Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis <p>Jurnal Phronesis adalah Jurnal Ilmiah Psikologi yang diarahkan sebagai sarana publikasi berbagai karya tulis, hasil pemikiran, penelitian serta kajian teoritis maupun metodologis untuk pengembangan bidang Psikologi Terapan. Jurnal ini diterbitkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara bekerjasama dengan Asosiasi Psikologi Industri &amp; Organisasi (APIO). Jurnal ini terbit dalam tiga nomor dalam satu tahun, yaitu pada bulan April, Agustus dan Desember.</p> en-US <p><span id="result_box" lang="id">Penulis yang mempublikasikan jurnal ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:<br /></span></p> <ol> <li><span id="result_box" lang="id">Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan pekerjaan secara bersamaan berlisensi di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di jurnal ini.</span></li> <li><span id="result_box" lang="id"><span title="Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (eg, post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in">Penulis mampu untuk masuk ke dalam terpisah, pengaturan kontrak tambahan untuk distribusi non-eksklusif versi diterbitkan jurnal pekerjaan (misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal di </span><span title="this journal.&lt;br /&gt; ">jurnal ini.</span></span></li> <li><span id="result_box" lang="id">Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online.</span></li> </ol> <div> </div> rezaf@fpsi.untar.ac.id (Reza Fahlevi) jurnal.phronesis@fpsi.untar.ac.id (Stephanie Angelina) Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Analisis Deskriptif Kepuasaan Kerja Pada Karyawan Senior https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/30743 <p>Karyawan senior merupakan karyawan dengan ciri-ciri berpengalaman dalam bekerja, memiliki pengaruh yang luas dan&nbsp;penting, memahami segala situasi yang terjadi di perusahaan. Di sisi lain, banyak yang menganggap karyawan senior sudah tidak dapat menghasilkan kinerja optimal. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengetahui apakah karyawan senior merasakan puas dengan pekerjaannya? Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif terhadap 146 partisipan yang berusia 50 sd 55 tahun dengan menggunakan alat ukur <em>Job Satisfaction Surevey (JSS).</em> JSS mempunyai 9 dimensi yaitu gaji, promosi, supervisor, tunjangan, penghargaan, prosedur, rekan kerja, sifat pekerjaan dan komunikasi dengan koefisien reliabilitas <em>Crobach Alpha</em> 0,949. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang paling tinggi pada dimensi penghargaan dan korelasi yang paling rendah pada dimensi sifat pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan karyawan senior lebih berharap untuk mendapatkan penghargaan dan kurang berminat pada pekerjaan di luar dari kemampuan atau pengalaman kerja mereka. Selain itu tidak ada perbedaan signifikan antara jenis kelamin dan umur karyawan senior dalam hal kepuasan pekerjaannya. Saran penelitian berikutnya agar penelitian fokus pada jenis perusahaan yang bergerak pada satu bidang yang sama.</p> <p>&nbsp;</p> Wibisono Ghany Fitriadi, Rita Markus Idulfilastri Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/30743 Fri, 11 Oct 2024 00:00:00 +0000 Penggunaan Dating Apps: Korelasi Kesepian dengan Parental & Peer attachment pada Dewasa Muda https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/31029 <p>Pada era digital, penggunaan <em>platform online </em>seperti aplikasi kencan semakin marak di kalangan masyarakat. Aplikasi kencan memberikan kemudahan dan manfaat, seperti memudahkan mencari pertemanan. Namun, terlepas dari hakikat penggunaanya, sarana aplikasi kencan <em>online</em>, dipergunakan untuk membantu individu yang mengalami permasalahan <em>attachment</em>. Keterbatasan <em>attachment </em>yang dimiliki dapat memicu rasa kesepian sehingga mendorong individu menggunakan <em>dating apps</em>. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan <em>Inventory of Parents and Peer Attachment-revised</em> (IPPA-R) untuk mengukur kelekatan dan University of California Los Angeles (UCLA) <em>version</em> 3 untuk mengukur kesepian. Dengan sampel penelitian berjumlah 200 responden dengan rentang usia 18–25 tahun, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kesepian dan kelekatan pada pengguna aplikasi kencan <em>online</em>. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif antara <em>attachment</em> orang tua dan kesepian (r = -0.252, p = 0.00 &lt;0.01), serta kelekatan teman sebaya dan kesepian (r = -0.419, p = 0.00 &lt;0.01). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata alasan pengguna <em>dating apps</em> adalah untuk mencari teman (57,5%), untuk menjalin hubungan percintaan (24%), dan untuk keperluan bersenang-senang (18,5%). Penggunaan aplikasi kencan didorong oleh keinginan untuk mencari teman dan memperluas jejaring sosial, karena kesenjangan sosial dapat memicu rasa kesepian.</p> Vincent Christopher, Monty P. Satiadarma Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/31029 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0000 Peran Efikasi Diri dalam Pengambilan Keputusan Karier pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Perguruan Tinggi JABODETABEK https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/30746 <p>Mahasiswa tingkat akhir berada pada fase dimana kondisi rasa percaya diri dan keyakinan dirinya berkurang dalam hal penetapan karir setelah lulus. Efikasi diri berperan memotivasi agar mahasiswa tingkat akhir dapat membuat rencana karirnya. Jika seseorang memiliki efikasi diri yang tinggi, maka pengambilan keputusan karirnya diharapkan tepat. Tujuan penelitan untuk mengetahui peran efikasi diri yang&nbsp; dimiliki oleh mahasiswa tingkat akhir dalam pengambilan keputusan karir. Pada penelitian ini menggunakan 157 partisipan dengan rentang usia 20-25 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Alat ukur yang digunakan adalah <em>Career Decision Making Self-Efficacy</em> (CDMSE-Ind) dengan reliabilitas sebesar 0.869 dan <em>Career Decision Scale </em>dengan reliabilitas sebesar 0.906. Hasil penelitian menunjukkan, efikasi diri pada mahasiswa tingkat akhir terbukti berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karir dengan koefisien regresi sebesar 0.112 dan R<sup>2 </sup>= 5,6%. Kesimpulan&nbsp; semakin tinggi efikasi diri maka semakin tinggi juga pengambilan keputusan karir. Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih mendalam terkait usia. Agar bisa membedakan pengambilan keputusan karir pada masa remaja akhir dan pada masa dewasa awal.</p> Christania Gloria Tendean, Rita Markus Idulfilastri, Jessica Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/30746 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0000 Peran Beban Kerja Terhadap Work-Family Conflict pada Pekerja Konstruksi di PT. X https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/30717 <p>Para pekerja konstruksi terpaksa harus tinggal di <em>remote area </em>(<em>mess</em> karyawan) selama berbulan-bulan karena jadwal kerja yang padat, sehingga mereka tidak dapat pulang ke rumah setiap hari. Ditambah lagi dengan beban kerja yang tinggi, semakin mereka harus bekerja lebih lama di kantor. Kondisi ini menyebabkan munculnya konflik antara pekerjaan dan keluarga&nbsp; dan menjadi permasahan yang perlu di atasi . Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran beban kerja karyawan teradap <em>work-family conflict </em>pada pekerja konstruksi di PT. X. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan <em>non-probability sampling</em> dengan jenis <em>convenience&nbsp;sampling</em>. Jumlah partisipan 108 pekerja, berusia 21 hingga 30 tahun di <em>remote area</em> lebih dari 3 bulan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>Work-Family Conflict Scale</em> (WFCS) dengan reliabiltas 0.838 dan <em>Carga Mental Questionnaire</em> (CarMen-Q) dengan reliabilitas 0.711. Hasil penelitian menunjukkan, beban kerja tidak berpengaruh terhadap <em>work-family conflict </em>dengan koefisien regresi sebesar 0.280 (<em>p </em>&gt; 0.05). Artinya bukan beban kerja yang mempengaruhi terjadinya konflik pekerjaan dan keluarga. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk menggunakan sampel yang lebih spesifik, misal keluarga dengan orang tua tunggal untuk menguji terjadinya konflik pekerjaan dan keluarga yang disebabkan oleh beban kerja.</p> Eunike Evelyne Soegiono, Rita Markus Idulfilastri Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/30717 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0000 Pengaruh Kebersyukuran dan Social Support Terhadap Subjective Well-Being Pada Guru Honorer Di Kecamatan Kramat Jati https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/31060 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebersyukuran dan <em>social support</em> terhadap <em>subjective well-being</em> pada guru honorer di kecamatan Kramat Jati. <em>Subjective well-being</em> adalah evaluasi kognitif dan afektif individu terhadap pengalaman hidupnya, <em>subjective well-being</em> dipengaruhi oleh faktor dukungan sosial, kebersyukuran, <em>forgiveness, personality</em>, ciri kepribadian ekstrovert, optimis, makna dan tujuan hidup, relasi positif dan harga diri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan subjek penelitian sebanyak 102 guru honorer di Kecamatan Kramat Jati. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur <em>Satisfaction with Life Scale </em>(SWLS), <em>Scale of Positive and Negative Experience</em> (SPANE), <em>The Gratitude Questionnaire-Six</em> <em>Item Form</em> (GQ-6) dan <em>Revised Multidimensional Scale of Perceived Social Support</em> (R-MSPSS).&nbsp; Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh dari ketiga variabel dan diolah dengan SPSS versi 29. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai F sebesar 34.879 dengan signifikansi sebesar 0.001 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0.413 yang menunjukkan bahwa kebersyukuran dan <em>social support</em> secara simultan berpengaruh terhadap <em>subjective well-being</em> sebesar 41,3%.</p> Yuzar Biyan, Zaldhi Yusuf Akbar, Reza Fahlevi Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/31060 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0000 Gambaran Deskriptif Instagram False Self-Presentation Dan Phubbing Pada Mahasiswa Di Jakarta https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/31151 <p><span style="font-weight: 400;">Teknologi berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Generasi Z yang saat ini mayoritas berstatus sebagai mahasiswa merupakan generasi yang melihat teknologi sebagai kebutuhan, seperti penggunaan internet, ponsel pintar, dan media sosial. Instagram memiliki pengguna terbanyak kedua di Indonesia didominasi oleh </span><em><span style="font-weight: 400;">emerging adults</span></em><span style="font-weight: 400;"> (saat ini kebanyakan berstatus mahasiswa). Penggunaan Instagram tidak terlepas dari presentasi diri. Hal yang menjadi kekhawatiran adalah saat individu mempresentasikan diri secara tidak jujur, yang disebut juga false-self presentation (FSP). FSP adalah sebuah tindakan mempresentasikan diri secara tidak jujur dengan tujuan menipu, mencoba menunjukkan berbagai persona diri, hingga menyesuaikan diri dengan harapan orang lain. FSP dapat menyebabkan rasa tidak nyaman akibat berbohong hingga pandangan terhadap diri yang tidak konsisten. Saat melakukan FSP, individu cenderung membuka Instagram lebih lama, terlebih pengaksesan Instagram dapat dilakukan melalui </span><em><span style="font-weight: 400;">smartphone</span></em><span style="font-weight: 400;">. Penggunaan </span><em><span style="font-weight: 400;">smartphone</span></em><span style="font-weight: 400;"> ini juga dapat dilakukan saat sedang berinteraksi secara langsung dengan orang lain atau disebut juga </span><em><span style="font-weight: 400;">phubbing</span></em><span style="font-weight: 400;"> (PHB). PHB merupakan tindakan berfokus pada </span><em><span style="font-weight: 400;">smartphone</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan tidak memperdulikan orang lain saat melakukan interaksi sosial. PHB dapat menyebabkan menurunnya kualitas sebuah hubungan, stress, serta merusak impresi seseorang. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran yang lebih luas dan mendalam mengenai fenomena FSP dan PHB pada mahasiswa menggunakan pendekatan uji deskriptif. 275 mahasiswa Jakarta diambil sebagai partisipan dengan teknik </span><em><span style="font-weight: 400;">random sampling</span></em><span style="font-weight: 400;">. FSP diukur dengan alat ukur </span><em><span style="font-weight: 400;">Self-Presentation on Facebook Questionnaire</span></em><span style="font-weight: 400;"> (SPFBQ) oleh Michikyan et al. (2015) yang ditranslasi dan diadaptasi untuk mengukur FSP pada Instagram. PHB diukur menggunakan alat ukur </span><em><span style="font-weight: 400;">Generic Phubbing Scale </span></em><span style="font-weight: 400;">(GSP) oleh Chotpitayasunondh dan Douglas (2018) yang ditranslasikan ke bahasa Indonesia. Hasil uji deskriptif menyatakan bahwa FSP dan PHB pada mahasiswa Jakarta berada dalam kategori sedang. Dimensi FSP yang memiliki skor tertinggi adalah </span><em><span style="font-weight: 400;">compare/impress</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">exploration</span></em><span style="font-weight: 400;">, sementara dimensi PHB yang memiliki skor tertinggi adalah </span><em><span style="font-weight: 400;">problem acknowledgement</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">nomophobia</span></em><span style="font-weight: 400;">.</span></p> Sharleen Febiola, Monty Satiadarma Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/31151 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0000 Perbedaan Tingkat Agresivitas Berdasarkan Prefrensi Mendengarkan Musik Rock di Kalangan Dewasa Muda https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/31109 <p>Banyaknya kasus kericuhan yang terjadi pada saat pagelaran musik <em>rock</em> yang juga merenggut nyawa korbannya dan bukti dari penelitian-penelitian terdahulu yang menjelaskan bahwa musik dengan aliran keras seperti <em>rock </em>dapat menimbulkan suatu tindakan agresif bagi pendengarnya menjadi landasan utama penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan dari rata-rata tingkat agresivitas berdasarkan tingkat preferensi mendengarkan musik <em>rock </em>di kalangan dewasa muda. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif komparatif dengan tingkat agresivitas sebagai variabel yang diukur dengan menggunakan <em>Aggression Questionnaire (AQ) </em>oleh Buss dan Perry (1992), sedangkan tingkat preferensi mendengarkan musik <em>rock</em> sebagai kelompok pembedanya yang diukur menggunakan <em>Short Test of Music Preference (STOMP) </em>oleh Rentfrow dan Gosling (2003). Penelitian ini dilakukan kepada 100 orang dewasa muda dengan rentang usia 18 hingga 35 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam rata-rata tingkat agresivitas dewasa muda yang memiliki preferensi tidak tinggi dalam mendengarkan musik <em>rock</em>. Namun, setelah dilakukan pengujian rata-rata tingkat agresivitas per dimensi, didapati bahwa terdapat suatu perbedaan yang signifikan terkait rata-rata agresivitas dimensi agresi fisik antara dewasa muda yang memiliki preferensi mendengarkan musik <em>rock </em>yang tinggi dan juga peferensi mendengarkan musik <em>rock </em>yang tidak tinggi. Agresivitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, maka dari itu penting bagi seorang individu untuk memperhatikan kondisi intrapersonal individu ketika terpapar oleh media yang mengandung unsur kekerasan (Ferguson, 2015).</p> Gladys Nofelin, Monty Prawiratirta Satiadarma Copyright (c) 2024 Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/31109 Mon, 13 May 2024 00:00:00 +0000