popular yang sering dipergunakan untuk penelitian mengenai keasyikan kerja. UWES-9 memiliki jumlah butir yang sedikit, hingga dianggap efisien dalam melakukan administrasi pengukuran, namun tetap valid dalam mengukur konstruk yang akan diukur. Namun demikian, UWES-9 memiliki beberapa kritik, yaitu: tidak dilengkapi dengan butir negatif, memiliki format yang berpotensi direspons secara spontan, serta belum memiliki informasi psikometri terkait content validation study. Untuk mengatasi beberapa kritik tersebut, penulis melakukan modifikasi terhadap alat ukur UWES-9 dalam versi Bahasa Indonesia. Modifikasi dilakukan dengan penambahan butir negatif dan dengan mengubah format respons ke dalam bentuk bipolar. Untuk menguji validitas hasil modifikasi, penulis mengajukan permohonan kepada lima orang pakar. Pakar melakukan penilaian terhadap 12 butir work engagement yang dimodifikasi. Berdasarkan hasil penilaian, didapatkan alat ukur work engagement versi Bahasa Indonesia yang berjumlah 11 butir (terlampir). Untuk memperoleh informasi psikometri (construct validity, criterion validity, internal consistency reliability, test-retest reliability, dll.), masih perlu dilakukan proses penelitian lebih lanjut.</p> </div> </div> </div> Amala Fahditia, P. Tommy Y. S. Suyasa, Stephanie Angelina Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/29806 Mon, 29 Apr 2024 00:00:00 +0000 Perbedaan Perilaku Kekerasan Verbal pada Anak Remaja Akhir Berdasarkan Pendidikan Orang tua https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/29797 <p>Kekerasan verbal adalah bentuk kekerasan yang dilakukan melalui lisan bukan tertulis, seperti dalam bentuk ucapan. Ucapan yang dimaksud adalah ucapan yang memiliki konotasi negatif dalam pengucapan seperti berkata-kata kasar, menakuti, mengancam, memfitnah, kritik yang tidak membangun dan merendahkan. Walaupun secara fisik kekerasan ini tidak terlihat namun sangat berpengaruh pada psikis seorang individu. Tingkat pendidikan orang tua dapat menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan kekerasan verbal. Dalam penelitian ini membuktikan adakah perbedaan perilaku kekerasan verbal pada anak remaja akhir berdasarkan tingkat pendidikan orang tua. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif menggunakan survei dan pendekatan deskriptif analitik. Sampel penelitian sebanyak 100 orang dengan teknik <em>simple purposive sampling, </em>pengumpulan data dibantu menggunakan aplikasi daring Google Formulir dan diberikan kepada responden menggunakan sosial media. Alat instrumen Variabel penelitian meliputi variabel terikat&nbsp; dan variabel bebas. Variabel terikat yaitu perilaku kekerasan verbal dan variabel bebasnya yaitu tingkat Pendidikan orang tua. Analisis data secara bivariat. Hasil penelitian tidak terdapat perbedaan perilaku kekerasan verbal pada anak remaja akhir berdasarkan tingkat pendidikan orang tua (df = 0.95).</p> Anastasia Putri Leleng Wilis, Stephanie Angelina, Agnes Carolina Sinurat, Ivon Yolanda Triadi, Raissa Ghina Putrianda Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/29797 Mon, 29 Apr 2024 00:00:00 +0000 Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kesejahteraan Karyawan pada Fresh Graduate di Masa Endemi COVID-19 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/26487 <p>Bidang industri menjadi salah satu sektor yang terkena dampak dari COVID-19. Hal ini membuat perusahaan harus mengubah peraturan baru dengan mempekerjakan pegawainya untuk bekerja dari rumah atau <em>Work From Home</em> (WFH), sehingga terjadinya penurunan kesejahteraan karyawan. Kesejahteraan karyawan merupakan suatu lingkungan kerja yang terdiri dari tuntutan pekerjaan, beban kerja dan tugas yang kompleks serta sumber daya pekerjaan yang merupakan potensi motivasi. Untuk mencapai sebuah kesejahteraan dalam bekerja maka karyawan harus memiliki motivasi kerja. Motivasi kerja adalah hal yang berkaitan dengan usaha yang diusahakan oleh seseorang dalam bekerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dilakukan terhadap 409 partisipan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dengan teknik sampling <em>purposive sampling</em>. Alat ukur yang digunakan pada variabel motivasi kerja adalah Skala Motivasi Kerja Multidimensi disusun oleh Putri (2011) dan Skala kesejahteraan karyawan yang disusun oleh Zheng et al., (2015) dan diadaptasi oleh Sari (2018). Berdasarkan hasil hipotesis pada korelasi ini dengan kedua variabel, terdapat koefisien korelasi (<em>r</em>) sebesar 0.425 dengan nilai signifikansi (<em>p</em>) 0.000 &lt; 0.05 maka kedua variabel motivasi kerja dengan kesejahteraan karyawan memiliki hubungan positif yang signifikasi yang artinya bahwa semakin tinggi motivasi kerja seseorang maka semakin tinggi pula kesejahteraan karyawan pada seseorang.</p> Rizka Dinanti, Pamela Hendra Heng Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/26487 Mon, 29 Apr 2024 00:00:00 +0000 Identifikasi Faktor Procrastination (Studi Pada Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Tugas Akhir) https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/29798 <p><em>Procrastination</em> adalah perilaku menunda yang dilakukan individu sehingga merasa tidak nyaman. Selain itu, dampak dari <em>procrastination</em> adalah efek negatif seperti performa dan kesejahteraan mental yang menurun. Fenomena <em>procrastination</em> banyak ditemukan pada mahasiswa. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk melihat faktor mana yang menjadi alasan terbesar mahasiswa melakukan <em>procrastination</em> pada pengerjaan proposal skripsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat <em>procrastination</em> mahasiswa dan alasan-alasan mahasiswa melakukan <em>procrastination</em>. <em>Procrastination</em> yang dimaksud adalah perilaku menunda dalam menyelesaikan tugas akhir (menyusun proposal penelitian). Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa minimal semester 7 (n = 50) yang sedang mengambil mata kuliah Proposal Skripsi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner. Hasilnya adalah rata-rata skor <em>procrastination</em> yang dilakukan oleh partisipan cenderung tinggi. Tiga faktor yang memiliki koefisien tertinggi adalah: (a) <em>perfectionism </em>(<em>r</em> = 0.68, p = 0.00)<em>; </em>(b) <em>evaluation anxiety </em>(<em>r</em> = 0.59, p = 0.00); dan (c) <em>lack of self confidence</em> (<em>r </em>= 0.53, <em>p</em> = 0.00). Berdasarkan hasil yang ditemukan, peneliti menyarankan untuk mengidentifikasi dan menangani faktor-faktor tersebut dalam kehidupan sehari-hari.</p> P. Tommy Y. S. Suyasa, Hanna Christina Uranus, Oktavianda Desta Pratiwi, Anastasia Putri Leleng Wilis Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/29798 Mon, 29 Apr 2024 00:00:00 +0000