Efek Penggunaan Gawai Terhadap Kemampuan Berbahasa Pada Anak Usia 1 – 5 Tahun Di Posyandu Mawar Kecamatan Ciledug Pada Januari 2020
Isi Artikel Utama
Abstrak
Gawai adalah perangkat elektronik yang sudah banyak digunakan oleh anak - anak, hingga sering kali dapat menjadi masalah, misalnya anak yang diberi gawai mengalami kesulitan dalam berbicara / berkomunikasi. Sedangkan kemampuan berbahasa merupakan salah satu indikator penting dalam perkembangan anak. Terdapat faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan berbahasa anak, seperti durasi penggunaan gawai, gizi, polah asuh orang tua, stimulasi, psikologi, dan sosial ekonomi. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efek penggunaan gawai terhadap kemampuan berbahasa balita di Posyandu Mawar Kelurahan Parung Serab Kecamatan Ciledug Kota Tangerang Banten. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dan cara pengambilan datanya dengan wawancara singkat, KPSP dan Kuesioner tambahan. Data diolah dan dianalisis dengan uji Spearman. Setelah mendapatkan data dengan total responden sebanyak 24 anak, laki – laki sebanyak 11 anak dan perempuan sebanyak 13 anak. Kemudian didapatkan juga durasi penggunaan gawai kurang dari sama dengan 1 jam adalah 15 anak dan yang lebih dari 1 jam sebanyak 8 anak. Untuk kemampuan berbahasa didapatkan yang tidak sesuai dengan usia sebanyak 0 anak dan yang sesuai dengan usia sebanyak 24 anak. Setelah data dianalisis didapatkan nilai p < 0,0001 artinya kekuatan hubung antara kedua variabel sangat lemah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan gawai di Posyandu Mawar tidak terdapat gangguan berbahasa.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah dimuat dalam jurnal lain dan tidak sedang dalam proses untuk dimuat dalam majalah lain dalam waktu yang bersamaan. Naskah yang diterbitkan merupakan hak milik penerbit dan tidak akan dikembalikan, sedangkan naskah yang dinilai tidak layak diterbitkan akan dikembalikan. Naskah yang masuk akan dinilai oleh mitra bestari. Tim editor mempunyai hak melakukan pengeditan sesuai gaya selingkung untuk naskah yang akan diterbitkan.
Referensi
Setianingsih ES. Gadget “Pisau Bermata Dua” Bagi Anak :2019 Okt 24.
Aula N. Hubungan intensitas penggunaan gawai dengan keterlambatan perkembangan pada aspek bicara dan bahasa pada balita di Kelurahan Tambakrejo Surabaya, skripsi. Surabaya: Program Studi S1 Pendidikan Bidan Universitas Airlangga Surabaya, 2016.
Feldman HM. “Language Disorders”. Dalam : Berman S, penyunting. Pediatric Decision Making. Edisi ke-4. Philadelphia: Mosby, 2003. H. 94-97.
Chamidah AN. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. :8.
Asl S. Usage of electronic gadgets and language development of preschool children. :2019.
Sidiarto L. Gangguan perkembangan bahasa dan bicara pada keterlambatan bahasa. dalam simposium neuropediatri “child who does not speak“. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro;2002.h.7-13.
Soetjiningsih, Ranuh G. Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta: ECG. 2013
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 2015. Indonesia raksasa teknologi digital Asia. Di unduh pada 14 Oktober 2017. Didapat dari: URL:Https:// www.kominfo.go.id.
Rowan C. The impact of technology on the developing child [internet]. US: The Huffington Post; 2013 [diubah Juli 2013; diakses pada 31 Maret 2017].Dari: http://www.huffingtonpost.com/crisrowan/technologychildren-negative impact_b_3343245.html.
Rideout V. Zero to eight: electronic media inthe lives of infants, toddlers and preschoolers. Common Sense Media Research Study; 2013
Brooks, J. The process of parenting. Yogyakarta : Pustaka Pelajar: 2011.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar tandar. Jakarta