Peran Pola Asuh Otoriter terhadap Kesejahteraan Psikologis Remaja Akhir
Main Article Content
Abstract
Pola asuh otoriter menjadi salah satu penyebab menurunnya kesejahteraan psikologis remaja dalam berperilaku dan pengambilan keputusan mengenai masa depannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pola asuh otoriter terhadap kesejahteraan psikologis pada remaja akhir yaitu individu dengan rentang umur 18 sampai 21 tahun. Instrumen alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pola asuh otoriter dari Parenting Style Dimension Questionnaire (PSDQ) dengan alpha cronbach 0.986 dan Psychological Well-Being Scale (PWBS) dengan alpha cronbach 0.978. Penelitian ini mengumpulkan data secara kuantitatif korelasi non-eksperimen menggunakan kuesioner. Partisipan penelitian ini melibatkan remaja akhir dari komunitas rohani gereja X yang terletak di Jakarta Barat dengan jumlah 180 orang yang terdiri dari perempuan dengan jumlah 116 orang (64.4%) dan laki-laki dengan jumlah 64 orang (35.6%). Seluruh data yang diperoleh diolah menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dengan menggunakan uji korelasional dan uji regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan pola asuh otoriter terhadap kesejahteraan psikologis remaja akhir (t = -13.050) yang artinya semakin tinggi pola asuh otoriter maka kesejahteraan psikologis remaja akhir menurun. Berdasarkan hasil uji data regresi didapatkan nilai F(170.302) = 0.000 (p <.005) dengan r = 0.699 dan R² =0.486 . Dari hasil yang didapatkan dapat diketahui bahwa adanya pengaruh sebesar 48.6% pada variabel pola asuh otoriter terhadap kesejahteraan psikologis sedangkan 51.4% yang disumbang oleh faktor lain.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan jurnal ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan pekerjaan secara bersamaan berlisensi di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis mampu untuk masuk ke dalam terpisah, pengaturan kontrak tambahan untuk distribusi non-eksklusif versi diterbitkan jurnal pekerjaan (misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online.
References
Aulia, Z., Matondang, M., Latifah, T., Sari, D. P., & Nasution, F. (2022). Peran orangtua dalam perkembangan psikososial pada masa remaja. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(6). https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i6.10141
Arifin, A. A., & Ummah, D. M. (2018). Pengaruh pola asuh orang tua tunggal dalam keluarga terhadap kedisiplinan belajar siswa. JURKAM: Jurnal Konseling Andi Matappa, 2(1), 52–57. https://journal.stkip-andimatappa.ac.id/index.php/jurkam/article/download/93/pd
Baumrind, D. (1991). The influence of parenting style on adolescent competence and substance use. The Journal of Early Adolescence, 11(1), 56–95. https://doi.org/10.1177/0272431691111004
Fatih Fauziana Ulfi, F., & Lestari, S. (2021). Hubungan pola asuh otoriter dan kesejahteraan psikologis remaja (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Fitri, A., Psikologi, P., Psikologi, F., Laily, N., Setiawan, A., & Psikologi, W. P. (2024). Pengaruh Pola Asuh Otoriter terhadap Psychological Well Being pada Usia Remaja Awal di MTs NU Trate Gresik. 2(2), 255–263. https://doi.org/10.54066/jikma.v2i2.1748
Hariyanto, J. (2023). Hubungan antara pola asuh otoriter dan perfeksionisme dengan psychological well being pada siswa akselerasi kelas XI SMA N Surakarta (Skripsi, Universitas Sebelas Maret). Universitas Sebelas Maret.
Kholifah, N., & Sodikin, S. (2020). Hubungan pola asuh orang tua dan lingkungan teman sebaya dengan masalah mental emosional remaja di SMP N 2 Sokaraja. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(2), 99–108. https://doi.org/10.30651/jkm.v5i2.4961
Lestari, S. (2016). Psikologi keluarga: Penanaman nilai dan penanaman konflik dalam keluarga. Prenada Media.
Santrock, J. W. (2005). Adolescence, perkembangan remaja. Erlangga.
Santrock, J. W. (2012). Life span development: Perkembangan masa hidup. Erlangga.
Steinberg, L. (2001). We know some things: Parent-adolescent relationships in retrospect and prospect. Journal of Research on Adolescence, 11(1), 1–19.
Suryana, E., Wulandari, S., Sagita, E., & Harto, K. (2022). Perkembangan masa remaja akhir (Tugas, fisik, intelektual, emosi, sosial dan agama) dan implikasinya pada pendidikan. JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(6), 1956–1963. https://doi.org/10.54371/jiip.v5i6.664
Utami, D. P. S., & Hidayati, E. (2024). Hubungan pola asuh otoriter dengan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa.
Wicaksono, B. R., & Laeli, S. (2024). Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan sosial-emosional anak. Karimah Tauhid, 3(7), 7637–7643. https://doi.org/10.30997/karimahtauhid.v3i7.14132
Yasmin, A. G., Zada, A. R., Fadila, N., Rohmah, S., & Ahmad, A. (2023). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap tumbuh kembang kognitif dan emosional anak. Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan, 6(2), 308-318.