SELF EFFICACY PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG MENGALAMI FATHERLESS DI JAKARTA

Main Article Content

Assyifa Mutiara Azzahra
Meiske Yunithree Suparman

Abstract

Fatherlessness is a condition of a child who lives and develops without a father figure or role, both physically and psychologically, which is experienced due to death, divorce, irresponsible fathers, and violence against their children. In development towards adulthood, a person will need self-efficacy to be able to make decisions and believe in their life. This research was conducted to obtain a picture of self-efficacy in early adult women who experience fatherlessness in Jakarta using the self-efficacy variable. The Self-efficacy variable uses the General Self-efficacy Scale measuring instrument which is an adaptation of the measuring instrument by Labobar. The type of research used in this research is descriptive quantitative because it only tests variables once using a non-probability sampling data collection method, namely purposive sampling. Participants in this research involved 279 early adult women aged 20-26 years in Jakarta who experienced fatherlessness or the absence of a father due to death, separation of parents, father being busy at work, and minimal meetings or communication with father. Early adult women who experienced fatherlessness in Jakarta showed that they had a better level of difficulty and ability to cope with work with an empirical mean value above 3 with a result of 38.9570, compared to the dimensions of Generality and Strength. Apart from that, other results show that the subjects of this study overall had moderate self-efficacy.


Fatherless merupakan suatu kondisi seorang anak yang hidup dan berkembang tanpa figur atau peran ayah baik secara fisik maupun psikis yang dialami karena kematian, perceraian, ayah tidak bertanggung jawab, dan melakukan kekerasan terhadap anaknya. Dalam perkembangan menuju dewasa, seseorang akan membutuhkan self efficacy untuk dapat membuat keputusan dan keyakinan dalam hidupnya. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran self efficacy pada perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless di Jakarta dengan menggunakan variabel self efficacy. Variabel Self efficacy menggunakan alat ukur General Self efficacy Scale yang merupakan adaptasi alat ukur oleh Labobar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif karena hanya sekali melakukan pengujian variabel dengan metode pengambilan data non-probability sampling yaitu purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini melibatkan 279 perempuan dewasa awal rentang usia 20-26 tahun di Jakarta yang mengalami fatherless atau ketiadaan ayah karena kematian, perpisahan orang tua, ayah sibuk bekerja, dan minimnya pertemuan atau komunikasi dengan ayah. Perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless di Jakarta menunjukkan bahwa memiliki tingkat kesulitan dan kemampuan untuk mengatasi pekerjaan lebih baik dengan nilai mean empirik di atas 3 dengan hasil 38.9570, dibandingkan dimensi Generality dan Strength. Selain itu, hasil lain menunjukkan bahwa subyek penelitian ini secara keseluruhan memiliki self efficacy yang sedang.

Article Details

Section
Artikel

References

Altundağ, Y., & Bulut, S. (2014). Prediction of resilience of adolescents whose parents are divorced. Psychology, 5(10), 1215-1223. http://doi.org/10.4236/psych.2014.510134

Andayani, K., & Koentjoro, K. (2004). Psikologi keluarga, peran ayah menuju coparenting. Citra Media.

Appleton, W. S. (1998). Ayah dan puterinya: Cara mengatasi problema dan hambatan ayah dengan puterinya. Dahara prize.

Arif, A., Sukuryadi, S., & Fatimaturrahmi, F. (2019). Pengaruh ketersediaan sumber belajar di perpustakaan sekolah terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ips terpadu smp negeri 1 praya barat. JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, 1(2), http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v1i2.184.

Arnett, J. J. (2006). The psychology of emerging adulthood: What is known, and what remains to be known?, Emerging adults in America: Coming of age in the 21st century (pp. 303–330). American Psychological Association. https://doi.org/10.1037/11381-013.

Ashari, Y. (2018). Fatherless in indonesia and its impact on children’s psychological development. Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam, 15(1), 35-40. https://doi.org/10.18860/psi.v15i1.6661.

Azwar, S. (2014). Metode penelitian. Pustaka Pelajar.

Bandura, A. (1997). Self—efi ‘icaey: The exercise of control. Freeman.

Bandura, A. (2012). On the functional properties of perceived self-efficacy revisited. Journal of Management, 38(1), 9-44. https://doi.org/10.1177/0149206311410606.

Badan pusat statistik. (2023, May 22). Faktor tertinggi perceraian di Indonesia. Data.goodstats.id. https://data.goodstats.id/statistic/Fitrinurhdyh/5-faktor-tertinggi-penyebab-perceraian-di-indonesia-HLBgQ#:~:text=Berdasarkan%20laporan%20Statistik%20Indonesia%202023,2021%20yang%20mencapai%20447.743%20kasus.

Bowlby, J. (2008). A secure base: Parent-child attachment and healthy human development. Basic books.

Cahyu. (2018, April 19). Kepercayaan diri remaja perempuan indonesia masih rendah. apa solusinya?. Liputan6.com. https://www.liputan6.com/health/read/3468992/kepercayaan-diri-remaja-perempuan-indonesia-masih-rendah-apa-solusinya

Chen, G., Gully, S. M., & Eden, D. (2001). Validation of a new general self-efficacy scale. Organizational research methods, 4(1), 62-83. https://doi.org/10.1177/109442810141004.

Crain, W. (2007). Teori perkembangan konsep dan aplikasi. Pustaka Pelajar.

Farauk, U. (2022). Persepsi anak yatim terhadap figur seorang ayah dalam mengemban tanggung jawab di tamberu barat sokobanah sampang. El-Fatih: Jurnal Dakwah dan Penyuluan Islam, 1(2).

Feist, G. J. (2017). Personality, behavioral thresholds, and the creative scientist. Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/9781316228036.005.

Fiqrunnisa, A., Yuliadi, I., & Saniatuzzulfa, R. (2023). Hubungan persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan pemilihan pasangan pada perempuan dewasa awal fatherless. Psyche: Jurnal Psikologi, 5(2), 152-167. https://doi.org/10.36269/psyche.v5i2.1396.

Fraley, R. C. (2010). A brief overview of adult attachment theory and research. University of Illinois. Psychology, 8(6).

Hafo, E. (2020). Teori attachment john bowlby sebagai pendekatan efektif dalam belajar di dunia modern. [Disertasi, Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta].

Hermansyah, M. T., & Hadjam, M. R. (2020). Resiliensi pada remaja yang mengalami perceraian orang tua: studi literatur. Motiva: Jurnal Psikologi, 3(2), 52-57. https://doi.org/10.31293/mv.v3i2.4950.

Hidhayanthy, T. (2019). Gambaran attachment style pada perempuan yang fatherless. [Skripsi, Universitas Sumatera Utara].

Holmes, J. (2012). Bowlby & attachment theory. New York.

Hurlock, E. B. (1997). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga.

Hurlock, E. B. (2009). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga.

Hutapea, B. (2022). Urgensi “father effect” dalam penggunaan teknologi digital pada anak. Kompas. com.

Irma, C. N., Nisa, K., & Sururiyah, S. K. (2019). Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak usia dini di tk masyithoh 1 purworejo. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 214-224. https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i1.152.

Schwarzer, R., & Jerusalem, M. (1995). Generalized self-efficacy scale. J. Weinman, S. Wright, & M. Johnston, Measures in Health Psychology: A User’s Portfolio. Causal and Control Beliefs, 35(37), 82-003.

Kusuwati, E. (2023). Dinamika struggle anak perempuan fatherless. [Skripsi, UIN Raden Mas Said Surakarta].

Krampe, E. M., & Newton, R. R. (2006). The father presence questionnaire: A new measure of the subjective experience of being fathered. Fathering: A Journal of Theory, Research & Practice about Men as Fathers, 4(2), 159-190.

Krismawati, Y. (2014). Teori psikologi perkembangan erik h. erikson dan manfaatnya bagi tugas pendidikan kristen dewasa ini. KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen), 2(1), 46-56. https://doi.org/10.30995/kur.v2i1.20.

Kuntojo. (2005). Psikologi perkembangan. Diction.

Labobar, H. A. (2015). Hubungan Self-efficacy dan locus of control dengan kematangan karier ditinjau dari jenis kelamin siswa kelas xii sma negeri 1 larat maluku tenggara barat. [Thesis, Magister Sains Psikologi Program Pascasarjana UKSW].

Liana, I., & Suryadi, D. (2018). Gambaran trust pada dewasa awal yang mengalami perceraian orangtua dan sedang berpacaran (studi kasus di jakarta). Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 2(1), 378-385. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v2i1.1768.

Lamb, M. E. (Ed.). (2004). The role of the father in child development. John Wiley & Sons.

Muttaqien, F., & Hidayati, F. (2020). Hubungan self efficacy dengan quarter life crisis pada mahasiswa fakultas psikologi uin maulana malik ibrahim malang angkatan 2015. Psikoislamedia Jurnal Psikologi, 5(1), 75-84. http://dx.doi.org/10.22373/psikoislamedia.v5i1.6302.

Novrianto, R., Marettih, A. K. E., & Wahyudi, H. (2019). Validitas konstruk instrumen general self efficacy scale versi Indonesia. Jurnal Psikologi, 15(1), 1-9.

Papalia, Diane E., Sally W. O., & Ruth D. F. (2009). Human development. McGraw-Hill, Inc

Patricia, G., Sahrani, R., & Agustina, A. (2018). Gambaran kedukaan pada perempuan dewasa madya yang pernah mengalami kegagalan program in vitro fertilization. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 2(1), 88-96. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v2i1.1670.

Putri, S. A. (2020). Asertivitas pada wanita Fatherless (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Polek, E. (2008). Attachment in cultural context: Differences in attachment between eastern and western europeans. [Skripsi, University of Groningen].

Rohmaniyah, N. (2010). Pengaruh gaya kelekatan terhadap penyesuaian sosial mahasiswa baru fakultas psikologi universitas islam negeri maulana malik ibrahim malang tahun akademik 2009. [Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim].

Risnawaty, W., Agustina, A., & Suryadi, D. (2021). Pengujian reliabilitas alat ukur the parenting styles and dimension questionnaire (psdq). Jurnal Muara Ilmu Sosial Humaniora dan Seni, 5(1), 233-40. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v5i1.10019.2021.

Riyanto, T., & Susanto, H. (2009). Mau bahagia?. PT Kanisius.

Mubarok, M. D. Y. (2023). Implementasi keluarga sakinah berkemajuan terhadap fenomena fatherless. Hakam: Jurnal Kajian Hukum Islam dan Hukum Ekonomi Islam, 7(1). https://plu.mx/plum/a/?doi=10.33650/jhi.v7i1.6065.

Sağkal, A. S., Özdemir, Y., & Koruklu, N. (2018). Direct and indirect effects of father-daughter relationship on adolescent girls’ psychological outcomes: The role of basic psychological need satisfaction. Journal of Adolescence, 68, 32-39. https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2018.07.001.

Santrock, J. W. (2021). Life-span development (17th ed). McGraw-Hill Education.

Sari, D. T. (2022). Hubungan antara self efficacy dengan quarter life crisis pada mahasiswa psikologi universitas medan area. [Skripsi, Universitas Medan Area].

Stajkovic, A. D., & Luthans, F. (1998). Self-efficacy and work-related performance: A meta-analysis. Psychological Bulletin, 124(2), 240. https://psycnet.apa.org/doi/10.1037/0033-2909.124.2.240.

Sundari, A. R., & Herdajani, F. (2013). Dampak fatherless terhadap perkembangan psikologis anak. Seminar Nasional Psikologi UMS 2013.

Ulfa, K. (2017). Peran keluarga menurut konsep perkembangan kepribadian perspektif psikologi islam. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 10(1), 123-140. http://dx.doi.org/10.24042/ajsla.v10i1.1426.

Tanurezal, N., & Tumanggor, R. O. (2020). Hubungan efikasi diri dengan keterikatan kerja pada guru kelas di sekolah inklusi di Jakarta. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 4(2), 393-401. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v4i2.8635.2020.

Tjandra, K. P., & Basaria, D. (2018). Pola asuh ayah terhadap anak perempuan dan anak laki-laki keluarga patrilineal. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 2(1), 127-134. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v2i1.1749.

Tewar, C. D. (2019). Dinamika penerimaan diri pada perempuan dewasa awal Fatherless yang ditinggalkan ayah sejak usia dini. Universitas Sanata Dharma.

Susilawati, S. (2020). Pembelajaran yang menumbuhkembangkan karakter religius pada anak usia dini. Aulad: Journal on Early Childhood, 3(1), 14-19. https://doi.org/10.31004/aulad.v3i1.46.

World value survey. (2018, December 14). Patriarki masyarakat Indonesia. Worldvaluessurvey.org. https://www.worldvaluessurvey.org/wvs.jsp.