Hubungan Antara Self-Compassion dengan Subjective Well-Being Pada Remaja Broken Home

Main Article Content

Florencia Sidharta
Debora Basaria

Abstract




Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara self-compassion dan subjective well-being pada remaja yang berasal dari keluarga broken home. Self-compassion merujuk pada sikap menerima diri dengan penuh kasih sayang, sementara subjective well-being menggambarkan perasaan kepuasan hidup dan kebahagiaan subjektif individu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan pengumpulan data melalui kuesioner daring yang disebarkan di media sosial. Partisipan yang terlibat berjumlah 315 remaja yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara self- compassion dan subjective well-being dengan nilai korelasi Spearman sebesar 0.621 (p< 0.05), yang berarti semakin tinggi tingkat self-compassion pada remaja, semakin tinggi pula tingkat subjective well-being yang mereka rasakan. Temuan ini menunjukkan bahwa self-compassion dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan subjektif remaja, terutama bagi mereka yang tumbuh dalam keluarga broken home. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan self-compassion untuk mendukung kesejahteraan psikologis remaja. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pemahaman tentang peran self-compassion dalam kesejahteraan individu, serta menjadi dasar bagi pengembangan intervensi psikologis yang bertujuan untuk memperbaiki kesejahteraan remaja yang berasal dari keluarga dengan latar belakang yang penuh tantangan.




Article Details

How to Cite
Sidharta, F., & Basaria, D. (2025). Hubungan Antara Self-Compassion dengan Subjective Well-Being Pada Remaja Broken Home. Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 14(2). Retrieved from https://journal.untar.ac.id/index.php/phronesis/article/view/34498
Section
Articles

References

Aziz, R., & Mangestuti, R. (2021). Membangun keluarga harmonis melalui cinta dan spiritualitas pada pasangan suami istri di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 14(2), 129–139. https://doi.org/10.24156/jikk.2021.14.2.129

Booker, J. A., & Dunsmore, J. C. (2019). Testing direct and indirect ties of self-compassion with subjective well-being. Journal of Happiness Studies, 20(5), 1563–1585. https://doi.org/10.1007/s10902-018- 0011-2

Diener, E. (2000). Subjective well-being: The science of happiness and a proposal for a national index. American Psychologist, 55(1), 34–43. https://doi.org/10.1037/0003-066X.55.1.34

Fachrial, L. A., & Maulydia, N. (2023). Hubungan antara self-compassion dan loneliness pada remaja broken home. Jukeke, 2(2), 2829–050. https://doi.org/10.56127/jukeke

Febrianingsih, E., Afriyeni, N., Armalita, R., & Anggreiny, N. (2022). Pengaruh self-compassion terhadap subjective well-being pada remaja panti asuhan kota Padang. Psibernetika, 15(2), 110–121. https://doi.org/10.30813/psibernetika.v15i2.3738

Karinda, F. B. (2020). Belas kasih diri (self-compassion) pada mahasiswa. Cognicia, 8(2), 234–252. https://doi.org/10.22219/cognicia.v8i2.11288

Maulana, H., Khawaja, N., & Obst, P. (2019). Development and validation of the Indonesian well-being scale. Asian Journal of Social Psychology, 22(3), 268–280. https://doi.org/10.1111/ajsp.12366

Nugraha, A. D. (2023). Kesejahteraan subjektif pada emerging adulthood ditinjau dari self-compassion dan religiusitas pada remaja akhir. Psyche 165 Journal, 16(3), 189–194. https://doi.org/10.35134/jpsy165.v16i3.269

Pangarak, E. C., Alwi, M. A., & Sulastri, T. (2023). The influence of self-compassion on subjective well- being with self-adjustment as a moderating variable in students at university. Pinisi Journal of Arts, Humanities and Social Studies, 6(2). https://doi.org/10.20527/pjahss.2023.06.002

Rahayu, H. S. (2020). Hubungan regulasi emosi dengan subjective well-being pada remaja dengan orangtua bercerai. Cognicia, 8(2), 178–190. https://doi.org/10.22219/cognicia.v8i2.11537

Sari, E. P., Roudhotina, W., Rahmani, N. A., & Iqbal, M. M. (2020). Kebersyukuran, self-compassion, dan kesejahteraan psikologi pada caregiver skizofrenia. Jurnal Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim, vol. 16, no. 1, 2020, pp. 1-10, https://doi.org/10.24014/jp.v16i1.9081

Sigiro, J. S., Alexander, F., & Al-Ghifari, M. A. (2022). Dampak keluarga broken home pada kondisi mental anak. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS), 1(2), 766–775. https://ojs.uniska- bjm.ac.id/index.php/AN-NUR/article/view/2498

Sugianto, D., Suwartono, C., & Sutanto, S. H. (2020). Cam-ICU versi bahasa Indonesia. Psikologi Perseptual, Mei. https://doi.org/10.24854/jpu02020-337

Yundari, N. M. A. D., & Nurcahyo, F. A. (2023). Peran kelekatan dengan orangtua dan kecerdasan emosional terhadap kesejahteraan psikologis siswa SMA. Jurnal Psikologi Udayana, 10(1), 307. https://doi.org/10.24843/jpu.2023.v10.i01.p1

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.