Analisis strategi peningkatan kinerja PT Paramount Land dengan pendekatan SWOT-Balance Scorecard untuk meningkatkan keunggulan bersaing
Main Article Content
Abstract
One of the things that need to be considered in company management is performance measurement. One well-known measurement tool that is widely used by companies around the world today is the Balanced Scorecard. Therefore, this study uses the SWOT-Balanced Scorecard method integration approach to measure the current performance of Paramount Land and develop initiative strategies to achieve the targets set to improve performance. Paramount Land is a housing development company based in the Gading Serpong area. The data source used in this study is SWOT data from interviews with company owners and data to measure the performance of the balanced scorecard in each perspective, such as the results of distributing the balanced scorecard questionnaire. From the results of the balanced scorecard weighting, it was found that an increase in after-sales service had a high weight value of 12% followed by maintaining a good company reputation by 10%. So that the strategy expected by PT Paramount Land is to pay more attention to consumer satisfaction.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen perusahaan adalah pengukuran kinerja. Salah satu alat ukur terkenal yang banyak digunakan oleh perusahaan di seluruh dunia saat ini adalah Balanced Scorecard. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan integrasi metode SWOT-Balanced Scorecard dengan tujuan untuk mengukur kinerja Paramount Land saat ini dan mengembangkan strategi inisiatif untuk mencapai target yang telah ditetapkan guna meningkatkan kinerja. Paramount Land adalah perusahaan pengembang perumahan yang berbasis di kawasan Gading Serpong. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data SWOT hasil wawancara dengan pemilik perusahaan dan data untuk mengukur kinerja balanced scorecard pada masing-masing perspektif, seperti hasil penyebaran kuesioner balanced scorecard. Dari hasil pembobotan balanced scorecard didapatkan bahwa peningkatan after sales service memiliki nilai bobot tinggi sebesar 12% diikuti dengan mempertahankan reputasi perusahaan yang baik sebesar 10% sehingga strategi yang diharapkan oleh PT Paramount Land adalah lebih memperhatikan kepuasan konsumen.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2005). Management control system: Sistem pengendalian manajemen (Murtanto & R. K. Harahap (eds.); F. X. K. Tjakrawala & Krista (trans.)). Salemba Empat.
Fintari, I. H., & Fachrizal. (2018). Pengukuran kinerja PDAM dengan pendekatan balanced scorecard (Studi kasus perusahaan daerah air minum Tirta Bengi Kabupaten Bener Meriah). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 3(2), 167–189. https://jim.usk.ac.id/EKA/article/view/7295
Hair, Jr., J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2016). A primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) (2nd ed.). SAGE.
Hery. (2016). Analisis laporan keuangan (Adipramono (ed.)). Grasindo.
Janti, S. (2014). Analisis validitas dan reliabilitas dengan skala likert terhadap pengembangan si/ti dalam penentuan pengambilan keputusan penerapan strategic planning pada industri garmen. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014, 155–160. https://journal.akprind.ac.id/index.php/snast/article/view/3493
Kasmir. (2016). Manajemen sumber daya manusia (Teori dan praktik). Rajawali Pers.
Kawatu, B. M. L., Tamaka, N. R., & Latjandu, L. D. (2018). Ipteks balanced scorecard pada PT. Daya Anugrah Mandiri Manado. Jurnal Ipteks Akuntansi Bagi Masyarakat, 2(02), 497–501. https://doi.org/10.32400/jiam.2.02.2018.21817
Koesomowidjojo, S. R. M. (2017). Balance scorecard: Model pengukuran kinerja organisasi dengan empat perspektif (Andiansyah (ed.)). Raih Asa Sukses.
Mulyadi. (2001). Balanced scorecard: Alat manajemen kontemporer untuk pelipatganda kinerja keuangan perusahaan. Salemba Empat.
Rangkuti, F. (2016). Swot balanced scorecard: Teknik menyusun strategi korporat yang efektif plus cara mengelola kinerja dan resiko. Gramedia Pustaka Utama.
Sadikin, S., Sujana, D., & Hadiani, D. (2020). Pengukuran kinerja tenant IBT- Polman Bandung menggunakan metode balanced scorecard. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 4(3), 48–62. https://doi.org/10.31955/mea.v4i3.288
Salman, K. R., & Farid, M. (2016). Akuntansi manajemen: Alat pengukuran dan pengambilan keputusan manajerial (B. Sarwiji (ed.)). Indeks.
Saputri, E. M., Kusuma, I. L., & Prastiwi, I. E. (2021). Pengaruh pengukuran balance scorecard terhadap kinerja perusahaan (Studi kasus PT. Indo Veneer Utama). Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 22(1), 204–216. https://doi.org/10.29040/jap.v22i1.2722