ANALISIS FREKUENSI JAJAN TERHADAP KEJADIAN OBESITAS SISWA SMAN 1 GANTUNG BELITUNG TIMUR

Main Article Content

Marcellino
Alexander Halim Santoso

Abstract

Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang semakin meningkat secara global, termasuk di Indonesia. Di Indonesia prevalensi obesitas pada remaja usia 16-18 tahun menunjukan kecenderungan meningkat dari 1,6% pada tahun 2013 menjadi 4% pada tahun 2018. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap obesitas pada remaja adalah pola makan, termasuk kebiasaan jajanan di sekolah. Kebiasaan ini dapat mempengaruhi asupan kalori harian dan status gizi siswa. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara frekuensi jajandi sekolah dengan obesitas pada siswa SMAN 1 Gantung, serta mendeskripsikan karakteristik frekuensi jajan dan status gizi siswa. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross-sectional. Responden dari penelitian ini terdiri dari 122 responden siswa kelas XI dan XII yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri berupa indeks massa tubuh (IMT). Analisis data dilakukan dengan uji statistik chi-square untuk melihat hubungan antara variabel independen (frekuensi jajan) dan variabel dependen (status obesitas). Hasil penelitian menunjukan bahwa pada penelitian ini tidak didapatkan hubungan statistic yang bermakna antara frekuensi jajan di sekolah dengan obesitas pada subyek dengan nilai p=0,321. Meskipun demikian, nilai rasio prevalens (RP) sebesar 1,940 menunjukkan bahwa subjek yang sering jajan cenderung hampir dua kali lebih berisiko mengalami obesitas dibandingkan yang jarang jajan.

Article Details

Section
Artikel Asli

References

1.World Health Organization (WHO). Obesity and Overweight [Internet]. Tersedia pada: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and overweight.

2.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

3.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Balitbangkes (2013) Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013.

4.Suwarni, W., Dina, R. A., & Tanziha, I. (2022). Hubungan Pola Makan, Kebiasaan Sarapan, dan Kebiasaan Jajan dengan Status Gizi Remaja Di SMA Kornita IPB. Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik, 1(3), 189-195.

5.Rohmatin, N. I., Hidayati, N., & Fitria, F. (2023). Hubungan Frekuensi Konsumsi Jajanan dan Aktivitas Fisik dengan status gizi pada siswa di SMAN 2 Bojonegoro. Infokes, 13 (02), 101-109.

6.Aprilia, B., & Permatasari, T. A. E. (2024). Hubungan Konsumsi Junk Food, Aktivitas Fisik, Durasi Gadget, dan Uang Saku Dengan Status Gizi Remaja SMK Poncol Jakarta Pusat. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF), 5(2), 103-113.

7.Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Simadibrata, M., & Syam, A. F. (Eds.). (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Edisi ke-6, Jilid I, hlm. 443). Jakarta: Interna Publishing.

8.Yahya, N. (2017). Kupas Tuntas Obesitas. Solo: Tiga Serangkai, 80-90.

9.Sumiyati, I., Anggriyani, A., & Mukhsin, A. (2022). Hubungan Antara Konsumsi Makanan Fast Food Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 7(3), 242-246.

10.Candra, A., Wahyuni, T. D., & Sutriningsih, A. (2016). Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Pola Makan dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja di SMA Laboratorium Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 1(1), 1-2.

11.Rafiq, A. A., Sutono, S., & Wicaksana, A. L. (2022). Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap Penurunan Berat Badan dan Tingkat Kolesterol pada Orang dengan Obesitas: Literature Review. Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal), 5(3), 167-178.

12.Anzarkusuma, I. S., Mulyani, E. Y., Jus’at, I., & Angkasa, D. (2014). Status gizi berdasarkan pola makan anak sekolah dasar di Kecamatan Rajeg Tangerang (nutritional status based on primary school student’s dietary intake in Rajeg District Tangerang City). Indonesian Journal of Human Nutrition, 1(2), 135.

13.Imtihani TR, Noer ER. (2013). Hubungan pengetahuan, uang saku, motivasi, promosi, dan peer group dengan frekuensi konsumsi makanan cepat saji (Western Fast Food) pada remaja putri.

14.Lauralee, S. (2018). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta:EGC. 668-675.

15.Oktafiana R, Wahini M. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak usia sekolah pada keluarga atas dan bawah (kasus di Desa Sidoharjo, Kabupaten Ponorogo). Jurnal Tata Boga. 2016;5(3):2-6.

16.Humairoh, C. D., & Nugroho, P. S. (2021). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pengetahuan Gizi Dengan Obesitas Pada Remaja Di SMPN 18 Samarinda. Borneo Studies and Research, 2(2), 1195-1201.

17.Wirjatmadi, B., & Adriani, M. (2012). Pengantar gizi masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 20-25.

18.Jati, M. B. N., & Rasmada, S. (2023). Korelasi Penggunaan Pesan Antar Makanan Online, Pengetahuan Konsumsi Gula Garam Dan Lemak Dengan Frekuensi Jajan Di SMA Jakarta Utara. Jurnal Gizi Dan Pangan Soedirman, 7(2), 148-163.

19.Millatashofi, A. S., & Adi, A. C. (2023). Hubungan Tingkat Kecukupan Asupan Zat Gizi Dan Kebiasaan Jajan Dengan Status Gizi Pada Remaja Santriwati di Pondok Pesantren Surabaya. Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 9(2), 121-127.

20.Sakti, RP, Kalesaran, AF, & Asrifuddin, A. (2019). HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 1 MANADO. KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 8(6).

21.Swantrisa, H. B., Atmadja, T. F. A. G., & Hidayanti, L. (2023). Hubungan kebiasaan sarapan dan kebiasaan jajan dengan status gizi anak di SDN Karang Tengah 04 Kabupaten Bogor tahun 2022. Nutrition Scientific Journal, 2(2), 51-58.

22.Purba, N. P., Kirani, N., Sitepu, A. S. B., Siregar, I. R., Priantono, D., Partisya, N. M., ... & Ayu, D. (2024). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Remaja Mts Al-Washliyah Desa Celawan Kec. Pantai Cermin Kab. Serdang Bedagai. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 13(1), 72-82.

23.Pramono, A., & Sulchan, M. (2014). Kontribusi makanan jajan dan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas pada remaja di Kota Semarang. Gizi Indonesia, 37(2), 129–136.

24.Bertéus Forslund, H., Torgerson, J. S., Sjöström, L., & Lindroos, A. K. (2005). Snacking frequency in relation to energy intake and food choices in obese men and women. International Journal of Obesity, 29(6), 711–719.

25.Bo, S., De Carli, L., Venco, E., Fanzola, I., Maiandi, M., & et al. (2014). Impact of snacking pattern on overweight and obesity risk in a cohort of 11- to 13-year-old adolescents. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, 59(4), 465–471.