PELATIHAN ETIKET KOMUNIKASI DI DUNIA KERJA PADA PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL

Main Article Content

Roswita Oktavianti

Abstract

Persons with intellectual disabilities need to be supported with particular skills before they work as a professional. Despite having limitations, persons with down syndrome can train and do simple jobs. Therefore, a community services member of the Faculty of Communication, Universitas Tarumanagara provides training about communication etiquette in professional circumstances for persons with intellectual disabilities. This event was carried out in coordination with the Center for Psychological Guidance and Consultation (Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi/PBKP) Untar dan Special Olympics Indonesia (SOIna). Both institutions have been organized several events to enhance the skills of persons with intellectual disabilities. SOIna is the only non-profit organization that has been recognized by the government and is accredited by Special Olympics International. During the Covid-19 pandemic, all events are carried out using video conferencing. After the event, all participants were given open and closed questions to find out their understanding of the material that had been given. To sum up, all of the participants are willing to work or to be an entrepreneur. Participants were also able to answer all of the questions related to the material given with the percentage of the correct answer of 99,2%. The community services event in the form of training to improve the work skills of persons with intellectual disabilities should be continued to assist them in independence and productive human resources. In addition, persons with intellectual disabilities can conceive material, interact, and answer questions given.


ABSTRAK:Penyandang disabilitas intelektual perlu dibekali keterampilan sebelum memasuki dunia kerja. Meski memiliki keterbatasan, penyandang disabilitas intelektual sindrom down (down syndrom) bisa merespon pelatihan dan melakukan pekerjaan sederhana. Atas dasar itulah, dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara memberikan bekal berupa etiket komunikasi di dunia profesional kepada penyandang disabilitas intelektual. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi (PBKP) Untar dan Special Olympics Indonesia (SOIna) yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan keterampilan anak penyandang disabilitas intelektual. SOIna adalah satu-satunya organisasi nirlaba yang telah diakui pemerintah dan mendapat akreditasi dari Special Olympics International. Dalam kondisi pandemi Covid-19, kegiatan dilakukan secara daring menggunakan sarana konferensi video. Paska kegiatan, pengabdi melakukan diskusi dan memberikan pertanyaan terbuka dan tertutup kepada peserta untuk mengetahui pemahaman terhadap materi yang sudah diberikan. Hasilnya, seluruh peserta penyandang disabilitas intelektual dalam kegiatan ini, menyatakan ingin bekerja atau membuka lapangan kerja. Peserta juga mampu menjawab soal terkait materi etiket yang sudah diberikan dengan persentase jawaban benar 99,2%. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja penyandang disabilitas intelektual perlu terus dilakukan. Hal ini untuk menanamkan kemandirian dan menciptakan produktivitas sumber daya manusia di Indonesia. Selain itu, penyandang disabilitas intelektual juga bisa menerima materi dengan baik, berinteraksi dan menjawab pertanyaan yang diberikan

Article Details

How to Cite
Oktavianti, R. (2022). PELATIHAN ETIKET KOMUNIKASI DI DUNIA KERJA PADA PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 4(3). https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i3.15241
Section
Articles
Author Biography

Roswita Oktavianti, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi 

 

SINTA ID : 6003202

Scopus ID: 57192376882

References

Amelia, D. R. (2017). Meningkatkan kelancaran bicara pada anak disabilitas intelektual dengan terapi perilaku. Procedia, 38-44. https://ejournal.umm.ac.id/ index.php/procedia/article/download/16379/9189/48025

Chew, S. (1995). Business etiquette: an essential guide for executives. Times Book International.

DeVito, J. A. (2013). The interpersonal communication book thirteenth edition. Pearson Education.

Harususilo, Y. E. (2021). PBKP Untar beri pendampingan persiapan kerja bagi atlet disabilitas intelektual. Kompas. https://www.kompas.com/edu/read/2021/04/17/160459971/pbkp-untar-beri-pendampingan-persiapan-kerja-bagi-atlet-disabilitas?page=all

Infodatin. (2019). Antara fakta dan harapan. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Oktavianti, R., Winduwati, S., & Irena, L. (2020). Pelatihan membangun komunikasi artifaktual pada siswa SMA. Jurnal Gema Ngabdi, 2(2), 147-154. doi:10.29303/jgn.v2i2.86

Post, P. (2004). Etiquette 17th edition, the definitive guide to manners completely revised and updated. Perfect Bound.

Rina, A. P. (2016). Meningkatkan life skill pada anak down syndrome dengan teknik modelling. Persona Jurnal Psikologi Indonesia, 5(3), 215-225.

Untar. (2018). http://untar.ac.id/pages/beritadetail/37834.