PENDIDIKAN SEKSUAL PADA SISWA DI SEKOLAH BUDI MULIA, BOGOR

Main Article Content

Sari Mariyati Dewi Nataprawira
Triyana Sari
Alya Dwiana
Susilodinata Halim

Abstract

Background: Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. It is characterized by development of secondary sexual organs, changes in emotions and ways of thinking. It confused them and caused great curiosity. Itcan be fulfilled quickly through social media and close friends, because its the easiest sources to get, but can lead to risky sexual behavior. Budi Mulia Public High School Bogor has pretty much students and requires appropiate
sexual education to prevent risky sexual behavior. The principal of Budi Mulia High School in collaboration with Faculty of Medicine, Tarumanagara University, held awareness in sexual education, specifically, adolescent
personal health care. Method: This program was held on June 8–9, 2021 at 9–10 AM using Zoom meeting. Participants were grouped by gender, each group is given knowledge about sexual education. Results: This
program was attended by 311 participants, from 15–19 years old, most othem received sexual education (93.9%) from parents/teachers/religious seminars (59.5%). From 91 participants who filled out pre-test, most of themthought that sexual education was important for health (96.7%), taught them to be responsible (96.7%), and able to make decisions about sexual behavior (85.7%). These results increase in the post-test. This indicates that continuingsexual education for adolescents is important. Suggestion: Sexual education needs to be held continuously according to the stages of human sexual development. Education to parents and teachers also important to remove taboos and myths in society. Capability to find proper information in cyberspace is very important.

 

ABSTRAK

Latar Belakang: Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Masa ini ditandai dengan terjadinya perkembangan organ seksual sekunder, perubahan emosi dan pola pikir. Perubahan ini membingungkan sehinggamenimbulkan rasa ingin tahu yang besar. Hal tersebut dapat dipenuhi denga cepat melalui media sosial dan teman, karena informasi yang paling mudah didapatkan, namun dapat menimbulkan perilaku seksual berisiko. Sekolah Menengah Umum Budi Mulia Bogor memiliki jumlah siswa yang cukup banyak dan memerlukan informasi pendidikan seksual yang tepat untuk mencegah perilaku seksual berisiko. Pimpinan SMU Budi Mulia bekerjasama dengan FK Universitas Tarumanagara mengadakan penyuluhan pendidikan seksual sebagai bagian dari pemeliharaan kesehatan pribadi remaja. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada 8–9 Juni 2021 pukul 09.00–10.00 WIB melalui aplikasi zoom meeting. Peserta dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan diberikan pengetahuan mengenai pendidikan seksual. Hasil: Kegiatan diikuti oleh 311 peserta, usia 15–19 tahun, mayoritas pernah mendapatkan pendidikan seksual (93,9%) dari orang tua/guru/seminar keagamaan (59,5%). Dari 91 peserta yang mengisi pre-test, sebagian besar  berpendapat bahwa pendidikan seksual penting untuk kesehatan (96,7%), mengajarkan mereka bertanggungjawab (96,7%), dan dapat mengambil keputusan akan perilaku seksual (85,7%). Hasil tersebut meningkat pada post test. Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan seksual yang  berkelanjutan bagi remaja. Saran: Pendidikan seksual perlu diadakan terus menerus sesuai tahapan perkembangan seksual manusia. Pendidikan kepada orangtua dan guru juga penting untuk menghilangkan tabu dan mitos di masyarakat.  Kemampuan untuk mencari informasi yang tepat di dunia maya juga sangat penting

Article Details

How to Cite
Sari Mariyati Dewi Nataprawira, Sari, T., Dwiana, A., & Halim, S. (2022). PENDIDIKAN SEKSUAL PADA SISWA DI SEKOLAH BUDI MULIA, BOGOR. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 4(3). https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i3.13615
Section
Articles

References

Abreu A.P, Kaiser U.B. (2016) Pubertal development and regulation. Lancet Diabetes Endocrinol.USA.: 4(3): 254-64

Afghari A, Eghtedari S, Pashmi R, Sadri G. H. (2008) Effects of Puberty Health Education on 10- 14 year-old girls’ knowledge, attitude, and behavior. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research Winter. Iran: 13(1):38-41

Apriliana G. (2016) Maraknya budaya seks bebas di era globalisasi: suatu refleksi moral.. Balitbang Hukum dan Ham. Artikel populer. Datap diunduh pada https://www.balitbangham.go.id/detailpost/maraknya-budaya-seks-bebas-di-era-globalisasi-suatu-refleksi-moral

Faswita W, Suarni L. ( 2018) Hubungan pendidikan seks dengan perilaku seksual pada remaja putri di SMA Negeri 4 Binjai tahun 2017. jurnal JUMANTI. Vol 3; No 2, 28-45

Kementerian kesehatan Indonesia. (2018) Bagi para remaja, kenali perubahan fisik untuk menghindari masalah seksual. Diunduh pada https://www.kemkes.go.id/article/view/18122000004/bagi-para-remaja-kenali-perubahan-fisik-untuk-menghindari-masalah-seksual.html

Kementerian kesehatan Indonesia. (2019) Pemuda rumuskan keterlibatan bermakna dan pembangunan kesehatan. Diunduh pada https://www.kemkes.go.id/article/print/19032200001/pemuda-rumuskan-keterlibatan-bermakna-dalam-pembangunan-kesehatan.html

Kementerian kesehatan Indonesia. (2018). Pentingnya menjaga kebersihan alat reproduksi. Diunduh pada https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-menjaga-kebersihan-alat-reproduksi

Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI (Infodatin).(2015).Situasi Kesehatan ReproduksiRemajaISSN 2442-7659. Diunduh pada https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-reproduksi-remaja.pdf

Puspita I.A., Agusybana F., Dharminto. (2019) Hubungan penggunaan media sosial dan peran teman sebaya dengan perilaku seksual berisiko di SMK Kota Surakarta. Jurnal Kesehatan Politeknik Negeri Jember; Vol. 7, no. 3

Suryoputro A. Ford N.J., Shaluhiyah Z. (2006) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja di Jawa Tengah: implikasinya terhadap kebijakan dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi. Makara kesehatan.; Vol 10, No.1:29-40

Wahyuni D., (2018) Peran orang tua dalam pendidikan seks bagi anak untuk mengantisipasi LGBT. Quantum: Jurnal Ilmiah Kesejahteraan Sosial. vol 14. No.1.