PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12 BULAN BERDASARKAN PEMBERIAN ASI

Main Article Content

Maida Ayu Ara
Etti Sudaryati
Zulhaida Lubis

Abstract

Pemberian ASI eksklusif secara global kurang dari 43% pada bayi usia 6 bulan. Dinegara-negara berkembang setiap tahun terdapat 101.1 milyar anak-anak yang tidak mendapatkan ASI sesuai dengan rekomendasi internasional dan di Indonesia persentase ASI eksklusif hanya 30,2%. Bayi yang tidak diberi ASI eksklusif berisiko lebih tinggi mengalami gangguan perkembangan dibandingkan bayi yang diberi ASI eksklusif. Perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh bayi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan perkembangan bayi usia 6-12 bulan berdasarkan pemberian ASI di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Ngkeran Kabupaten Aceh Tenggara. Jenis penelitian bersifat analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 124 orang yang terdiri dari 62 bayi yang diberi ASI eksklusif dan 62 bayi yang tidak ASI eksklusif yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner melalui wawancara dan observasi yang dilakukan pada bulan Desember 2017. Analisis data bivariat dilakukan dengan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bayi yang sesuai dengan umur pada bayi yang tidak ASI eksklusif lebih rendah dibandingkan bayi yang ASI eksklusif (71,0%) dan (90,3%). Hasil uji statistik ada perbedaan perkembangan bayi berdasarkan pemberian ASI (p=0,006) dengan nilai PR=3,818 (95% CI: 1,398-10,429). Bayi yang tidak  diberi ASI eksklusif berisiko 3,818 kali mengalami perkembangan kurang baik dibandingkan bayi yang diberi ASI eksklusif. Diharapkan kepada ibu agar memberikan ASI secara eksklusif  dan  mengikuti  standar emas pemberian makan pada bayi sesuai rekomendasi WHO dan UNICEF.

Kata kunci: ASI eksklusif, perkembangan.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Maida Ayu Ara, Universitas Sumatera Utara

Kesehatan Reproduksi

Etti Sudaryati, Universitas Sumatera Utara

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Zulhaida Lubis, Universitas Sumatera Utara

Fakultas Kesehatan Masyarakat

References

Kemenkes. (2016). Pedoman pekan asi sedunia tahun 2016; Tema “Ibu menyusui sampai 2 tahun lebih hemat, anak sehat dan cerdas; dalam rangka mewujudkan keluarga sejahtera", Direktorat Gizi Masyarakat Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

IDAI. (2008). Bedah ASI, Jakarta: FKUI.

Pratama, RR. (2016). UNICEF: Banyak bayi rentan kesehatan karena tidak asi eksklusif, download 6 Mei 2017; http://www.arah.com/article/7903/unicef-banyak-bayi-rentan-kese hatan-karena-tidak-asi-eksklusif.html

Victora, CG. Bahl, R. Barros, AJD. França, GVA. Horton, S. Krasevec, J. Rollins, NC. (2016). Breastfeeding in the 21st century: epidemiology, mechanisms, and lifelong effect, The Lancet, 387(10017), 475-490, 2016.

Kemenkes. (2013). Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kemenkes. (2017). Hasil pemantauan status gizi (PSG) dan penjelasannya tahun 2016, Dirjen Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Pratama, AM. dan Budiati, T. (2013). Perkembangan bayi yang diberikan ASI eksklusif dan tidak eksklusif, Jakarta: Universitas Indonesia.

Horta, BL. de Mola, CL. Victora CG. (2015). Breastfeeding and intelligence: a systematic review and meta-analysis, Jounal Acta Pædiatrica, 104,pp.14–19.

Purwanti, R. Chair, I. Soedjamiko. (2012). Penilaian perkembangan bayi risiko tinggi dan rendah pada usia 3 dan 6 bulan dengan instrumen bayley scales of infant and toddler development edisi III, Sari Pediatri, 14 (1):24-9.

Gunawan, G. Fadlyana, E. Rusmil, K. (2011). Hubungan status gizi dan perkembangan anak usia 1-2 tahun, Sari Pediatri, Vol. 13, No. 2.

UNICEF. (2013). Improving child nutrition the achievable imperative for global progress; United Nations Publications Sales No.E.13.XX.4.

Roesli, U. (2010). Mengenal ASI eksklusi, Seri 1, Jakarta: PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Kemenkes. (2015). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar, Edisi Revisi, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Kemenkes RI.

Dewey, KG. Cohen, RJ. Brown, KH. and Leonardo, LR. (2001) Effects of exclusive breastfeeding for four versus six months on maternal nutritional status and infant motor development: results of two randomized trials in honduras, The Journal of Nutrition, 131(2), 262-7.

Setyarini, A. Mexitalia, M. Margawati, A. (2015). Pengaruh pemberian asi eksklusif dan non eksklusif terhadap mental emosional anak usia 3-4 tahun, Jurnal Gizi Indonesia , Vol. 4, No. 1, Desember: 16-21.

Suryawan, A. (2015). Peran menyusui dalam pencegahan gangguan perkembangan akibat kerusakan white matter otak pada bayi prematur; dalam breastfeeding sick babies, Cetakan 1, Editor Pratiwi, IGAN. Yohmi, E. Ananta, Y. Roeslani, RD. Panjaitan, E. Jakarta: IDAI.

Northern Echo-Darlington. (2013). Breastfeeding boots child intelligence, Darlington (UK), North East Ltd.