PANTALON CAMPURAN DENGAN METODE TWISTING PATTERN UNTUK PENJAHIT GANG OPEK

Main Article Content

Rudy Trisno
Clinton Thedyardi
Irene Syona Darmady

Abstract

Kelompok Penjahit Gang Opek adalah kumpulan beberapa penjahit keliling yang mereparasi celana dan masih tersisa belakangan ini. Sebuah isu kompetisi pasar jahitan di daerah produksi pakaian menyebabkan berkurangnya order. Masalahnya, mereka perlahan berganti profesi, atau mencoba menerima order lain untuk menyambung hidup. Jenis pekerjaan yang kerap mereka terima adalah reparasi pantalon. Pantalon adalah istilah pakaian yang merujuk pada sebuah jenis celana yang panjangnya semata kaki. Namun demikian, permintaan pasar kian kompleks, jenis pekerjaan yang mereka kerjakan kian menyusut. Temuannya, penjahit keliling mengalami kesulitan membuat pantalon dengan design baru karena hanya terbiasa untuk memperbaiki. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebuah pelatihan pantalon dengan menekankan pada pola, struktur dan volume menawarkan  pengembangkan cara berpikir meruang. Hal ini sekaligus mempertanyakan cara berpikir dalam perancangan pakaian yang kerap mengklaim penggunaan ilmu arsitektur sebagai inspirasi saja. Maka dari itu, cara berpikir meruang diterjemahkan melalui pengembangan metode twisting untuk menghasilkan volume pantalon yang dapat dikembangkan untuk menghasilkan perspektif keruangan melalui pecah pola dan penggunaan detail berbeda: misalnya pola – pola rok, sarung, kargo, celana pendek, atau apron . Pola pantalon pada kesempatan ini dikombinasikan untuk menghasilkan kebaruan berupa volume dan kegunaan pantalon untuk keruangan berbeda, sehingga dapat digunakan untuk aktivitas berbeda pula. Teknik twisting  pola pantalon jenis pensil dikombinasikan dengan pattern making software berbasis cad, dan dikembangkan sketsanya pada powerpoint presentation. Hasilnya akan menjadi pantalon contoh yang menjadi sebuah kritik atas stagnansi rancangan pantalon di Indonesia.

Article Details

How to Cite
Trisno, R., Thedyardi, C., & Darmady, I. S. (2020). PANTALON CAMPURAN DENGAN METODE TWISTING PATTERN UNTUK PENJAHIT GANG OPEK. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 2(2). https://doi.org/10.24912/jbmi.v2i2.7235
Section
Articles

References

Bloch, P. H. (2011) Product Design and Marketing: Reflections After Fifteen Years. J

Prod Innov Manag Vol. 28, pg. 378-380.

Clarke, S., E., B. (2018) Outfitting Textiles, Fashion + Architecture: The Convergence +

Interplay of Contruction + Engineering for the Human Form.

Do?an, C. (2012) Product Design for Sustainablility: Development of a New Graduate

Course in Industrial Design. METU JFA, Vol. 2. Pg 313-329.

Gerritsen, A & Riello, G. (2014) Writing Material Culture History. Bloomsbury

Oestigaard, T. (2004) Approaching Material Culture: A History of Changing

epistemologies. Journal of Nordic Archaelogical Science 14, pp. 79-87.

Publishing. Bloomsbury

Grassby, R. (2005) Material Culture and Cultural History. Journal of Interdisiplinary

History XXXV. Pg. 591-603.

Paksoy, H.;Yalcn, S. (2005) Architectural Inspirations in Fashion Design.Proceedings of the 3rd International Symposium of Interactive Media Design. January 5-7th.

Ravasi, D. & Stigliani, I. (2012) Product Design: A Review and Research Agenda for

Management Studies. International Journal of Management Reviews, 14(4), pp. 468-488.

Sunendar, D. (2017) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Zabala-Iturriagagoitia, J. M. (2012) New Product Development in Traditional Industries:

Decision-Making Revised. Journal of Technology Management & Innovation. Vol. 7. Issue 1.pg.

-51.