PENGATURAN TAP ON LOAD TAP CHANGER TRAFO DAYA 150 KV PADA PERUM PERURI BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN

Abstract

 To support production activities, Perum Peruri requires a stable electricity supply. A tap changer is used to keep the output voltage on the secondary side of the transformer constant with a value of 20 kV, which is installed on a 150 kV power transformer. The purpose of this study was to reduce tap movement on OLTC to stabilize the secondary voltage of the 150 kV power transformer at the Perum Peruri substation. The data collection method used is a literature study to obtain a theoretical basis, as well as using field studies with observation techniques to collect data in the form of secondary voltage (Vs), primary voltage (Vp), current, power, tap position, and power transformer specifications at the Perum Peruri Substation. 30 experiments were conducted using the Tiuan Neural Network (JST) to obtain the largest regression value or close to 1 and to obtain the smallest MSE (Mean Squad Error) value. The magnitude of the regression value and the MSE value will affect the correlation between the simulation results on Simulink and the target tap determined based on the transformer nameplate.

ABSTRAK:

Untuk menunjang kegiatan produksi, Perum Peruri membutuhkan pasokan listrik yang stabil. Digunakan tap changer untuk menjaga tegangan output pada sisi sekunder transformator agar tetap konstan dengan nilai 20 kV, yang dipasang pada transformator daya 150 kV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi pergerakan tap pada OLTC untuk menstabilkan tegangan sekunder transformator daya 150 kV di gardu induk Perum Peruri. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka untuk mendapatkan landasan teori, serta menggunakan studi lapangan dengan teknik observasi untuk mengumpulkan data berupa tegangan sekunder (Vs), tegangan primer (Vp), arus, daya, posisi tap, dan spesifikasi transformator daya pada Gardu Induk Perum Peruri.  Dilakukan 30 kali percobaan menggunakan Jaringan Syaraf Tiuan (JST) untuk mendapatkan nilai regression terbesar atau mendekati 1 dan untuk mendapatkan nilai MSE (Mean Squad Error) terkecil. Besarnya nilai regression dan nilai MSE akan mempengaruhi korelasi antara hasil simulasi pada Simulink dengan tap target yang ditentukan berdasarkan nameplate transformator.