Keterkaitan Antara Body Image dan Self-Disclosure Pada Remaja di Tangerang
Isi Artikel Utama
Abstrak
Masa remaja merupakan fase kritis dalam perkembangan individu, di mana persepsi terhadap tubuh (body image) menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi interaksi sosial, termasuk keterbukaan diri (self-disclosure). Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara body image dan self-disclosure pada siswa SMA di Tangerang. Dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini melibatkan 431 siswa berusia 15–18 tahun yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner berbasis Multidimensional Body-Self Relations Questionnaire (MBSRQ) untuk mengukur body image dan Revised Self-Disclosure Scale (RSDS) untuk mengukur self-disclosure.Hasil analisis korelasi Spearman menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan namun lemah antara body image dan self-disclosure (r = 0.145, p = 0.003). Hal ini mengindikasikan bahwa siswa dengan body image yang lebih positif cenderung sedikit lebih terbuka dalam berbagi informasi pribadi. Namun, hubungan ini relatif lemah, menunjukkan bahwa faktor lain kemungkinan turut berperan dalam mempengaruhi self- disclosure. Penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi konselor sekolah dan tenaga pendidik untuk merancang intervensi yang tidak hanya mendukung pengembangan body image yang positif tetapi juga meningkatkan rasa aman dalam hubungan sosial siswa. Intervensi semacam ini diharapkan dapat mendorong keterbukaan siswa dalam berbagi pengalaman dan meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan jurnal ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan pekerjaan secara bersamaan berlisensi di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis mampu untuk masuk ke dalam terpisah, pengaturan kontrak tambahan untuk distribusi non-eksklusif versi diterbitkan jurnal pekerjaan (misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online.
Referensi
Naqvi, I. & Kamal, A. (2017). Translation and validation of multidimensional body self-relation questionnaire-appearance scale for young adults. Pakistan Journal of Psychological Research, 32(2), 465–485. https://pjpr.scione.com/newfiles/pjpr.scione.com/201/201%20OK.pdf
Grogan, S. (2016). Body Image. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315681528
Saputra, M. A. (2022). Hubungan kecemasan sosial dan kesepian dengan pengungkapan diri di media sosial whatsapp. [Skripsi Sarjana, Universitas Islam Negeri]. http://repository.uin-
suska.ac.id/59064/1/BAB%20I%20-%20Lampiran.pdf
Hoyt, L. T., Niu, L., Pachucki, M. C., & Chaku, N. (2020). Timing of puberty in boys and girls: Implications
for population health. SSM - Population Health, 10, 100549.
https://doi.org/10.1016/j.ssmph.2020.100549
Khairani, A. P., Hannan, H., & Amalia, L. (2019). Pengembangan alat ukur skala citra tubuh. Proyeksi,
14(2), 195. https://doi.org/10.30659/jp.14.2.195-205
Samosir, D. T. P., & Sawitri, D. R. (2015). Hubungan antara citra tubuh dengan pengungkapan diri pada
remaja awal kelas VII. Jurnal EMPATI, 4(2), 14–19. https://doi.org/10.14710/empati.2015.14885 Sukamto, M., Hamidah, H., & Fajrianthi, F. (2019). “Can i look like her?”: Body image of adolescent girls who use social media. Makara Human Behavior Studies in Asia, 23(1), 60.
https://doi.org/10.7454/hubs.asia.1120519
Wheeless, L. R., & Grotz, J. (1976). Conceptualization and measurement of reported self‐disclosure.
Human Communication Research, 2(4), 338–346. https://doi.org/10.1111/j.1468-2958.1976.tb00494.x