Hubungan Pemakaian Depo Medroxy Progesterone Acetate Dengan Terjadinya Spotting Pada Wanita Pengguna Kontrasepsi Puskesmas Kelurahan Srengseng Jakarta Barat Periode Januari 2007-Juni 2008
Isi Artikel Utama
Abstrak
Di Indonesia, kontrasepsi yang paling diminati adalah suntik KB (Keluarga Berencana) karena kepraktisannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Penanggung jawab bagian KB dan Kepala Puskesmas Kelurahan Srengseng diketahui bahwa sebagian besar (75%) akseptor KB wanita di Puskesmas Kelurahan Srengseng menggunakan KB suntik depo medroxy progesterone acetate (DMPA) dan efek samping yang sering dikeluhkan adalah terjadinya spotting.Penelitian inibertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pemakaian DMPA dengan terjadinya spotting, pada wanita pengguna kontrasepsi di Puskesmas Kelurahan Srengseng, Jakarta.Desain penelitian yang digunakan adalah kohort retrospektifterhadap 114 wanita pengguna kontrasepsi di Puskesmas Kelurahan Srengseng yang dipilih secara simple random sampling dari daftar catatan rekam medis. Pengumpulan data sekunder menggunakan catatan rekam medis dan pengolahan data menggunakan uji statistik chi square serta perhitungan RR dan AR dilakukan dari tanggal 13 Oktober- 15 November 2008. Di antara 114 subjek terdapat 70 (61,4%) wanita yang mengalami spotting dimana sebanyak 51 wanita tersebut (72,86%) adalah pengguna DMPA. Hasil analisa menunjukkan adanya hubungan kuatdan bermakna antara pemakaian DMPAdengan terjadinya spotting (RR=2,7; x2=37,9; p<0,01) di mana mereka yang menggunakan DMPA mempunyai resiko 2,7 kali lebih besar untuk mengalami spotting daripada pengguna non-DPMA
Rincian Artikel
Terbitan
Bagian
Artikel Asli
Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah dimuat dalam jurnal lain dan tidak sedang dalam proses untuk dimuat dalam majalah lain dalam waktu yang bersamaan. Naskah yang diterbitkan merupakan hak milik penerbit dan tidak akan dikembalikan, sedangkan naskah yang dinilai tidak layak diterbitkan akan dikembalikan. Naskah yang masuk akan dinilai oleh mitra bestari. Tim editor mempunyai hak melakukan pengeditan sesuai gaya selingkung untuk naskah yang akan diterbitkan.