PKM KELOMPOK KESEHATAN REPRODUKSI DI SMPN 226 PONDOK LABU JAKARTA SELATAN

Main Article Content

Mila Citrawati
Yanti Harjono
Citra Ayu Aprilia

Abstract

Pubertas merupakan suatu tahap penting dalam proses tumbuh kembang anak. Perubahan fisik yang mencolok terjadi
selama proses ini, kemudian diikuti oleh perkembangan ciri-ciri seksual sekunder, perubahan komposisi tubuh. Pada
fase masa remaja tidak hanya terjadi perubahan fisik saja namun juga terjadi perubahan hormonal, psikologis dan sosial.
Masa pubertas pada perempuan dimulai saat usia antara 8-13 tahun, sedangkan pada laki-laki usia antara 10-15 tahun.
Maturasi seksual akan melibatkan organ reproduksi baik pada remaja laki-laki maupun perempuan. Pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi pada remaja dapat mengukur tingkat pengetahuan remaja mengenai isu kesehatan
reproduksi. Siswa SMPN 226 Pondok Labu, Jakarta Selatan, berasal dari berbagai wilayah tidak hanya dari daerah
sekitar Pondok Labu Jakarta Selatan. Sehingga latar belakang keluarga siswa sangat bervariasi dari segi pendidikan,
status ekonomi dan sosial, serta kultur. Hal ini memungkinkan pemahaman tentang kesehatan reproduksi pada remaja
sangat bervariasi di sekolah ini. Pengabdian kepada masyarakat tentang pengetahuan reproduksi pada 288 siswa SMPN
226 Pondok Labu Jakarta Selatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi pada siswa yang dalam
fase usia pubertas. Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi meliputi pubertas dan semua hal berkaitan dengan proses
pubertas dilakukan dengan media audio dan visual dengan memanfaatkan ruang kelas. Untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa dilakukan pengisian kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini
adalah peningkatan pengetahuan peserta tentang pubertas dan kesehatan reproduksi.

Article Details

How to Cite
PKM KELOMPOK KESEHATAN REPRODUKSI DI SMPN 226 PONDOK LABU JAKARTA SELATAN. (2019). Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.24912/jbmi.v2i1.4331
Section
Articles

How to Cite

PKM KELOMPOK KESEHATAN REPRODUKSI DI SMPN 226 PONDOK LABU JAKARTA SELATAN. (2019). Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.24912/jbmi.v2i1.4331

References

Amaliah N, Sari K, Rosha BC. (2012). Status Tinggi Badan Pendek Berisiko Terhadap Keterlambatan

Usia Menarche Pada Perempuan Remaja Usia 10-15 Tahun. Penel Gizi Makan, 35(2): 150-158

Badan Pusat Statistik. (2010)

Batubara JR. (2010). Perkembangan Remaja. Sari Pediatr, Vol. 12. 1: 21

Handayani R, et al. (2017). Usia Pubertas dan Menarche Terhadap Tinggi Badan Mahasiswa

Kebidanan, Jurnal MKMI, halaman 23

Karapanou O, Papadimitiou A. (2010), Determinants of Menarche. Reproductive Biology and

Endocrinology, page 6 Riskesdas. (2013).

Rosenfield RL, Lipton RB, Drum ML. (2009). Thelarche, Pubarche, And Menarche Attainment In

Children With Normal And Elevated Body Mass Index. Pediatrics, 123(1):84-8.

Sherwood, L. (2016) Human Physiology: From Cells too System 9th Edition, Belmont: Brook/Cole

Stang J, Story M (eds) (2005). Guidelines for Adolescent Nutrition Services, page 1

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, Kesehatan Reproduksi Remaja. (2012)

WHO. (2011). The Sexual And Reproductive Health Of Younger Adolaescents, Research Issues In

Developing Countries.

Yusuf Y, Kundre R, Rompas S. (2014). Hubungan Pengetahuan Menarche Dengan Kesiapan Remaja

Putri Menghadapi Menarche di SMP Negri 3 Tidore Kepulauan. Manado: Universitas Sam

Ratulangi

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)