DIVERSIFIKASI KERIPIK TEMPE PONDOK PESANTREN SIRAJUSSAADAH DEPOK

Main Article Content

ibnu malkan bakhrul ilmi
Nur Intania Sofianita
Firlia Ayu Arini
Khoirul Anwar

Abstract

The Sirajussa'adah Islamic Boarding School implements entrepreneurial activities for teenage students studying at
the Islamic boarding school in order to improve the skills of the students and instill an entrepreneurial spirit in their
students in carrying out tempe processing business activities called "tempa santri SS". Tempe Santri SS is a santri
business created in order to help the community get hygienic and premium quality tempeh so that it can be enjoyed
by the community. However, there are problems experienced by Islamic boarding schools, including the price of
soybeans which continues to increase, there is still tempeh which is not sold every day, due to lack of marketing and
this has an impact on reducing product profits. The solution provided for community service activities is to diversify
tempeh products by making tempeh with the addition of sago flour. Tempeh with the addition of sago will improve
the taste, reduce the use of soybeans and can be processed into tempeh chips, and can extend the product's shelf life.
In this activity, training was carried out regarding the proper way to make tempeh chips, sanitation and hygiene of
food managers/handlers at the production site and the practice of making tempeh chips. The data collected was
processed using the t test (SPSS). This activity, which was attended by 14 Islamic boarding school students and
female students, showed an increase in the participants' knowledge, as shown by the increase in the average score
before and after the training with a value of (P=0.037) and the participants succeeded in making tempeh chips
independently as a result of practical training in making tempeh chips.


ABSTRAK


Pondok Pesantren Sirajussa’adah menerapkan kegiatan kewirausahaan bagi para santri remaja yang bersekolah di
pesantren agar dapat meningkatkan keterampilan santri dan menanamkan jiwa kewirausahaan pada santrinya dalam
melaksanakan kegiatan usaha pengolahan tempe yang diberi nama “tempa santri SS”. Tempe Santri SS merupakan
usaha santri yang dibuat dalam rangka membantu masyarakat agar mendapat tempe yang higienis dan berkualitas
premium hingga dapat dinikmati oleh masyarakat. Namun terdapat permasalahan yang dialami oleh pondok
pesantren antara lain harga kedelai yang terus meningkat, masih terdapat tempe yang tidak laku terjual setiap hari
nya, karena kurangnya pemasaran dan hal ini berdampak pada berkurangnya keuntungan produk. Solusi yang
diberikan pada kegiatan pengabdian masyarakat adalah diversifikasi produk tempe melalui pembuatan tempe dengan
penambahan tepung sagu. Tempe dengan penambahan sagu akan meningkatkan cita rasa, mengurangi penggunaan
kedelai dan dapat diolah menjadi keripik tempe, serta dapat memperpanjang masa simpan produk. Pada kegiatan ini
dilakukan pelatihan terkait cara pembuatan keripik tempe yang baik, sanitasi dan higienitas pengelola/penjamah
makanan yang berada di tempat produksi dan praktek pembuatan keripik tempe. Data hasil pengumpulan diolah
menggunakan uji t test (SPSS). Kegiatan yang diikuti oleh 14 santri dan santriwati ini menunjukkan adanya
peningkatan pengetahuan peserta ditunjukkan dari peningkatan nilai rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan dengan
nilai sebesar (P=0,037) dan peserta berhasil membuat keripik tempe secara mandiri sebagai hasil pelatihan praktik
pembuatan keripik tempe.

Article Details

How to Cite
ilmi, ibnu malkan bakhrul, Sofianita, N. I., Arini, F. A., & Anwar, K. (2024). DIVERSIFIKASI KERIPIK TEMPE PONDOK PESANTREN SIRAJUSSAADAH DEPOK. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 6(3), 578–584. https://doi.org/10.24912/jbmi.v6i3.26587
Section
Articles
Author Biography

ibnu malkan bakhrul ilmi, UPN Veteran Jakarta

Ilmu Gizi Program Sarjana

References

Apriyani, A., Haryono, D. and Nugraha, A. (2020) ‘Analisis Harga Pokok Produksi, Nilai Tambah Dan Keuntungan Agroindustri Keripik Tempe di Kota Metro’, Jurnal Ilmu- Ilmu Agribisnis, 8(4), pp. 571–578.

Asriany, A. (2018) ‘Pengembangan Sistem Kelompok Home Industry Kripik Tempe Pada Desa Bangun Jaya’, Prosiding Seminar Nasional, 3(1), pp. 283-287.

Bintari, S.H. (2020) ‘Diversifikasi Produk Tempe Generasi Dua Sebagai Pangan Harian di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru’, in. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020.

Bora, M.N. (2019) ‘Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Keripik Tempe di Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Kota Malang Tahun 2018' Skripsi, Stikes Widyagama Husada.

Chalimatus Sa’diyah, S. and Ersi Herliana, S. (2017) 'Membuat Keripik Tempe Aneka Rasa'. Penebar Swadaya.

Frayudha, A.D. (2020) ‘Pendampingan Perajin Tempe Desa Sulang Kabupaten Rembang untuk Meningkatkan Penjualan Menggunakan Labeling dan Internet Marketing’, Jurnal Soeropati, 3(1), pp. 13–26.

Ibad, I. and Susilaningsih, S. (2019) ‘Pemasaran Online Aneka Olahan Makanan Di Desa

Jendi, Selogiri, Wonogiri’, Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis, 24(13), pp. 38–47.

Putri, Arum Irviansari (2016). pendugaan umur simpan keripik tempe yang dikemas dengan berbagai jenis kemasan dan disimpan pada suhu penyimpanan berbeda. Skripsi. Jurusan Teknologi Pangan. Universias Pasundan, Bandung

Sari, H. M., Yosephin, B., & Haya, M. (2019). Variasi pengolahan daya terima dan kandungan zat gizi keripik tempe rasa bawang. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 4(1), 1. https://doi.org/10.30867/action.v4i1.108