https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/issue/feed Jurnal Serina Sosial Humaniora 2024-02-02T08:35:47+00:00 Jurnal Serina Sosial Humaniora jssh@untar.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal Serina Sosial Humaniora adalah wadah publikasi hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Dosen, Mahasiswa, maupun Praktisi dan telah didesiminasikan pada seminar nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tarumanagara (SERINA dan SENAPENMAS). Jurnal ini juga mempublikasikan hasil penelitian yang berasal dari peneitian Tugas Akhir maupun penelitian penugasan lainnya. Jurnal Serina Sosial Humaniora terbit setahun 3x pada bulan Februari, Juni dan Oktober.</p> https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28232 PEREMPUAN HINDU-BALI DAN TRIPLE ROLES: GAMBARAN PROSES PERKEMBANGAN KARIER BERDASARKAN SOCIAL COGNITIVE CAREER THEORY 2024-01-18T03:50:51+00:00 Gusti Ayu Ratna Nariswari gusti.201907000036@student.atmajaya.ac.id M. M. Tri Warmiyati Dwi W. maria.triwarmiyati@atmajaya.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Women from Balinese-Hindu society group usually have triple roles in their daily lives. These roles consist of reproductive (domestic) role, productive role, and social (cultural) role. Balinese-Hindu women are still expected by society and either deliberately or unconsciously position themselves to prioritize domestic and social roles over their career development. This study is aimed to describe career development process based on Social Cognitive Career Theory (SCCT) on Balinese-Hindu women with triple roles. This study was done qualitatively through semi-structured interview. Data triangulation was done to each participant’s significant other to confirm data obtained through interviews. Result of this study shows that career development processes are affected by individual cognitive-person factors, contextual factors which includes triple roles and other conditions, as well as individual career behavior to pursue or moderate their career development. Learning experiences through triple roles socialization since childhood, performance accomplishments, and social environment contribute to building participants’ self-efficacy expectations and outcome expectations (related to triple roles and career) which affects each other and can continue to develop through career development process. All three participants have similar career goals: developing their current career and becoming an entrepreneur in the future. Contextual affordances which include their current triple roles situation and support from their social environment plays a major role in participants’ career development process.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Perempuan dalam kelompok masyarakat Hindu-Bali umumnya menjalani tiga peran (</span><span style="font-weight: 400;">triple roles</span><span style="font-weight: 400;">) dalam kehidupan sehari-hari. </span><span style="font-weight: 400;">Triple roles</span><span style="font-weight: 400;"> yang dijalani oleh perempuan Hindu-Bali meliputi peran reproduktif (domestik), peran produktif, dan peran sosial (adat). Perempuan Hindu-Bali masih diharapkan oleh lingkungannya serta secara sadar maupun tidak sadar memposisikan diri untuk mementingkan peran domestik dan sosial dibandingkan perkembangan kariernya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses perkembangan karier berdasarkan </span><span style="font-weight: 400;">Social Cognitive Career Theory</span><span style="font-weight: 400;"> (SCCT) pada perempuan Hindu-Bali yang menjalani </span><span style="font-weight: 400;">triple roles</span><span style="font-weight: 400;">. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara semi terstruktur. Dilakukan triangulasi kepada orang terdekat partisipan sebagai bentuk konfirmasi hasil wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran proses perkembangan karier yang dipengaruhi oleh </span><span style="font-weight: 400;">cognitive-person factors </span><span style="font-weight: 400;">individu; </span><span style="font-weight: 400;">contextual factors</span><span style="font-weight: 400;"> yang meliputi </span><span style="font-weight: 400;">triple roles</span><span style="font-weight: 400;"> dan kondisi lainnya; perilaku karier individu untuk mengejar maupun memoderasi perkembangan kariernya; pengalaman belajar melalui sosialisasi </span><span style="font-weight: 400;">triple roles</span><span style="font-weight: 400;"> sejak masa kanak-kanak; pencapaian sebelumnya; serta lingkungan sosial yang berperan dalam membangun </span><span style="font-weight: 400;">self-efficacy expectations</span><span style="font-weight: 400;"> dan </span><span style="font-weight: 400;">outcome expectations</span><span style="font-weight: 400;"> partisipan (mengenai </span><span style="font-weight: 400;">triple roles</span><span style="font-weight: 400;"> dan karier) yang saling memengaruhi dan dapat terus berkembang sepanjang proses perkembangan karier. Ketiga partisipan memiliki </span><span style="font-weight: 400;">goals</span><span style="font-weight: 400;"> untuk mengembangkan karier yang dimiliki saat ini serta menjadi wirausahawan. Faktor </span><span style="font-weight: 400;">contextual affordance</span><span style="font-weight: 400;"> berupa situasi </span><span style="font-weight: 400;">triple roles</span><span style="font-weight: 400;"> yang dijalani dan dukungan dari lingkungan sekitar berperan besar dalam proses perkembangan karier partisipan.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28233 PERAN PEREMPUAN DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS KOMUNITAS DAN MODAL SOSIAL (STUDI KASUS DI DESA WISATA LUGUSARI KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG) 2024-01-18T04:30:58+00:00 Suharsono Suharsono suharsono@atmajaya.ac.id A.Y. Agung Nugroho agung.nugroho@atmajaya.ac.id Alfonso Harrison alfonso.harrison@atmajaya.ac.id Yerik Afrianto Singgalen yerik.afrianto@atmajaya.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Pringsewu is a regency in the Lampung Province. It became a regency in April 2019, which is relatively new. Through the Department of Youth, Sports, and Tourism they are actively exploring various sources of income for both the government and the people of Pringsewu Regency. Regarding tourism, Pringsewu has the potential to develop attractive destinations for tourists. One of its flagship destinations is the Lugusari Tourist Village, located in the Pagelaran sub-district. “Desa Wisata Lugusari” main attraction is its center for producing woven Tapis fabric. Tapis weaving is a distinctive craft of the Lampung community. It also has historical attractions from the colonial era (Dutch colonial rule) in the form of the "Dam Pendem."Furthermore, various supporting tourism products, such as processed fish and chips, exist. The women of Lugusari village predominantly carry out these activities. Therefore, this research focuses on the role of women in tourism development. The research question is: in what areas do women in Lugusari village contribute, and what approach strategies do they use in carrying out their roles? We conducted the research using an analytical-qualitative model. This research aims to identify the various fields in which women in Lugusari village are involved and identify the strategies they employ. We collected data collection primarily through in-depth interviews and focus group discussions (FGD) as primary data sources. Additionally, it also uses visual materials and activity reports. We also interviewed liaisons and informants (group leaders and Podarwis). The research findings show that the role of women in Lugusari Village in developing “Desa Wisata Lugusari” is significant. The Social Capital approach, through the development of trust, networks, and values, strongly supports their success in contributing to the development of the tourist village.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Pringsewu merupakan kabupaten di Provinsi Lampung yang relatif masih baru. Diresmikan sebagai kabupaten pada bulan April 2009. Melalui Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata sedang giat menggali berbagai sumber penghasilan bagi pemerintah maupun masyarakat. Terkait pariwisata, Pringsewu memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Salah satu destinasi unggulan adalah Desa Wisata Lugusari,&nbsp; terletak di kecamatan Pagelaran. Desa Wisata Lugusari memiliki daya Tarik utama berupa sentra penghasil kerajinan tenun tapis. Tenun Tapis merupakan ciri khas tenun masyarakat lampung. Selain itu juga memiliki daya tarik peninggalan sejarah pemerintahan kolonial (Belanda) berupa “Dam Pendem”. Selain itu juga beberapa produk pendukung pariwisata seperti olahan ikan dan aneka keripik. Kegiatan tersebut sebagian besar dilakukan oleh kaum perempuan desa Lugusari. Oleh karena itu dalam penelitian ini Peran Perrempuan dalam pengembangan pariwisata diangkat menjadi fokus kajian. Permasalahannya adalah bidang apa saja yang dilakukan kaum perempuan Lugusari dan dengan strategi pendekatan apa yang digunakan dalam menjalankan perannya?. Penelitian dilakukan dengan model kualitatif analitis. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi berbagai bidang yang dilakukan kaum perempuan Lugusari dan mengidentifikasi strategi yang digunakan. Pengambilan data dilakukan terutama dengan wawancara mendalam dan FGD sebagai data primer. Selain itu juga gambar dan data laporan kegiatan. Wawancara dilakukan dengan narahubung dan narasumber (ketua kelompok dan pokdarwis). Hasil penelitian menunjukkan peran perempuan Desa Wisata Lugusari dalam pengembangan Desa Wisata Lugusari cukup tinggi. Pendekatan Modal Sosial melalui pengembangan </span><em><span style="font-weight: 400;">Trust, Network</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Value </span></em><span style="font-weight: 400;">sangat mendukung keberhasilan mereka dalam berperan untuk pengembangan desa wisata.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28345 MENCARI HAKIKAT MAKNA ‘BERHUNI’ - SEBUAH PERGESERAN PEMAHAMAN MELALUI TRANSFORMASI KESADARAN 2024-01-24T07:39:13+00:00 Alvin Hadiwono alvinh@ft.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">The concept of 'dwelling' is a central concept in the world of architecture. This concept determines how an architectural work is interpreted and functions for its occupants and users. The meaning of dwelling literally, sensory and fragmentative still dominates today, which is basically influenced by Cartesian mechanistic consciousness. These limitations of meaning certainly need to be criticized and transcended, so that the reality of architectural works can be explored more deeply according to their nature. Literature study of the works of Christopher Alexander and Martin Heidegger is important, because both of them criticize mechanistic consciousness and release the narrow meanings of dwelling. What both offer is to open up a much broader and more basic insight into the meaning of dwelling through holistic (wholeness) awareness. As a result, Alexander, through the Theory of the Nature of Order, saw that the meaning of dwelling is more about the intensity of feelings that humans experience when observing the composition of rich geometric centers in space, which then appears in the law of 15 fundamental properties. Meanwhile, for Heidegger, the meaning of dwelling is realized through the Fourfold which include earth, sky, divinity and mortal. These four principles are present through the concept of Dasein (being-in-the-world) which is experienced by dweller who merge together in space temporally and continuously. This means that the meaning of dwelling is experienced as a wholeness horizon of consciousness that witnesses the process of being of various things. Thus, dwelling is an activity of participation with the whole which is in process and exists in the world. There is indeed a slight difference in the views of life between Alexander and Heidegger. However, both of them have the same view which stems from the wholeness and fundamental reality, which is rooted in the nature of deep intuition within humans themselves.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Konsep ‘berhuni’ merupakan sebuah konsep sentral dalam dunia arsitektur. Konsep tersebut menentukan bagaimana sebuah karya arsitektur dimaknai dan berfungsi untuk penghuni maupun penggunanya. Pemaknaan berhuni secara harfiah, inderawi dan fragmentatif masih mendominasi hingga saat ini, yang pada dasarnya dipengaruhi oleh kesadaran mekanistik </span><span style="font-weight: 400;">Cartesian.</span><span style="font-weight: 400;"> Keterbatasan pemaknaan tersebut tentu perlu dikritisi dan dilampaui, agar realitas karya arsitektur dapat diselami lebih mendalam menurut hakikatnya. Studi pustaka terhadap karya Christopher Alexander dan Martin Heidegger menjadi penting, karena keduanya mengkritisi kesadaran mekanistik dan melepaskan kungkungan pemaknaan berhuni yang sempit. Apa yang ditawarkan keduanya adalah membuka wawasan pemaknaan berhuni jauh lebih luas dan mendasar melalui kesadaran yang bersifat holistik (menyeluruh). Hasilnya, Alexander melalui Teori Hakikat Tatanan melihat makna berhuni lebih merupakan intensitas perasaan yang dialami manusia ketika mengamati komposisi pusat-pusat geometri yang kaya dalam ruang, yang selanjutnya muncul dalam hukum 15 karakter fundamental. Sedang bagi Heidegger, makna berhuni terwujud melalui 4 Pilar (Prinsip) yang meliputi bumi, langit, keilahian dan kematian. Empat Prinsip ini hadir dalam konsep </span><span style="font-weight: 400;">Dasein</span><span style="font-weight: 400;"> (berada-di-dalam-dunia) yang dialami oleh pengamat yang melebur bersama dalam ruang secara temporal dan berkelanjutan. Ini berarti, makna berhuni dialami sebagai sebuah horizon kesadaran menyeluruh yang menyaksikan proses berada dari berbagai hal. Dengan demikian berhuni adalah aktivitas partisipasi bersama keseluruhan yang sedang berproses dan berada di dalam dunia. Memang ada sedikit perbedaan pandangan berhuni antara Alexander dan Heidegger. Namun keduanya memiliki kesamaan pandangan yang berpangkal pada realitas keseluruhan dan mendasar, yang berakar pada hakikat intuisi mendalam dalam diri manusia pada dirinya sendiri.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28346 KAJIAN HUKUM PENCURIAN BARANG BERHARGA MENURUT PASAL 363 KUHP (STUDI KASUS PUTUSAN NOMOR: 57 K/PID/2023) 2024-01-24T07:45:40+00:00 Jeane Neltje Saly jeanes@fh.untar.ac.id Gracia Suha Ma’rifa gracia.205230166@stu.untar.ac.id Sarazatin Ananda Muslih sarazatin.205230085@stu.untar.ac.id Wincent Hungstan Angkasa wincent.205230171@stu.untar.ac.id Rainer Christian rainer.205230169@stu.untar.ac.id Kelvin Salim kelvin.205230080@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">This legal study explores Article 363 of the Criminal Code (KUHP) which regulates the criminal act of theft of valuables in Indonesia.&nbsp; This study details the main elements of the article, including action elements, subjective elements, and risk of punishment. The study also highlights several decisions 57 K/PID/2023 is a case study that examines the application of Article 363 of the Criminal Code in a practical context.&nbsp; Sentence analysis describes how a court evaluates evidence, measures a defendant's guilt, and imposes a sentence based on the applicable law. The results of this research can provide further insight into how Article 363 of the Criminal Code is applied in legal practice in Indonesia, as well as the role of this law in protecting justice and maintaining public security against criminal acts of theft of valuables. This study also examines various aspects related to the theft of valuables, such as subjective factors, the threat of sanctions imposed, as well as the economic and social impacts associated with this type of theft. The results of this research can provide a better understanding of how the law addresses theft of valuable property, prevention efforts, and the role of the justice system in handling these types of cases.&nbsp; By understanding this issue more comprehensively, we can work to reduce the theft of valuables and maintain public safety.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Kajian hukum ini mendalami Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur mengenai tindak pidana pencurian barang berharga di Indonesia. Kajian ini merinci&nbsp; unsur pokok pasal, meliputi unsur tindakan, unsur subyektif, dan risiko hukuman.Studi ini juga menyoroti sejumlah keputusan 57 K/PID/2023 merupakan studi kasus yang mengkaji penerapan Pasal 363 KUHP dalam konteks praktis. Analisis kalimat menggambarkan bagaimana pengadilan mengevaluasi bukti, mengukur kesalahan terdakwa, dan menjatuhkan hukuman berdasarkan hukum yang berlaku. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan&nbsp; lebih jauh mengenai bagaimana Pasal 363 KUHP diterapkan dalam praktik hukum di Indonesia, serta peran undang-undang tersebut dalam melindungi keadilan dan menjaga keamanan masyarakat terhadap tindak pidana pencurian benda berharga. Kajian ini juga mengkaji berbagai aspek terkait pencurian barang berharga, seperti faktor subyektif, ancaman sanksi yang dikenakan, serta dampak ekonomi dan sosial yang terkait dengan pencurian jenis ini. Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana undang-undang menangani pencurian harta benda berharga, upaya pencegahan, dan peran sistem peradilan dalam menangani kasus-kasus semacam ini. Dengan memahami masalah ini secara lebih komprehensif, kita dapat berupaya mengurangi pencurian yang berharga dan menjaga keselamatan publik.</span></p> <p>&nbsp;</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28347 FAKTOR KEPUASAAN HIDUP WANITA YANG MEMILIH UNTUK CHILDFREE 2024-01-24T08:01:53+00:00 Meivannie Aurielle Eldi maurielle.eldi@gmail.com Aurellia Dwi Maharani Sausele dwiaurellia2@gmail.com Marcella Malva Fianitha mrclmalva@gmail.com Regina Angelica reginaangelica9903@gmail.com Reva Rativaddhana revalau513@gmail.com Immanuel Yosua immanuel.yosua@atmajaya.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Childfree is a phenomenon where a married couple decides not to have children. However, in Indonesia childfree is considered something uncommon because it is not in line with the culture and religious beliefs. Interestingly, even though it can be said to be contrary to applicable norms, some couples still have the courage to make this decision. Instead of being perceived as reducing the level of life satisfaction of couples, the research results show the same level of life satisfaction between couples with children and childfree couples. Therefore, the research aims to explore factors that influence the life satisfaction of women who choose to be childfree. This research uses a qualitative phenomenological method. There were three participants and were selected using purposeful sampling methods based on three criteria: (a) married women; (b) childfree; (c) domiciled in Jabodetabek. The results of this research show that factors such as social relationships, work and income, health and longevity, personal social benefits, and time influence the life satisfaction of women who choose to be childfree. This research is expected to provide new insights about life satisfaction factors of childfree women.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Childfree</span><span style="font-weight: 400;"> merupakan sebuah fenomena dalam hubungan pernikahan, dimana pasangan suami istri memutuskan tidak memiliki anak. Keputusan childfree ini di Indonesia secara umum masih belum sepenuhnya diterima masyarakat dikarenakan kurang sejalan dengan aspek budaya, agama, dan norma sosial. Menariknya meskipun bisa dikatakan berlawanan dengan norma yang berlaku, sebagian pasangan tetap berani mengambil keputusan tersebut. Kondisi tersebut alih-alih dapat dipersepsikan menurunkan tingkat kepuasan hidup pasangan, hasil penelitian menunjukkan kesamaan tingkat kepuasan hidup antara pasangan dengan anak maupun pasangan </span><span style="font-weight: 400;">childfree</span><span style="font-weight: 400;">. Oleh karena itu peneliti tertarik mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup wanita yang memilih untuk </span><span style="font-weight: 400;">childfree</span><span style="font-weight: 400;">. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis. Partisipan berjumlah tiga orang dan dipilih dengan metode purposeful sampling berdasarkan tiga kriteria: (a) wanita yang sudah menikah; (b) memilih untuk childfree; (c) berdomisili di daerah Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukan faktor hubungan sosial, pekerjaan dan pendapatan, kesehatan dan umur panjang, kebermanfaatan individu secara sosial, serta waktu memengaruhi kepuasan hidup wanita yang memilih untuk</span><span style="font-weight: 400;"> childfree</span><span style="font-weight: 400;">.</span> <span style="font-weight: 400;">Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru terkait faktor-faktor kepuasan hidup wanita </span><span style="font-weight: 400;">childfree.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28348 GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKSUAL PADA SISWA KELAS 8 SMP X JAKARTA 2024-01-24T08:21:39+00:00 Viviani Lim Viviani.705200071@stu.untar.ac.id Agatha Lidya Lianto agatha.705200094@stu.untar.ac.id Olivia Grace Hungsie olivia.705200138@stu.untar.ac.id Zefanya Tesalonika Queen Walangitan zefanya.705200087@stu.untar.ac.id Monika Monika monika@fpsi.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Physical, psychological and intellectual development of adolescents is a rapid development. Teenagers still do not fully understand sex education, especially regarding healthy sexual knowledge and attitudes. If not addressed, it will have an impact on premarital sex, premarital pregnancies, and even sexually transmitted diseases. This research uses quantitative descriptive methods, aimed at eighth grade students and students in SMP X with ages ranging from 13-15 years. This research took 142 active respondents, 57% women and 43% men. This research uses the Adolescent Sexual Behavior and Measurement with Questionnaire questionnaire. This research uses two of the three dimensions of the questionnaire, namely the knowledge dimension with 15 items and the attitude dimension with 15 items. Several questionnaire statement items were invalid so items were discarded and reliability tested. Descriptive tests show that respondents have high scores on both dimensions. Next, we carried out a frequency distribution test with the results that 124 respondents (87.3%) had high knowledge about sexual behavior and 93 respondents (65.5%) had high attitude results towards sexual behavior. Thus, educational programs related to sexual education are needed to overcome the rate of juvenile sexual delinquency.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Perkembangan fisik, psikologis dan intelektual remaja merupakan perkembangan yang pesat. Remaja masih belum sepenuhnya memahami pendidikan seks, terutama mengenai pengetahuan dan sikap seksual yang sehat. </span><span style="font-weight: 400;">Apabila tidak diatasi, maka akan berdampak pada terjadinya seks pranikah, kehamilan diluar nikah, bahkan penyakit menular seksual. </span><span style="font-weight: 400;">Penelitian ini menggunakan metode </span><span style="font-weight: 400;">deskriptif kuantitatif,</span><span style="font-weight: 400;"> ditujukan bagi para siswa dan siswi di SMP X kelas delapan dengan usia kisaran 13-15 tahun. Penelitian ini mengambil 142 responden aktif, 57% perempuan dan 43% laki-laki. Penelitian ini menggunakan kuesioner </span><em><span style="font-weight: 400;">Adolescent Sexual Behavior and Measurement with Questionary, </span></em><span style="font-weight: 400;">penelitian ini menggunakan dua dari tiga dimensi kuesioner yaitu dimensi pengetahuan dengan&nbsp; 15 item dan dimensi sikap dengan 15 item. </span><span style="font-weight: 400;">Beberapa item pernyataan kuesioner tidak valid sehingga dilakukan pembuangan item dan menguji reliabilitas. Uji deskriptif menunjukkan bahwa responden memiliki nilai tinggi pada kedua dimensi. Selanjutnya melakukan uji distribusi frekuensi dengan hasil 124 responden (87.3%) memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai perilaku seksual serta 93 responden (65.5%) memiliki hasil sikap yang tinggi terhadap perilaku seksual. Dengan demikian, program edukasi terkait pendidikan seksual diperlukan untuk mengatasi angka kenakalan seksual remaja.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28350 TINJAUAN YURIDIS E-METERAI UNTUK MENDUKUNG POTENSI PAJAK ATAS DOKUMEN ELEKTRONIK DALAM PERSPEKTIF KEPASTIAN HUKUM 2024-01-24T09:00:23+00:00 Khalisha Adela Morris khalisha.205210104@stu.untar.ac.id Rasji Rasji rasji@fh.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Stamp duty is one of the oldest taxes besides income tax. Stamp duty is a tax on documents. Along with the development of Information and Communication Technology, it has changed the pattern of people's behavior in the way of recording as evidence of civil deeds and events that previously used physical documents (written and printed) into electronic documents. The rapid pace of electronic transactions in local and global trade has resulted in the escape of stamp duty levies on electronic documents. In accordance with these demands, extensification of the form of seal that follows the demands of the times is needed, namely the electronic seal (e-seal). Therefore, the author conducted a study on how the legal certainty of e-seal as tax validity on electronic documents and how the application of e-seal in supporting tax increases.</span></em> <em><span style="font-weight: 400;">The research method used is a normative juridical approach to laws and doctrines as well as papers related to the problem under study. Electronic documents themselves have been recognized as valid evidence in court in accordance with Law No. 11 of 2008 concerning Electronic Information and Transactions. Based on Law No. 10 of 2020 concerning Stamp Duty, the definition of documents has been expanded to include writing in various media including electronic. Together with a set of implementing rules, namely Government Regulation No. 86 of 2021, Minister of Finance Regulation No. 133/PMK.03/2021 and No. 134/PMK.03/2021, the e-seal levy on electronic documents guarantees legal certainty for fiscus and taxpayers. The application of e-seal can increase tax revenue in the State Budget which was previously only from sticky seals, stamp paper and other forms of seals (teraan, printed and computerized).</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Bea meterai merupakan salah satu pajak tertua selain pajak penghasilan. Bea meterai adalah pajak atas dokumen. Seiring perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, maka telah merubah pola perilaku masyarakat dalam cara mencatat sebagai bukti perbuatan dan peristiwa perdata yang sebelumnya menggunakan dokumen fisik (tulisan dan cetak) menjadi dokumen elektronik. Pesatnya transaksi secara elektronik dalam perdagangan lokal maupun global mengakibatkan luputnya pungutan bea meterai terhadap dokumen elektronik. Sesuai tuntutan tersebut diperlukan ekstensifikasi bentuk meterai yang mengikuti tuntutan zaman yaitu meterai elektronik (e-meterai). Oleh karenanya penulis melakukan kajian bagaimana kepastian hukum e-meterai sebagai keabsahan pajak atas dokumen elektronik dan bagaimana penerapan e-meterai dalam mendukung peningkatan pajak. Metode penelitian yang digunakan pendekatan yuridis normatif terhadap peraturan perundangan dan doktrin serta makalah ilmiah terkait masalah yang diteliti. Dokumen elektronik sendiri telah diakui keabsahannya sebagai alat bukti yang sah di pengadilan sesuai Undang-Undang No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Berdasarkan Undang-Undang No. 10/2020 tentang Bea Meterai, maka pengertian dokumen telah diperluas hingga mencakup tulisan di berbagai media termasuk elektronik. Bersama dengan seperangkat aturan pelaksanaanya yaitu Peraturan Pemerintah No. 86/2021, Peraturan Menteri Keuangan No. 133/PMK.03/2021 dan No. 134/PMK.03/2021 maka pungutan e-meterai atas dokumen elektronik menjamin kepastian hukum bagi fiskus dan wajib pajak. Penerapan e-meterai dapat menambah pendapatan pajak dalam APBN yang sebelumnya hanya dari meterai tempel, kertas meterai dan meterai bentuk lain (teraan, cetak dan komputerisasi).</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28351 REAKTUALISASI SEMANGAT GOTONG ROYONG DALAM PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI ERA MILENIAL 2024-01-24T09:16:20+00:00 Rainer Christian rainer.205230169@stu.untar.ac.id Wincent Hungstan Angkasa wincent.205230171@stu.untar.ac.id Jedyzha Azzariel Priliska jedyzha.205230172@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Technological developments in the millennial era have made it easier for many people to use existing technology. However, technological developments that are too significant also have a negative impact on people's lives. Existing technology makes the nation's young generation become individualistic individuals who don't care about their surroundings. This individualistic attitude has many negative impacts, one of which is environmental pollution. The aim of this research is to discuss environmental pollution that occurs due to various factors, one of which is society's ignorance or individualism. The research method used is a normative method with a qualitative nature, data collection was carried out using secondary data. Environmental pollution has many negative impacts on people's lives. Various negative impacts such as global warming, poor air quality and increased risk of disease have been felt by the community. Air pollution also has a negative impact on the country's economy. Therefore, currently it is very necessary to re-actualize the spirit of mutual cooperation, especially among young people because the value of mutual cooperation among young people has begun to fade. Factors from parents and education are very influential in fostering a spirit of mutual cooperation. Knowing the benefits of mutual cooperation, inviting friends to work together is also a way to restore the spirit of mutual cooperation. With the emergence of the spirit of mutual cooperation, environmental pollution can be tackled in various ways, such as providing education on online platforms to creating communities of nature lovers.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Perkembangan teknologi di era milenial membuat banyak masyarakat menjadi termudahkan dengan teknologi yang ada. Namun, perkembangan teknologi yang terlalu signifikan juga membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Teknologi yang ada membuat generasi muda bangsa menjadi individu yang individualis dan tidak peduli dengan sekitarnya. Sikap individualis ini membawa banyak dampak buruk salah satunya pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas pencemaran lingkungan yang terjadi akibat berbagai faktor salah satunya ketidakpedulian masyarakat atau sikap individualisme. Metode penelitian yang digunakan adalah metode normatif dengan sifat kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder. Pencemaran lingkungan membawa banyak dampak negatif bagi kehidupan masyarakat. Berbagai dampak negatif seperti pemanasan global, buruknya kualitas udara, dan peningkatan risiko penyakit sudah dirasakan oleh masyarakat. Pencemaran udara juga membawa dampak buruk bagi ekonomi negara. Maka dari itu, saat ini sangat diperlukan reaktualisasi semangat gotong royong, khususnya di kalangan muda karena nilai gotong royong di kalangan muda sudah mulai pudar. Faktor-faktor dari orang tua dan pendidikan sangat berpengaruh dalam menumbuhkan semangat gotong royong. Mengetahui manfaat gotong royong, mengajak temannya untuk bergotong royong juga merupakan cara untuk mengembalikan semangat gotong royong. Dengan munculnya semangat gotong royong maka pencemaran lingkungan dapat ditanggulangi dengan berbagai cara seperti membuat edukasi di platform online hingga membuat komunitas pecinta alam.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28352 PERLINDUNGAN HUKUM PESERTA PENDIDIKAN DASAR SEBAGAI PILAR PEMBANGUNAN SOSIAL 2024-01-24T09:23:39+00:00 Yuwono Prianto yuwonop@fh.untar.ac.id Surya Daniel Batara surya.205230252@stu.untar.ac.id Muhammad Ramdan Jaya muhamad.205230153@stu.untar.ac.id Reza Nuriyah Fazrah reza.205230131@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Indonesia has many natural resources and is needed by other countries, but this has not made Indonesia a developed country, it needs competent human resources in various fields in order to become a strong country in surviving and seizing markets in the 4.0 era, competent human resources are produced from quality basic education. This research aims to explore the role of the government in organising quality basic education as a pillar of national development. The research method used is normative legal research method to find out the suitability of existing legal rules related to the theme under study.&nbsp; Indonesia has regulations from the Constitution to Ministerial Regulations that form the basis for realising quality basic education. These regulations regulate the qualifications of educators/teachers, regulate what standards must be prepared by schools in supporting teaching and learning activities. In conclusion, the role of the government through existing regulations has not been carried out optimally, there are still teachers who do not have certification to teach. The data also shows that more than 50% of schools in Indonesia are still in a damaged condition ranging from mild to severe damage. The inequality of development between cities and villages also has an impact on access to schools in rural areas. The suggestion from this research is that it is necessary to apply the prevailing laws and regulations and innovate in terms of education to be able to make developed countries as examples, so that later it can produce quality basic education. Quality basic education can be a pillar of social development that aims to fulfil basic rights fairly without inequality for common welfare.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Indonesia</span> <span style="font-weight: 400;">mempunyai</span> <span style="font-weight: 400;">banyak</span> <span style="font-weight: 400;">sumber</span> <span style="font-weight: 400;">daya</span> <span style="font-weight: 400;">alam</span> <span style="font-weight: 400;">dan dibutuhkan oleh negara lain, tetapi hal ini belum membuat Indonesia menjadi negara maju, diperlukan sumber daya manusia yang berkompetensi dalam berbagai bidang agar menjadi negara yang tangguh dalam bertahan dan merebut pasar di era 4.0</span><span style="font-weight: 400;">, </span><span style="font-weight: 400;">Sumber daya manusia berkompeten dihasilkan dari pendidikan dasar yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menggali peran pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan dasar yang berkualitas sebagai pilar pembangunan nasional. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian hukum normatif untuk dapat mengetahui kesesuaian aturan hukum yang ada terkait dengan tema yang diteliti.&nbsp; Indonesia memiliki peraturan dari tingkat Undang-Undang Dasar sampai dengan Peraturan Menteri yang menjadi dasar untuk dapat mewujudkan pendidikan dasar yang berkualitas. Peraturan tersebut didalamnya mengatur kualifikasi tenaga pendidik/guru, mengatur standar apa saja yang harus dipersiapkan oleh sekolah dalam menunjang kegiatan belajar-mengajar. Kesimpulannya peran pemerintah lewat peraturan yang sudah ada belum dilakukan secara maksimal, masih ditemukan adanya tenaga pengajar/guru yang belum memiliki sertifikasi untuk mengajar. Data juga menunjukan masih lebih dari 50% sekolah di Indonesia dalam kondisi rusak mulai dari rusak ringan sampai berat. Ketimpangan pembangunan antara kota dan desa juga berdampak terhadap akses menuju sekolah di wilayah desa masih ada ditemukan jauh dari kata layak. Saran dari penelitian ini adalah diperlukan penerapan peraturan perundang-undangan yang telah berlaku dan inovasi dari segi pendidikan untuk dapat menjadikan negara maju sebagai contohnya, sehingga nantinya dapat menghasilkan pendidikan dasar yang berkualitas. Pendidikan dasar yang berkualitas dapat menjadi pilar pembangunan sosial yang bertujuan untuk terpenuhinya hak-hak dasar yang adil tanpa ketimpangan untuk kesejahteraan bersama.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28353 PEMBERHENTIAN PNS TERKAIT KORUPSI PERSPEKTIF UU No. 30 TAHUN 2014 TENTANG ADMINISTRASI NEGARA 2024-01-24T09:50:52+00:00 Jeane Netlje Saly jeanes@fh.untar.ac.id Achmad Fahri achmad.205230235@stu.untar.ac.id Josh Julian Anggara josh.205230346@stu.untar.ac.id Michaela Michaela michaela.205230068@stu.untar.ac.id Marcelino Chandrawinata marcelinochandrawinata.205230076@stu.untar.ac.id Sandy Wiratno sandy.205230234@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Punishment of PNS related corruption in accordance with the Act No.30 of 2014 on State Administration.His problem is how the termination of the PNS related corruption perspective of the Act No. 30 of 2014 on state administration.The purpose of this study is to analyze the regulations concerning the dismissal of civil state officials in the inappropriate local government.The method of research used is the method of normative research which examines the primary legal material of legislative regulations concerning the termination of PNS related corruption. The study aims to study the provisions of Act No. 30 using document analysis techniques. 30/2014 and the impact of its implementation on local officials. According to the findings, the Act No. 30 of 2014 regulates various aspects related to the dismissal of civilian state officials (PNS), such as the legitimate reasons for the termination, the procedures to be followed, and the rights of workers in the process. The law also empowers the local government to fire workers in accordance with the rules in force in Indonesia. Implementation of Act No. 30 of 2014 has not been smooth throughout the region, and there are challenges in the implementation of the provisions. While some state officials may be worried about their dismissal, the local government must ensure that the dismissals process is legal and fair. This study highlights the importance of knowing the Law No. 30 of 2014 concerning dismissal of staff in the local government sector. In addition, the study also prompted further discussions on efforts to improve the enforcement and justice of termination of employment relations (PHK) in the region.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Pemberhenntian PNS terkait&nbsp; korupsi sesuai dengan UU No.30 Tahun 2014 tentang administrasi negara. Permasalahan nya adalah bagaimana pemberhentian PNS terkait korupsi perspektif UU No. 30 Tahun 2014 tentang administrasi negara.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peraturan mengenai pemberhentian pegawai negeri sipil pada pemerintah daerah yang tidak sesuai.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian normatif yaitu meneliti bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan mengenai dengan pemberhentian PNS terkait korupsi. Penelitian ini bertujuan mengkaji ketentuan mengenai UU No. 30 dengan menggunakan teknik analisis dokumen. 30/2014 dan dampak implementasinya terhadap pejabat daerah. Dari temuan tersebut, UU Nomor 30 Tahun 2014 mengatur berbagai aspek terkait pemberhentian pegawai negeri sipil (PNS), seperti alasan sah pemberhentian, tata cara yang harus dilakukan, dan hak-hak pekerja dalam prosesnya. Undang-undang tersebut juga memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk memecat pekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Implementasi UU Nomor 30 Tahun 2014 belum berjalan mulus di seluruh daerah, dan terdapat tantangan dalam penerapan ketentuan tersebut. Meskipun beberapa pegawai negeri mungkin merasa khawatir mengenai pemecatan mereka, pemerintah daerah harus memastikan bahwa proses pemecatan tersebut harus sah dan adil. Kajian ini menyoroti tentang pentingnya mengenal Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 terkait pemberhentian pegawai di sektor pemerintah daerah. Selain itu, studi ini juga mendorong diskusi lebih lanjut mengenai upaya meningkatkan pelaksanaan dan keadilan pemutusan hubungan kerja (PHK) di daerah.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28355 STRATEGI KOMUNIKASI VISUAL EVENT 2023 INDONESIAN E-COMMERCE CONFERENCE 2024-01-24T14:05:17+00:00 Desnalia Maharani desnalia.625200044@stu.untar.ac.id Anny Valentina annyv@fsrd.untar.ac.id <p><em>This research aims to develop an effective visual communication strategy to increase customer engagement at the 2023 Indonesian E-commerce Conference organized by PT. X. In the context of the growth of e-commerce in Indonesia, PT. X seeks to expand its reach and improve the company's image by holding this event. The research method used is descriptive-qualitative, collecting data through literature and interviews with company owners. The results of interviews with owners reveal that the 2023 Indonesian E-commerce Conference aims to bring together e-commerce companies, especially those engaged in technology, and introduce PT. X to a new target. The desired theme is technology and futuristic. To achieve the goal of increasing customer engagement, this study uses the SICAS model (Sense, Interest and Interactive, Connect and Communication, Action, Share). In addition, the "Show the Need" and "Presenter Testimonial" communication approaches were used in this event to directly promote the target's needs and provide positive testimonials at the event booth. Through the implementation of the right visual communication strategy, it is expected to increase customer engagement with PT. X through the 2023 Indonesian E-commerce Conference.</em></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi komunikasi visual untuk meningkatkan <em>customer engagement</em> dalam 2023 Indonesian E-commerce Conference yang diselenggarakan oleh PT. X. Dalam konteks pertumbuhan e-commerce di Indonesia, PT. X berupaya memperluas jangkauan dan meningkatkan citra perusahaan dengan mengadakan <em>event</em> ini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka dan wawancara dengan owner perusahaan. Hasil wawancara dengan owner mengungkapkan bahwa 2023 Indonesian E-commerce Conference bertujuan untuk mempertemukan perusahaan-perusahaan e-commerce, terutama yang bergerak di bidang teknologi, serta memperkenalkan layanan jasa PT. X kepada target baru. Tema yang diinginkan adalah teknologi dan futuristik. Untuk mencapai tujuan meningkatkan customer engagement, penelitian ini menggunakan penerapan model SICAS (Sense, Interest and Interactive, Connect and Communication, Action, Share). Selain itu, pendekatan komunikasi "Show the Need" dan "Presenter Testimonial" digunakan dalam acara ini untuk secara langsung mempromosikan kebutuhan target dan memberikan kesaksian positif di booth acara. Melalui penerapan strategi komunikasi visual yang tepat, ditemukan peningkatan <em>customer engagement</em> terhadap PT. X melalui 2023 Indonesian E-commerce Conference.</p> <p>&nbsp;</p> 2023-10-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28356 PAJAK SEBAGAI IMPLEMENTASI IDEOLOGI PANCASILA DALAM MENANGKAL DAMPAK NEGATIF PENGARUH PAHAM KAPITALISME 2024-01-24T14:23:23+00:00 Muhammad Abdur Rozaq muhammad.205230406@stu.untar.ac.id Jaran Asya sdrjasran.205230402@stu.untar.ac.id Eva Novita eva.205230282@stu.untar.ac.id Fraistifina fraistifina.205230260@stu.untar.ac.id Yuwono Priyanto yuwonop@fh.untar.ac.id <p><em>Globalization and industrialization which link the ideas of capitalism are not in accordance with the ideology of Pancasila and Indonesia's national development which is carried out based on economic democracy. The 1945 Constitution, Article 23A has established taxes as a source of funding for Indonesia's national development. The real threat of capitalism is environmental damage and social inequality. It is necessary to counteract the negative impacts of the influence of capitalism. The research aims to analyze the implementation of the Pancasila ideology through the tax system to counteract the negative impacts of the influence of capitalism. The research is legal research and applies a legal approach and deductive analytical methods. The research results indicate that tax law contains the legal certainty as a prevention of arbitrary practices and a form of democracy. Tax Law contains the benefits in which, by working together of every citizen to participate in the implementation of development through paying taxes. Tax Law contains the justice through income redistribution so that the less fortunate people can enjoy the same opportunities as those who are better off to achieve prosperity prospects.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Globalisasi dan industrialisasi yang menghubungkan paham-paham kapitalisme tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan pembangunan nasional Indonesia yang diselenggarakan berlandaskan demokrasi ekonomi. UUD 1945 Pasal 23A telah menetapkan pajak sebagai sumber pendanaan pembangunan nasional Indonesia. Ancaman paham-paham kapitalisme nyata berupa kerusakan lingkungan dan kesenjangan sosial. Perlu menangkal dampak negatif pengaruh paham kapitalisme. Penelitian bertujuan menganalisis implementasi ideologi Pancasila melalui sistem pajak untuk menangkal dampak negatif pengaruh paham kapitalisme. Penelitian merupakan penelitian hukum dan menerapkan pendekatan undang-undang dan penarikan kesimpulan secara deduktif. Hasil penelitian menunjukkan hukum pajak memuat nilai kepastian hukum sebagai pencegahan praktik kesewenang-wenangan dan wujud demokrasi. Hukum Pajak memuat nilai kemanfaatan di mana secara bergotong royong setiap warga negara ikut serta dalam penyelenggaraan Pembangunan melalui pembayaran pajak. Hukum Pajak memuat nilai keadilan melalui redistribusi pendapatan sehingga orang yang kurang beruntung dapat menikmati kesempatan yang sama seperti mereka yang lebih mampu untuk mencapai prospek kesejahteraan.</p> 2023-10-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28357 PERAN DESAIN GRAFIS PADA PENINGKATAN BRAND AWARENESS KONTEN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM BRAND K 2024-01-25T01:32:56+00:00 Alvin Christian Jonathan alvin.625200050@stu.untar.ac.id Anny Valentina annyv@fsrd.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">In the Industry 4.0 era, graphic design is widely used in various business media. It is undeniable that graphic design is often seen as a "main key" in the business world, supported by the development of technology and an increasingly advanced economy. Many entrepreneurs and business people try to use graphic design media so that the products of their business can be communicated in an attractive visual form and support the product information being sold so that people with excessive curiosity will be interested in seeing and using/buying their business. One way that is being widely used to promote their products is through social media. The form of promotion is made in the form of various interesting media content that adapts to the intended target audience. One business that uses promotional techniques through social media is brand K, which sells food products. With a theme around Korean food, brand K tries to customize visual content that not only attracts the target audience to buy the product, but also educates the target audience to get to know the food products being sold. To achieve the visual content target, the use of qualitative methods ranging from the interview stage to the publication of content to brand K's social media. From the various results obtained from the target audience around brand K's social media content, the importance of the role of graphic design to help promote business products in the form of visual media in the form of content placed on social media, because this method can build the existence of related brands to be recognized by the public.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Pada era Industri 4.0, bidang desain grafis banyak sekali digunakan pada berbagai media usaha. Tak dapat dipungkiri, desain grafis kerap dipandang sebagai sebuah “kunci utama” dalam dunia bisnis, didukung dengan perkembangan teknologi dan perekonomian yang semakin maju. Banyak pengusaha dan pebisnis yang mencoba menggunakan media desain grafis agar produk-produk dari usaha mereka dapat dikomunikasikan dalam bentuk visual yang menarik dan menunjang informasi produk yang dijual sehingga masyarakat dengan keingintahuan berlebih akan tertarik untuk melihat dan menggunakan/membeli usaha mereka. Salah satu cara yang sedang marak digunakan untuk mempromosikan produk mereka adalah melalui media sosial. Bentuk promosi yang dibuat berupa berbagai media konten menarik yang menyesuaikan dengan target audiens yang dituju. Salah satu usaha yang memakai teknik promosi melalui media sosial yaitu </span><em><span style="font-weight: 400;">brand</span></em><span style="font-weight: 400;"> K yang menjual produk makanan. Dengan mengusung tema seputar makanan Korea, </span><em><span style="font-weight: 400;">brand</span></em><span style="font-weight: 400;"> K mencoba untuk menyesuaikan visual konten yang tak hanya menarik target audiens untuk membeli produk tersebut, namun juga mengedukasi target audiens agar dapat mengenal jauh produk makanan yang dijual. Untuk mencapai target visual konten tersebut, penggunaan metode kualitatif mulai dari pada tahap wawancara hingga publikasi konten ke media sosial </span><em><span style="font-weight: 400;">brand</span></em><span style="font-weight: 400;"> K. Dari berbagai hasil yang didapat dari target audiens seputar konten media sosial </span><em><span style="font-weight: 400;">brand</span></em><span style="font-weight: 400;"> K, pentingnya peranan desain grafis untuk membantu mempromosikan produk usaha dalam bentuk media visual berupa konten yang diletakkan di media sosial, karena cara tersebut dapat membangun eksistensi </span><em><span style="font-weight: 400;">brand</span></em><span style="font-weight: 400;"> terkait agar dapat dikenal masyarakat.</span></p> <p>&nbsp;</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28358 HABITUS JURNALISME KEBERAGAMAN DAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KUPANG 2024-01-25T02:24:50+00:00 Moehammad Gafar Yoedtadi gafary@fikom.untar.ac.id Doddy Salman doddys@fikom.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">This article aims to explain the diversity journalism of Kupang City journalists in maintaining tolerance from Bourdieu's point of view, namely the theory of constructive structuralism or often called the theory of social practice. Kupang is a plural city with great ethnic diversity. However, ethnic diversity is actually the basis of collective awareness to respect ethnic differences and socio-cultural and religious backgrounds. Journalists in Kupang realize the importance of prioritizing an attitude of tolerance in realizing ethnic, religious and racial diversity in the city of Kupang. Awareness of diversity comes from the influence of the social values of the Kupang people who highly value differences in religion, ethnicity and race. The diversity of religions, ethnicities and races in the city of Kupang does not affect harmony between residents, tolerance is even stronger being maintained due to the influence of local wisdom values such as Nusi (gotong royong), Butukila (tie and hold a sense of brotherhood), Suki Toka Apa (support and help), Muki Nena (sense of belonging and belonging). The local wisdom values of the Kupang people that have been practiced for a long time can be called habitus, as conceptualized by Bourdieu. Habitus is a habit that is lived and internalized within him. This study uses a qualitative approach and case study methods. The research subjects were Kupang journalists and the object of research was diversity journalism as a result of the internalization of the local wisdom of the Kupang people. The results of the study show that journalists are aware of ethnic and religious diversity among the people of Kupang, NTT. Kupang journalists understand the local wisdom values of the people of NTT which are the capital of harmony between residents. Not all journalists and local media have played a role in maintaining diversity and tolerance in Kupang, NTT.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Tujuan artikel ini adalah menjelaskan bagaimana wartawan di Kota Kupang menjalankan jurnalisme keberagaman dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dalam merawat toleransi. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah teori strukturalisme konstruktif, yang sering disebut sebagai teori praktik sosial, dengan merujuk pada pemikiran Bourdieu. Kota Kupang adalah lingkungan yang kaya akan keragaman etnik. Namun, paradoksalnya, keragaman etnik ini justru menjadi dasar bagi kesadaran kolektif untuk saling menghargai perbedaan etnik, latar belakang sosial budaya, dan agama di antara penduduknya. Wartawan di Kota Kupang memahami pentingnya menekankan sikap toleransi dan mereka memiliki kesadaran akan keragaman etnik, agama, dan ras yang ada di kota mereka. Kesadaran ini dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial yang dipegang oleh masyarakat Kupang, yang mendorong penghargaan terhadap perbedaan agama, suku, dan ras. Keberagaman agama, suku, dan ras di Kota Kupang bahkan memperkuat kerukunan antar warga, dan toleransi dijaga dengan kuat berkat pengaruh nilai-nilai kearifan lokal seperti Nusi (gotong royong), Butukila (ikat dan pegang rasa persaudaraan), Suki Toka Apa (mendukung dan menolong), dan Muki Nena (rasa memiliki dan mempunyai). Nilai-nilai kearifan lokal ini, yang telah dipraktikkan oleh masyarakat Kupang selama bertahun-tahun, dapat dianggap sebagai habitus, sesuai dengan konsep yang diperkenalkan oleh Bourdieu. Habitus di sini mengacu pada kebiasaan yang diinternalisasikan dan dihayati oleh individu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data mencakup wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah wartawan-wartawan di Kota Kupang, sementara objek penelitian adalah jurnalisme keberagaman sebagai hasil dari internalisasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Kupang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wartawan di Kota Kupang memiliki kesadaran yang kuat terhadap keragaman suku dan agama di antara masyarakat setempat. Mereka memahami pentingnya nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi modal untuk menjaga kerukunan di antara penduduk. Meskipun demikian, belum semua wartawan dan media lokal turut serta dalam upaya merawat keberagaman dan toleransi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.</span></p> 2023-06-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28360 TRANSAKSI DARING PENIPUAN JUAL BELI MOTOR TRAIL MINI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN 2024-01-25T04:48:31+00:00 Jeane Neltje Saly jeanes@fh.untar.ac.id Aurelia Andrapradeshtya Nur aurelia.205230240@stu.untar.ac.id Feybiola Cecilia Mahieu feybiola.20523024@stu.untar.ac.id Grace Cheryanti grace.205230078@stu.untar.ac.id Nabilah Tia Azzahra nabilah.205230170@stu.untar.ac.id Sherly Surjady sherly.205230074@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Online shopping has become a common habit in today's society due to the global changes in technology and also the circumstances of the past 2 years, which have forced the entire world to limit mobility and direct physical contact. The Indonesian government has made regulations regarding online fraud regarding consumer protection, namely Law No.8 of 1999. This law was established to prosecute criminal acts in accordance with applicable laws and regulations so as to guarantee every right owned by consumers. Even so, there are still many cases of online fraud that occur. This research article discusses one of the cases regarding the fraudulent transaction of buying and selling mini dirt bikes online that has been carried out for 7 (seven) months. The case of fraud in buying and selling mini dirt bikes was carried out in groups of 15 people with different tasks. The perpetrator's action was reported by one of the consumers who became suspicious due to costs outside of the initial purchase agreement. The arrest of the perpetrators was carried out by a joint team of Trenggalek Police and South Sulawesi Police Ditreskrimum. The research method used is the normative method based on norms and written law. The results showed that the occurrence of fraud cases was due to the lack of assertiveness of law enforcement officials against criminal acts of fraud cases so that there was no effect.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Belanja secara daring sudah menjadi kebiasaan umum bagi masyarakat sekarang dikarenakan terjadinya perubahan secara global mengenai teknologi dan juga adanya keadaan 2 tahun kebelakang ini terjadi, membuat seluruh Masyarakat dunia dipaksakan untuk membatasi mobilitas dan kontak fisik secara langsung. Pemerintah Indonesia sudah membuat peraturan mengenai penipuan secara daring mengenai perlindungan konsumen yaitu Undang-Undang No.8 Tahun 1999. Undang-Undang ini dibentuk untuk mengadili tindak pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga dapat menjamin setiap hak yang dimiliki oleh konsumen. Meski begitu masih banyak kasus penipuan secara daring yang terjadi. Artikel penelitian ini, membahas salah satu kasus mengenai transaksi penipuan jual beli motor trail mini secara daring yang sudah dilakukan selama 7 (tujuh) bulan. Kasus penipuan jual beli motor trail mini dilakukan secara berkelompok sebanyak 15 orang dengan tugas yang berbeda-beda. Aksi pelaku dilaporkan oleh salah satu konsumen yang mulai curiga akibat terdapat biaya-biaya diluar dari perjanjian pembelian awal. Penangkapan pelaku dilakukan oleh tim gabungan Polres Trenggalek dan Ditreskrimum Polda Sulawesi Selatan. Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode normatif yang berdasarkan norma dan hukum yang tertulis. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadinya kasus penipuan diakibatkan karena ketidaktegasan aparat penegak hukum terhadap tindak pidana kasus penipuan sehingga tidak terdapat efek jera selain itu masih kurangnya pengetahuan Masyarakat dalam berbelanja secara daring sehingga masih banyak masyarakat yang terkena penipuan secara daring.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28612 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PEMILU SERENTAK TAHUN 2024 2024-02-01T06:42:00+00:00 Wilma Silalahi wilmasilalahi@fh.untar.ac.id Eugenia Felicia Natiur Siregar euginesrg@gmail.com <p><em><span style="font-weight: 400;">Community participation is a form of active community involvement in political life to elect state leaders who directly or indirectly influence government policy, public policy. Public participation in holding elections is a very basic thing in a democracy, because democracy is not only related to the objectives of a decree or law produced by the government together with the People's Representative Council, but is also related to the entire process of making a decree or these regulations. Thus, the interesting problem in this research is how community participation will be in facing the 2024 simultaneous elections. In this article, a study will be carried out to provide consideration that community participation has an important role in making the 2024 simultaneous elections a success. This article uses a normative approach with a paradigm post-positivism. The success of elections cannot be separated from community political participation. In order to realize public participation in facing the 2024 simultaneous elections, there must be 3 (three) things, namely: willingness, ability and opportunity. Community participation is a form of community mobility effort for the interests of the government or state as well as a form of community participation in determining government policy, which is part of community control over government policy. Thus, public participation will determine the success of holding the 2024 elections. Community support in making the elections successful is by using their right to vote, because there are still many people who do not realize that the votes they have will determine the quality of the leadership or who will represent their votes for the next five years.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Partisipasi masyarakat merupakan bentuk keterlibatan masyarakat secara aktif dalam kehidupan politik untuk memilih pimpinan negara yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kebijakan pemerintah, </span><em><span style="font-weight: 400;">public policy</span></em><span style="font-weight: 400;">.</span><span style="font-weight: 400;"> Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu merupakan hal yang sangat mendasar dalam sebuah demokrasi, karena demokrasi tidak hanya berkaitan dengan tujuan sebuah ketetapan atau peraturan perundang-undangan yang dihasilkan oleh pemerintah bersama-sama dengan DPR, tetapi juga berkaitan dengan seluruh proses dalam membuat ketetapan atau peraturan tersebut. Dengan demikian, yang menjadi permasalahan menarik dalam penelitian ini adalah bagaimana partisipasi masyarakat dalam menghadapi pemilu serentak tahun 2024. Dalam tulisan ini akan dilakukan kajian untuk memberikan pertimbangan bahwa partisipasi masyarakat mempunyai peran penting untuk mensukseskan pemilu serentak tahun 2024. Tulisan ini menggunakan pendekatan normatif dengan paradigma </span><em><span style="font-weight: 400;">post-positivisme</span></em><span style="font-weight: 400;">. Kesuksesan berjalannya pemilu tidak terlepas dari partisipasi politik masyarakat. Agar terwujud partisipasi masyarakat dalam menghadapi pemilu serentak tahun 2024, harus terdapat 3 (tiga) hal, yaitu: kemauan, kemampuan, dan kesempatan. Partisipasi masyarakat merupakan bentuk upaya mobilitas masyarakat untuk kepentingan pemerintah atau negara serta bentuk ikut serta masyarakat dalam menentukan kebijakan pemerintah, yaitu bagian dari kontrol masyarakat terhadap kebijakan pemerintah. Sehingga, partisipasi masyarakat turut menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemilu tahun 2024. Dukungan masyarakat dalam mensukseskan pemilu adalah dengan menggunakan hak pilihnya, karena masih banyak masyarakat yang kurang menyadari bahwa suara yang mereka miliki akan menentukan kualitas pimpinan atau yang akan mewakili suara mereka untuk lima tahun ke depan.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28633 PERAN SASTRA DALAM MEMBENTUK IDENTITAS KULTURAL DAN SOSIAL BUDAYA 2024-02-02T08:35:47+00:00 Kamelia kamelia.205230373@stu.untar.ac.id Elsan Octavia Hakim elsan.205230029@stu.untar.ac.id Evellyn Octavia evellyn.205230349@stu.untar.ac.id Yuwono Prianto yuwonop@fh.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Literature is an aspect of culture that plays an important role in life.&nbsp; Literature has an influence on culture, and vice versa.&nbsp; In literary works, culture can act as a force in the form of narrative and influence the characters.&nbsp; The characters we mean here are humans, who are objects of literature and culture. Literature has the ability to write or describe events that occur in social life, so that its presence has the ability to shape the cultural and social identity of society.&nbsp; Literature often appears in our everyday environment, and is very easy to find around our lives.&nbsp; Every human being certainly has a character that describes themselves, that image is represented by the existence of culture.&nbsp; Literary works are often valuable cultural heritage, preserving traditional values, folklore and knowledge about the past.&nbsp; Studying literature helps us understand our own cultural roots, appreciate the contributions of other cultures, and preserve our invaluable intellectual heritage.&nbsp; The qualitative method is a research method that focuses on an in-depth analysis system.&nbsp; Therefore, the use of qualitative methods in research can produce a more comprehensive study of a phenomenon.&nbsp; The aim of qualitative research is to find as detailed information as possible.&nbsp; The more detailed the information obtained, the better the quality of the research.&nbsp; In contrast to quantitative research which focuses on the quantity of information, qualitative research focuses on how complete and comprehensive the information the researcher receives.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Sastra merupakan salah satu aspek kebudayaan yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Sastra memiliki pengaruh terhadap budaya, begitupun sebaliknya.&nbsp; Dalam karya sastra, budaya dapat berperan sebagai kekuatan dalam bentuk narasi dan mempengaruhi tokohnya. Tokoh yang kita maksud di sini adalah manusia, yang merupakan objek dari sastra dan budaya.. Sastra mempunyai kemampuan untuk menuliskan atau menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga kehadirannya mempunyai kemampuan untuk membentuk identitas budaya dan sosial&nbsp;masyarakat. Sastra pun kerap muncul dalam lingkungan kita sehari-hari,dan sangat mudah ditemukan di sekitar kehidupan kita. Setiap manusia pastinya memiliki karakter yang menggambarkan diri mereka sendiri, gambaran itulah yang diwakili oleh keberadaan budaya. Karya sastra sering kali merupakan warisan budaya yang berharga, menyimpan nilai-nilai tradisional, cerita rakyat, dan pengetahuan tentang masa lalu. Mempelajari sastra membantu kita memahami akar budaya kita sendiri, menghargai kontribusi budaya lain, dan menjaga warisan intelektual yang tak ternilai harganya. Metode kualitatif adalah sebuah&nbsp; metode penelitian yang memiliki fokus pada sistem menganalisa yang mendalam. Oleh karena itu, penggunaan metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih komprehensif.</span> <span style="font-weight: 400;">Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mencari informasi sedetail mungkin. Semakin detail informasi yang diperoleh maka semakin baik pula kualitas penelitiannya. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang berfokus pada kuantitas informasi, penelitian kualitatif berfokus pada seberapa lengkap dan menyeluruh informasi yang diterima peneliti.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28615 ANALISIS PERLINDUNGAN DATA PRIBADI TERKAIT UU NO.27 TAHUN 2022 2024-02-01T07:11:48+00:00 Jeane Neltje Saly jeanes@fh.untar.ac.id Halena Artamevia halena.205230070@stu.untar.ac.id Kendelif Kheista kendelif.205230073@stu.untar.ac.id Barnabas Juni Saputra Gulo barnabas.205230075@stu.untar.ac.id Evellyn Abigael Rhemrev evellyn.205230081@stu.untar.ac.id Michelle Christie michelle.205230283@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Along with the times, cases of personal data leaks in Indonesia are increasingly rampant. This case of personal data leakage is of course the impact of increasingly sophisticated technological advances. This causes problems in society and leads to legal proceedings. The research method in this problem is a type of normative legal research by conducting documentation studies and case studies that refer to primary and secondary legal sources, contained in Personal Data Protection related to Law No.27 of 2022. The formulation of the problem discussed in this research is how important the personal data protection law is in ensuring that personal data security is the right to privacy of the Indonesian people. The implementation of personal data protection arrangements needs to be considered for its influence in sociological circumstances in daily life. The results of the study state that the protection of personal data in ensuring the fulfilment of the right to privacy is currently not running optimally because there are still many cases of misuse of personal data that occur. It is hoped that legislation can be passed soon as a form of protection of the privacy rights of every citizen. </span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Seiring berkembangnya zaman, kasus pembocoran data pribadi di Indonesia semakin marak terjadi. Pada kasus pembocoran data pribadi ini tentunya merupakan dampak dari kemajuan teknologi yang semakin canggih. Hal ini menimbulkan permasalahan di masyarakat dan berujung pada proses hukum. Metode penelitian dalam permasalahan ini adalah jenis penelitian hukum normatif dengan melakukan studi dokumentasi dan studi kasus yang mengacu pada sumber-sumber hukum primer dan sekunder, yang tertuang pada Perlindungan Data pribadi terkait UU No.27 Tahun 2022. Rumusan masalah yang dibahas dalam&nbsp; penelitian ini adalah seberapa penting undang-undang perlindungan data pribadi dalam menjamin bahwa keamanan data pribadi adalah hak&nbsp; atas privasi masyarakat Indonesia. Penerapan pengaturan perlindungan data pribadi perlu diperhatikan pengaruhnya dalam keadaan sosiologis di kehidupan sehari hari. Hasil penelitian .Hasil penelitian menyatakan bahwa perlindungan data pribadi dalam menjamin pemenuhan hak privasi saat ini belum berjalan maksimal karena masih banyak kasus penyalahgunaan data pribadi yang terjadi. Diharapkan perundang-undangan dapat segera disahkan sebagai bentuk perwujudan perlindungan atas hak privasi setiap warga.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28616 GAMBARAN PEMINATAN SISWA DAN APLIKASINYA DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM MERDEKA DI SMA Y 2024-02-01T07:31:14+00:00 Debora Basaria deborab@fpsi.untar.ac.id P. Tommy Y. S. Suyasa tommys@fpsi.untar.ac.id Hanna Christina Uranus hanna.717192001@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">The Ministry of Education, Culture, Research and Technology (Kemendikbudristek) is putting into practice a new curriculum policy in 2022 that is also known as the Independent Curriculum (Kurikulum Merdeka). This policy is in line with developments over time and is based on the most recent needs analysis. The Independent Curriculum is being implemented at the senior high school level, giving Senior High Schools (SMA) students freedom to select the exact subjects they want to pursue. Many students still don't understand the elective subjects they can choose to take, it has been discovered. In order to ascertain interest in academic and non-academic teachings, concepts of oneself and others, as well as other contributing factors to learning fluency, this research employs descriptive methodologies. Academic/Non-Academic Self Concept and Tarumanagara School Inventory are the metrics employed. 52 students took part in the study, including 40 students from grade 11 and 12 students from grade 10. Physical education is reported to be the most popular lesson. Other than that, the idea of spirituality is the least preferred. Future studies is advised to analyze further about the implementation of Independent Curriculum (Kurikulum Merdeka) used in other and various types of high school.</span></em></p> <p><em><span style="font-weight: 400;">Seiring dengan perkembangan zaman dan berdasarkan analisis kebutuhan terkini, Kementerian Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menerapkan kebijakan kurikulum baru pada tahun 2022, yang dikenal juga dengan istilah Kurikulum Merdeka. Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, siswa-siswi di Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki fleksibilitas dalam memilih mata pelajaran khusus yang ingin diambil. Saat ini, ditemukan banyak siswa-siswi yang masih kebingungan akan mata Pelajaran pilihan yang dapat diambilnya. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui minat dalam Pelajaran akademik maupun non-akademik, konsep terhadap diri dan orang lain, serta aspek-aspek pendukung kelancaran pembelajaran lainnya. Alat ukur yang digunakan adalah </span><span style="font-weight: 400;">Academic/Non-Academic Self Concept</span><span style="font-weight: 400;">, serta </span><span style="font-weight: 400;">Tarumanagara School Inventory</span><span style="font-weight: 400;">. Partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak 52 siswa SMA Y, yaitu 12 siswa kelas 10 dan 40 siswa kelas 11. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa mata Pelajaran yang paling diminati adalah olahraga, sedangkan konsep yang paling tidak diminati adalah minat terhadap spiritualitas. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menelaah lebih lanjut mengenai Kurikulum Merdeka di SMA di sekolah lainnya. </span></em></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28526 DESAIN GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN TAMPILAN INSTAGRAM FEEDS PRODUK AKSESORIS MOTOR BRAND H 2024-01-30T12:51:09+00:00 Janet Emily janet.625200053@stu.untar.ac.id Anny Valentina annyv@fsrd.untar.ac.id <p><em>Social media has now become one of the most important pillars in the world of business product marketing. With developments in today's digital era, social media occupies the first position in meeting individuals' daily needs, especially in shopping. The high presence of visitors makes social media a relevant promotional tool and a promising business area for individuals, groups, groups and companies; H brand motorbike accessories are no exception, which uses social media in the form of Instagram feeds as a means of promotion. This research focuses on utilizing graphic design principles such as color, typography, composition and branding to improve the appearance of Instagram feeds for motorbike accessory products. This research also provides a better understanding of the role of graphic design in digital marketing and provides practical recommendations for motorbike accessories brands looking to optimize the appearance of their Instagram feeds. To get a good display of Instagram feeds, the method used in this research is qualitative starting from the observation stage, publishing content on brand H social media and conducting a survey via Google form among motorbike lovers. By increasing the appearance of Instagram feeds for brand H motorbike accessories, you can expand the introduction of brand H to the public and increase sales of brand H.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Media sosial kini menjadi salah satu pilar terpenting dalam dunia pemasaran produk bidang usaha. Dengan berkembangnya zaman di era digital kini, media sosial menduduki posisi pertama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari individu khususnya dalam berbelanja. Keberadaaanya yang tinggi akan pengunjung menjadikan media sosial sarana promosi yang relevan dan lahan bisnis yang menjanjikan bagi individu, kelompok, golongan, maupun perusahaan; tak terkecuali aksesoris motor <em>brand</em> H yang menggunakan media sosial berupa Instagram <em>feeds</em> untuk sarana promosinya. Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan prinsip desain grafis seperti warna, tipografi, komposisi, dan branding untuk meningkatkan tampilan Instagram<em> feeds</em> untuk produk aksesoris motor. Penelitian ini juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran desain grafis dalam pemasaran digital dan memberikan rekomendasi praktis bagi merek aksesoris motor yang ingin mengoptimalkan tampilan Instagram<em> feeds</em> mereka. Untuk mendapatkan tampilan Instagram<em> feeds</em> yang baik, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif mulai dari pada tahap observasi, publikasi konten ke media sosial <em>brand</em> H dan melakukan survei melalui google form kepada kalangan pecinta motor. Dengan meningkatkan tampilan Instagram <em>feeds</em> aksesoris motor <em>brand</em> H, dapat memperluas pengenalan <em>brand</em> H kepada masyarakat dan meningkatkan penjualan <em>brand</em> H.</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28619 ANALISIS PENYELESAIAN MEDIASI PERUNDUNGAN MURID KEPADA GURU DI SEKOLAH PELANGGARAN SILA KELIMA PANCASILA 2024-02-01T07:54:00+00:00 Jeane Neltje Saly jeanes@fh.untar.ac.id Aiska Rahima Az-Zahra aiska.205230255@stu.untar.ac.id Cesilia Aprianes cesilia.205230118@stu.untar.ac.id Ellina Dewi ellina.205230124@stu.untar.ac.id Febriany febriany.20523011@stu.untar.ac.id Patricia Debby Julydya patricia.205230112@stu.untar.ac.id Theodora Suhartanto theodora.205230119@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Bullying of teachers is a violation of Law no. 1 of 2023. The purpose of this article is to determine the implementation of Pancasila, including the level of legal awareness and dynamics developing in society regarding the importance of the role of law in protecting individuals, including teachers, from acts of bullying, as well as discussing ethical aspects in the context of education and efforts to involving all parties in creating a safe and peaceful school environment. Apart from that, this article also aims to identify problems in cases of teacher bullying. This research uses normative legal research methods with a literature review approach. This research is descriptive and explanatory, focusing on a limited number of cases to understand the context more specifically. Data were analyzed qualitatively using a deductive logic approach. The school's response to the bullying included asking the parents of the students involved to find a solution, but no legal action was taken against the perpetrator. Even though there is a law that regulates criminal sanctions for perpetrators of bullying over the age of 12, this incident finally ended with an apology from the student. The Deputy Principal, as the victim, chose to forgive his student and recorded a peace agreement without taking legal action. The main cause of teacher bullying is dissatisfaction with the Deputy Principal's decision, which creates tension, so it is necessary to foster respect for teachers who have an important role in our education, as well as the importance of mutual respect and appreciation to overcome this problem.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Perundungan terhadap guru merupakan pelanggaran terhadap UU No. 1 Tahun 2023. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Pancasila antara lain tingkat kesadaran hukum dan dinamika yang berkembang dalam Masyarakat mengenai</span> <span style="font-weight: 400;">pentingnya peran undang-undang dalam melindungi individu, termasuk guru, dari tindakan perundungan, sekaligus membahas aspek etika dalam konteks pendidikan dan upaya untuk melibatkan semua pihak dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tentram. Selain itu, artikel ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam kasus perundungan guru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan kajian pustaka. Penelitian ini bersifat deskriptif dan eksplanatori, dengan fokus pada sejumlah kasus terbatas untuk memahami konteks secara lebih spesifik. Data dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan pendekatan logika deduktif. Tanggapan sekolah terhadap perundungan tersebut antara lain meminta orang tua siswa yang terlibat untuk mencari solusi, namun tidak ada tindakan hukum yang diambil terhadap pelaku. Meski sudah ada undang-undang yang mengatur sanksi pidana bagi pelaku perundungan yang berusia di atas 12 tahun, namun kejadian ini akhirnya diakhiri dengan permintaan maaf dari pihak pelajar. Wakil Kepala Sekolah selaku korban, memilih memaafkan muridnya dan mencatat kesepakatan damai tanpa menempuh jalur hukum. Penyebab utama perundungan guru adalah ketidakpuasan terhadap keputusan Wakil Kepala Sekolah sehingga menimbulkan ketegangan sehingga perlu ditumbuhkan rasa hormat terhadap guru yang memunyai peranan penting dalam pendidikan kita, begitu pula pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai untuk mengatasi permasalahan tersebut.&nbsp;</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28620 TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK-HAK PEKERJA/BURUH PADA PERUSAHAAN ALIH DAYA DALAM ASPEK PERLINDUNGAN KEPASTIAN HUKUM 2024-02-01T08:10:35+00:00 Khalisha Adela Morris khalisha.205210104@stu.untar.ac.id Rasji rasji@fh.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">The unemployment rate in Indonesia at the beginning of 2023 touched 5.45%, improving from the previous year's 5.86% after the COVID-19 pandemic. Improving economic growth affects the availability of jobs. However, business actors tend to meet labor needs through PKWT employees or Outsourcing Companies. This condition is to increase efficiency amid tight global business competition. The emergence of outsourcing companies does not mean solving problems.</span></em> <em><span style="font-weight: 400;">The transfer model of work implementation allegedly causes another problem, namely the uncertainty of protection of workers/labours rights. The author conducted research on how exactly to protect legal certainty for the rights of workers/labours in outsourcing companies and what are the factors that need to be considered by workers/labours in choosing an outsourcing company.</span></em> <em><span style="font-weight: 400;">The research method uses a normative juridical approach to laws and doctrines as well as scientific papers related to the problem under study. Protection of PKWT workers in outsourcing companies is a concern, considering that contract workers are most vulnerable to their position in industrial relations. The results showed that legal certainty for the protection of workers' rights in outsourcing companies has been accommodated and guaranteed in the Manpower Law and strengthened in the Job Creation Law. The company's efficiency efforts by transferring work to outsourcing companies are still considered reasonable as long as they do not reduce the rights of workers/labours involved in carrying out work. On the other hand, workers need to pay attention to important factors in choosing an outsourcing company, such as: being a legal entity, having a business license and a good reputation and providing protection for the rights of workers/labours in accordance with laws and regulations.</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Tingkat pengangguran di Indonesia awal 2023 menyentuh angka 5,45% membaik dari tahun sebelumnya 5,86% pasca pandemi covid-19. Pertumbuhan ekonomi yang membaik mempengaruhi ketersediaan lapangan pekerjaan. Namun pelaku usaha cendrung memenuhi kebutuhan tenaga kerja melalui pegawai PKWT atau perusahaan alih daya. Kondisi tersebut untuk meningkatkan efisiensi ditengah persaingan usaha global yang ketat. Bermunculannya perusahaan alih daya bukan berarti menyelesaikan masalah. Model pengalihan pelaksanaan pekerjaan tersebut disinyalir menimbulkan masalah lain, yaitu ketidakpastian perlindungan hak-hak pekerja/buruh. Penulis melakukan penelitian bagaimana sebenarnya perlindungan kepastian hukum terhadap hak-hak pekerja/buruh pada perusahaan alih daya dan apa saja faktor yang perlu diperhatikan pekerja/buruh dalam memilih perusahaan alih daya. Metode penelitian menggunakan pendekatan yuridis normatif terhadap peraturan perundangan dan doktrin serta makalah ilmiah terkait masalah yang diteliti.&nbsp; Perlindungan terhadap pekerja/buruh PKWT pada perusahaan alih daya menjadi perhatian, mempertimbangkan bahwa pekerja kontrak paling rentan posisinya di dalam hubungan industrial. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepastian hukum terhadap perlindungan hak-hak pekerja pada perusahaan alih daya telah diakomodasi dan dijamin dalam UU Ketenagakerjaan dan diperkuat dalam UU Cipta Kerja. Upaya efisiensi perusahaan dengan mengalihkan pekerjaan kepada perusahaan alih daya masih dianggap wajar sejauh tidak mengurangi hak-hak pekerja/buruh yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan. Di sisi lain para pekerja/buruh perlu memperhatikan faktor penting dalam memilih perusahaan alih daya, antara lain: berbadan hukum, memiliki izin usaha dan reputasi yang baik serta memberikan perlindungan terhadap hak-hak pekerja/buruh sesuai peraturan perundangan-undangan.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28622 KAJIAN WANPRESTASI PELUNASAN HUTANG PIUTANG TERHADAP WAKIL BUPATI SIDOARJO MENURUT KUHP 2024-02-01T08:23:46+00:00 Jeane Neltje Saly jeanes@fh.untar.ac.id Lovine Keishya Saputra lovine.205230088@stu.untar.ac.id Lovine Keishya Saputra lovine.205230088@stu.untar.ac.id Kelvin Joe Daffa Lawahizh Khoe kelvin.205230174@stu.untar.ac.id Aulia Salma Istisofani aulia.205230285@stu.untar.ac.id Lovine Keishya Saputra lovine.205230088@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Article 1365 was created with the aim of making law violators accountable to the plaintiff if the plaintiff can prove the act violated the law. However, in the case of the debt and receivables agreement between Darmiati Tansilong and Subandi, there is still an act of default. The aim of this research is to find out 1. The debts and receivables agreement between Darmiati Tansilong and the Deputy Regent of Sidoarjo, Subandi, where a default has occurred 2. The consideration of the panel of judges in the decision on debt activities -receivables (case study of PT SURABAYA Decision Number 828/PDT/2021/PT SBY). 3. This research also aims to determine the legal sanctions or consequences for unlawful actions based on Article 1365 of the Criminal Code in the PT SURABAYA Decision Number 828/PDT/2021/PT SBY. The legal research method used is a normative method, a legal research method using library materials or secondary data for research. This research has descriptive analytical characteristics, namely the nature of the research method which is carried out by collecting data according to the truth and then compiling and analyzing it in order to provide an overview of the problems that occur. Through this research, the Defendant has been proven to have committed acts of breach of contract, namely not fulfilling promises in the debt and receivable agreement. The legal consequence received by the Defendant was that the legal panel sentenced him to pay his entire debt of IDR 3,016,000,000 (three billion and sixteen million rupiah).</span></em></p> <p><span style="font-weight: 400;">Pasal 1365 dibuat dengan tujuan supaya pelanggar hukum memberi pertanggung jawaban pada penggugat jika penggugat dapat membuktikan perbuatan melanggar hukum</span><span style="font-weight: 400;">. </span><span style="font-weight: 400;">Namun dalam kasus perjanjian hutang piutang antara Darmiati Tansilong dan Subandi masih terjadi tindakan wanprestasi.Tujuan dari penelitian ini supaya mengetahui 1. Perjanjian hutang piutang antara Darmiati Tansilong dan Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi yang dimana telah terjadi wanprestasi 2. Pertimbangan majelis hakim dalam putusan kegiatan hutang-piutang (studi kasus Putusan PT SURABAYA Nomor 828/PDT/2021/PT SBY). 3.&nbsp; Penelitian ini juga mempunyai tujuan untuk mengetahui sanksi atau akibat hukum atas tindakan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 KUHPer dalam Putusan PT SURABAYA Nomor 828/PDT/2021/PT SBY. Metode penelitian hukum yang digunakan merupakan metode normatif, sebuah metode penelitian hukum menggunakan bahan pustaka atau data sekunder&nbsp;untuk&nbsp;diteliti. Penelitian ini memiliki sifat deskriptif analisis, yaitu sifat metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data sesuai dengan kebenarannya lalu disusun dan dianalisis agar dapat memberi gambaran mengenai persoalan yang terjadi</span><span style="font-weight: 400;">. </span><span style="font-weight: 400;">Melalui penelitian ini, Tergugat telah terbukti melakukan tindakan wanprestasi yaitu tidak memenuhi janji dalam perjanjian hutang piutang. Akibat hukum yang diterima Tergugat adalah majelis hukum menjatuhkan hukuman untuk membayar seluruh hutangnya sebanyak Rp 3.016.000.000,- (tiga milyar enam belas juta rupiah).</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28627 SEMANGAT GOTONG ROYONG MELALUI KOLABORASI MULTIPIHAK (PENTAHELIX) DALAM PENGURANGAN RISIKO PADA PROGRAM CITARUM HARUM 2024-02-01T08:59:51+00:00 Aurelia Andrapradeshtya Nur aurelia.205230240@stu.untar.ac.id Ekaprasetya Artha Kencana Silangit ekaprasetya.205230168@stu.untar.ac.id Nabilah Tia Azzahra nabilah.205230170@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">River pollution in Indonesia is one of the serious problems. The Citarum River is one of the rivers classified as heavily polluted due to various factors such as household waste, industrial waste, and various other factors. Therefore, a multistakeholder collaboration program or pentahelix is needed which has an important role to reduce the risk of natural disasters. With the multistakeholder collaboration program or pentahelix, the Citarum River has experienced a very significant change compared to the implementation of the Citarum Tremble and Citarum Bestari programs. The government as a policy maker must be able to coordinate with all parties so that the Citarum Harum program can run well. The community as users of natural resources must be able to maintain the cleanliness of the Citarum River and reduce waste thrown into the river. Academics as researchers must be able to provide useful input and suggestions for this program. Businesses as users of natural resources must be able to run their business in an environmentally friendly way. The media as a liaison between the government and the community must be able to provide accurate and reliable information about this program. In the Citarum Harum program, multistakeholder collaboration or pentahelix has succeeded in reducing the risk of natural disasters in the Citarum River area. A strong spirit of mutual cooperation between the government, society, academia, business, and media is the key to success in the Citarum Harum program. By increasing the multistakeholder collaboration program or pentahelix, it is necessary to socialize the community about this program implemented by the government in order to raise awareness of the importance of the Citarum River for the survival of the local community</span></em></p> <p>&nbsp;</p> <p><span style="font-weight: 400;">Pencemaran Sungai Di Indonesia menjadi salah satu permasalahan yang cukup serius. Sungai Citarum menjadi salah satu sungai yang tergolong tercemar berat diakibatkan oleh berbagai faktor seperti limbah rumah tangga, limbah industri, dan berbagai factor lainnya. Maka dari itu diperlukan program kolaborasi multipihak atau pentahelix yang memiliki peran penting untuk mengurangi risiko bencana alam. Dengan adanya program kolaborasi multipihak atau pentahelix menjadikan Sungai Citarum mengalami perubahan yang sangat signifikan dibandingkan dengan diberlakukannya program Citarum Bergetar dan Citarum Bestari. Pemerintah sebagai pengambil kebijakan harus mampu mengkoordinasikan kepada semua pihak agar program Citarum Harum dapat berjalan dengan baik. Masyarakat sebagai pengguna sumber daya alam harus mampu menjaga kebersihan Sungai Citarum dan mengurangi sampah yang dibuang ke sungai. Akademisi sebagai peneliti harus mampu memberikan masukan dan saran yang berguna untuk program ini. Bisnis sebagai pengguna sumber daya alam harus mampu menjalankan usahanya dengan cara yang ramah lingkungan. Media sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat harus mampu memberikan informasi yang akurat dan terpercaya mengenai program ini. Dalam program Citarum Harum, kolaborasi multipihak atau pentahelix telah berhasil mengurangi risiko bencana alam di wilayah Sungai Citarum. Semangat gotong royong yang kuat antara pemerintah, masyarakat, akademisi, bisnis, dan media menjadi kunci sukses dalam program Citarum Harum. Dengan meningkatkan program kolaborasi multipihak atau pentahelix diperlukannya sosialisasi terhadap masyarkat mengenai program ini yang dilaksanakan oleh pemerintah agar dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya Sungai Citarum bagi keberlangsungan hidup masyarakat setempat.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28528 KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA PADA MASYARAKAT LINGSAR LOMBOK BARAT (STUDI AKULTURASI BUDAYA PADA KELOMPOK SASAK ISLAM) 2024-01-30T13:04:06+00:00 Suzy Azeharie suzya@fikom.untar.ac.id <p><em>Sasak ethnicity is the dominant ethnic group on Lombok Island, followed by Balinese ethnicity. The Balinese community in Lombok has a relationship with the Majapahit Kingdom in East Java. When the Hindu kingdom of Majapahit collapsed, conquered the Kingdom of Demak which was the first Islamic kingdom in the archipelago, some of the Majapahit Hindu community then moved to the islands of Bali and Lombok to settle. The entry of Islamic teachings brought a new historical chapter in changing the religious beliefs of the Sasak ethnicity into followers of Islam.&nbsp; Because Hinduism originating from Java only influenced the cultural development of the Sasak community. In Lingsar District, Mataram, there is a temple. For Hindus, a temple is a holy place that serves as a place of worship. Side by side with the temple is a complex that is considered sacred by the Islamic Sasak group. The complex is called Kemaliq which contains a pool filled with clear flowing water. Hindus and Sasak Muslims highly respect the existence of Kemaliq and every day put offerings such as canang sari which makes Kemaliq a common open space for both religious groups. In this open space, there was social interaction between Hindu and Islamic groups. The formulation of this research problem is how cultural acculturation occurs in the Islamic Sasak community due to cross-cultural communication carried out in Lingsar. This research approach is qualitative descriptively with a case study research method. Data collection techniques were carried out by direct observation and interviews with Islamic and Hindu traditional leaders and Lingsar Village Head. The results revealed that cultural acculturation can be seen from the form of buildings in Kemaliq and the cultural rituals of the Islamic Sasak people. At the entrance gate and spring there are various statues that are the same as statues in Hinduism. The offerings given to statues and sacred places also take the form of Hindu offerings.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Etnis Sasak adalah kelompok etnis dominan di Pulau Lombok, diikuti oleh etnis Bali. Masyarakat Bali di Lombok memiliki hubungan dengan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Ketika kerajaan Hindu Majapahit runtuh, ditaklukan Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara, sebagian masyarakat Hindu Majapahit kemudian pindah ke pulau Bali dan Lombok untuk menetap. Masuknya ajaran Islam membawa babak sejarah baru dalam mengubah keyakinan agama etnis Sasak menjadi pemeluk agama Islam.&nbsp; Karena agama Hindu yang berasal dari Jawa hanya mempengaruhi perkembangan budaya masyarakat Sasak. Di Kecamatan Lingsar, Mataram, terdapat sebuah pura. Bagi umat Hindu, pura adalah tempat suci yang berfungsi sebagai tempat ibadah. Berdampingan dengan pura adalah kompleks yang dianggap suci oleh kelompok Sasak Islam. Kompleks ini disebut <em>Kemaliq </em>yang berisi kolam berisi air yang mengalir jernih. Umat Hindu dan Muslim Sasak sangat menghormati keberadaan <em>Kemaliq </em>dan setiap hari menaruh sesajen seperti <em>canang</em> <em>sari</em> yang menjadikan <em>Kemaliq s</em>ebagai ruang terbuka bersama bagi kedua kelompok agama tersebut. Di ruang terbuka ini, terjadi interaksi sosial antara kelompok Hindu dan Islam. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana akulturasi budaya terjadi pada masyarakat Islam Sasak akibat komunikasi lintas budaya yang dilakukan di Lingsar. Pendekatan penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan metode penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara dengan tokoh adat Islam dan Hindu serta Kepala Desa Lingsar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akulturasi budaya dapat dilihat dari bentuk bangunan di <em>Kemaliq</em> dan ritual budaya masyarakat Sasak Islam. Di gerbang masuk dan di tempat mata air terdapat berbagai arca yang sama dengan arca dalam agama Hindu. Persembahan yang diberikan kepada patung dan tempat-tempat suci juga mengambil bentuk persembahan Hindu.</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28530 ANALISIS PERKEMBANGAN DESAIN INTERIOR FOOD COURT PASCA PANDEMI DI FOOD EMPIRE JAKARTA UTARA 2024-01-30T13:11:12+00:00 Adi Ismanto adii@fsrd.untar.ac.id Fivanda fivanda@fsrd.untar.ac.id <p><em>The revocation of PPKM by the government provides flexibility in community activities and mobilization which affects several economic sectors, including the food and beverage supply industry. Various efforts are made to improve the quality and quantity of the culinary industry, strategies by innovating food and beverages, services, building facilities and spaces that are comfortable, unique and also attractive, can be an attraction for consumers. The influence of interior design is closely related to the increase in the number of consumers, so industry players are trying to create attractive facilities, even carry out renovations, especially in cities and malls. This study aims to analyze the growing interior design trend of the culinary industry with a case study of a newly renovated food court before the pandemic. This research uses qualitative and quantitative analysis methods with a case study of a renovated food court public facility in one of the malls in North Jakarta. The analysis is related to how the development of interior design of food court public facilities and their relation to the implementation of CHSE health protocols, what are the criteria that affect user confidence to come to the food court facility. Based on the results of the Food Empire research object, it can be concluded that the resulting interior design has not played a role in the consideration of reducing the risk of exposure to Covid-19 with a percentage of criteria implementation of 75.5% (smaller than the minimum achievement of 85%). It should be noted that the resulting design has not considered the pandemic conditions that occurred in late 2019, although the concept and adjustment of more contemporary food court design needs have been achieved by the many roles of the owner (client), manager and design team. With 100% of respondents answering can feel the latest design developments from interior elements in the form of layout changes, furniture variations and lighting. Followed by ceiling composition (70% of respondents) and other elements (50% of respondents) answered from wall composition, signage, plants and supporting facilities in the food court.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Pencabutan PPKM oleh pemerintah memberikan keleluasaan aktivitas dan mobilisasi masyarakat yang berimbas pada beberapa sektor perekonomian, termasuk industri penyedia makanan dan minuman. Berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas industri kuliner, strategi dengan melakukan inovasi makanan minuman, pelayanan, fasilitas bangunan dan ruang yang nyaman, unik dan juga menarik, dapat menjadi daya tarik konsumen. Pengaruh desain interior sangat erat kaitannya dengan peningkatan jumlah konsumen, sehingga pelaku industri berusaha menciptakan fasilitas yang menarik, bahkan melakukan renovasi, terutama di perkotaan dan mal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren desain interior industri kuliner yang berkembang dengan studi kasus food court yang baru direnovasi sebelum pandemi. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif dengan studi kasus fasilitas publik food court yang direnovasi di salah satu mal di Jakarta Utara. Analisis terkait dengan bagaimana perkembangan desain interior fasilitas publik food court dan kaitannya dengan penerapan protokol kesehatan CHSE, apa saja kriteria yang mempengaruhi kepercayaan pengguna untuk datang ke fasilitas food court tersebut. Berdasarkan hasil pada objek penelitian Food Empire ini dapat disimpulkan bahwa desain interior yang dihasilkan belum berperan dalam pertimbangan mengurangi resiko paparan Covid-19 dengan persentase implementasi kriteria sebesar 75,5% (lebih kecil dari minimal capaian 85%). Perlu dijadikan perhatian bahwa desain yang dihasilkan belum mempertimbangkan kondisi pandemi yang terjadi pada tahun 2019 akhir, walaupun secara konsep dan penyesuaian kebutuhan desain <em>food court</em> yang lebih kontemporer telah tercapai oleh dengan adanya banyak peran dari pihak pemilik (klien), pengelola dan tim desain. Dengan 100% responden menjawab dapat merasakan perkembangan desain terkini dari elemen interior berupa perubahan layout, variasi furniture dan pencahayaan. Dilanjutkan dengan gubahan ceiling (70% responden) serta elemen lain (50% responden) menjawab dari gubahan dinding, signage, tanaman serta fasilitas penunjang pada food court.</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28531 DAMPAK GAYA VIDEO EDITING TERHADAP PENINGKATAN RESPON AUDIENS TERHADAP VIDEO REELS INSTAGRAM 2024-01-30T13:18:52+00:00 Elen Angelie elen.625200063@stu.untar.ac.id Anny Valentina annyv@fsrd.untar.ac.id <p><em>In the modern era, which is advancing rapidly in the development of social media to facilitate human interaction, there is a need for intermediary media. One such social media support application well-known among the public is Instagram. Within the Instagram application, two types of media are provided: photos and videos. Many social media users prefer video content as an option because visually dynamic content is often more appealing than content that only presents text and images. The presence of the Instagram Reels video feature has received positive feedback. Video editing styles are essential in society because more engaging videos with unique video techniques are recognized by the public. The ever-changing global trends require video editors to continuously evolve and enrich themselves with various innovative editing styles that can be embraced by users of all ages. Research results show that editing techniques involving smooth transitions, attractive visual effects, and appropriate image and sound selections can create an engaging visual experience and elicit positive responses from users, such as likes, comments, and content sharing. Furthermore, a unique video editing style can distinguish content from others, enhance its appeal, and encourage users to interact more actively. The research, which employed a qualitative method in the form of a survey conducted through Google Forms with subjects consisting of young adults and teenagers in the Jakarta area who are Instagram users, highlights the importance of a video editing style that significantly impacts user interactions with Instagram Reels videos.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Dalam era modern yang semakin maju dalam pengembangan media sosial untuk menunjang kemudahan manusia dalam berinteraksi dengan satu sama lain dibutuhkannya sebuah media perantara. Salah satunya aplikasi penunjang bermedia sosial yang cukup dikenal dikalangan masyarakat yaitu Instagram. Didalam aplikasi Instagram yang menyediakan dua jenis media pendukung seperti foto dan video. Kebanyakan pengguna media sosial lebih memilih media video sebagai opsi konten, karena konten yang berbau visual bergerak seringkali lebih banyak diminati daripada visual yang hanya menyajikan teks dan gambar belaka. Adanya fitur video reels Instagram memberikan sebuah umpan balik yang positif. Gaya video editing penting di masyarakat karena semakin menarik video yang memiliki teknik video yang unik banyak masyarakat yang mengenal identitas video itu sendiri. Tren dunia yang terus berkembang dan berubah-ubah membuat editor video harus selalu mengembangkan diri dan memperkaya diri dengan berbagai inovasi gaya teknik editing yang bisa diterima pengguna dari segala usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik editing yang melibatkan transisi yang mulus, penggunaan efek visual menarik, dan pemilihan gambar dan suara yang tepat dapat menciptakan pengalaman visual yang menarik dan mengundang respon positif dari pengguna, seperti memberikan like, komentar, dan berbagi konten. Selain itu, gaya video editing yang unik dapat membedakan konten dari yang lain, meningkatkan daya tarik, dan mendorong pengguna untuk berinteraksi lebih aktif. Penelitian yang menggunakan metode kualitatif dengan bentuk survei melalui Google Form dengan subjek kalangan remaja sampai dewasa muda di daerah sekitar Jakarta pengguna Instagram. Didapati pentingnya sebuah gaya teknik editing video yang sangat berdampak pada interaksi pengguna terhadap video reels Instagram.</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28532 REAKTUALISASI SEMANGAT GOTONG ROYONG DALAM PENANGANAN BENCANA ALAM DI KALANGAN GENERASI MILENIAL 2024-01-30T13:27:16+00:00 Maximillian Ivander Kiyoshi maximillian.205230236@stu.untar.ac.id Kaniko Dyon Gerladi kaniko.205230173@stu.untar.ac.id Kelvin Joe Daffa Lawahizh Khoe kelvin.205230174@stu.untar.ac.id Tanjung Pamungkas tanjung.205230233@stu.untar.ac.id <p><em>Due to the vanishing mutually supportive culture, urban communities are beginning to become more mindful of natural calamities. The tradition of assisting one another in achieving shared objectives is known as mutual cooperation. Under the effect of globalization, the spirit of mutual cooperation is gradually eroding over time. This article explores the reasons for the loss of a sense of community and the rise of a generation known as the strawberry generation, which is more individualistic and less concerned with the environment. Technology, egotistical behavior, and parenting styles are further aspects contributing to the strawberry generation's rise. The principles of solidarity and togetherness are negatively impacted by the fall in the spirit of mutual collaboration. In order to accomplish shared goals, it is crucial to promote a cooperative attitude within the community in the face of natural calamities.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Kesadaran masyarakat perkotaan terhadap bencana alam mulai menurun. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh budaya gotong royong yang mulai menghilang. Budaya gotong royong sendiri merupakan tradisi bekerja sama saling tolong menolong untuk mencapai tujuan Bersama. Seiring waktu berjalan semakin meluntur budaya gotong royong ini karena pengaruh globalisasi. Pada artikel ini penulis mengaitkan penyebab menurunya kesadaran masyarakat dalam bergotong royong dengan munculnya generasi <em>strawberry</em> yang cenderung individualis dan kurang peduli terhadap lingkungan sekitar. Demi menumbuhkan sikap gotong royong masyarakat perkotaan terhadap bencana alam disimpulkan bahwa perlu adanya kesadaran semua pihak atau anggota masyarakat supaya memiliki sikap rela berkorban demi kepentingan bersama.</p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28537 ANALISIS GAYA KONTEN VIDEO PADA REELS INSTAGRAM TERHADAP KETERLIBATAN DAN PENGALAMAN AUDIENS 2024-01-30T13:58:18+00:00 Edward Sando edward.625200067@stu.untar.ac.id Anny Valentina annyv@fsrd.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Amid rapid digitalization, the prevalence of social media, and its increasing influence on people's daily lives, Instagram has emerged as one of the most widely used platforms. Instagram and its various appealing features have influenced the way users interact and participate in the content within it. One of the latest features offered by Instagram is Reels, which has captured users' attention with its creative and entertaining short video style. The primary objective of this study is to examine how the video style in Reels influences emotional reactions, user engagement, and interaction. In this study, qualitative approach of data analysis is employed in gaining comprehensive understanding. The research procedure encompasses collecting and analyzing data, along with administering surveys to collect feedback from individuals who use Instagram. Based on the results obtained from data analysis and survey responses, it was determined that the count of likes and views displayed on each Instagram post can be considered a reliable metric for assessing content popularity. Nevertheless, this investigation also revealed that video style alone is not the primary factor in enhancing user engagement and overall experience. Other technical elements, such as the choice of suitable music for the content and the utilization of effective video editing techniques, must also be considered. This approach aims to generate content on Instagram that is more pertinent, enticing, and user centric. Consequently, this research provides a more profound comprehension of how the video style in Reels affects emotional reactions, user engagement, and interaction on Instagram. The outcomes of this study can serve as a reference for Instagram users and content creators seeking to craft more engaging and positively impactful content on the platform.</span></em></p> <p>&nbsp;</p> <p><span style="font-weight: 400;">Ditengah pesatnya perkembangan digitalisasi, sosial media, dan pengaruhnya yang semakin dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, Instagram menjadi salah satu platform yang sangat populer. Instagram, dengan berbagai fitur menarik telah mempengaruhi cara pengguna berinteraksi dan berpartisipasi dalam konten yang ada di dalamnya. Salah satu fitur terbaru yang ditawarkan oleh Instagram adalah reels, yang telah menarik perhatian pengguna dengan gaya video pendek yang kreatif dan menghibur. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menginvestigasi kontribusi gaya video dalam reels terhadap respons emosional, partisipasi, dan interaksi pengguna. Dalam penelitian ini, pendekatan analisis data kualitatif digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif melalui beberapa kuisioner yang disebarkan kepada penonton video. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan dan analisis data serta pelaksanaan survei untuk mengumpulkan tanggapan dari pengguna Instagram. Dari hasil analisis data dan survei yang dilakukan, ditemukan bahwa jumlah likes dan view yang tertera pada setiap post di Instagram dapat dianggap sebagai ukuran valid untuk mengevaluasi popularitas suatu konten. Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa gaya video bukanlah faktor kunci dalam meningkatkan keterlibatan dan pengalaman audiens. Terdapat faktor-faktor teknis lainnya yang perlu diperhatikan, seperti pemilihan lagu yang sesuai dengan konten yang dibuat, serta teknis pengambilan klip video yang baik. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan konten yang lebih relevan, menarik, dan memenuhi harapan pengguna Instagram. Oleh karena itu, penelitian ini menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana gaya video dalam reels dapat memengaruhi respons emosional, partisipasi, dan interaksi pengguna pada platform Instagram. Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi pengguna Instagram maupun para konten kreator untuk menciptakan konten yang lebih menarik dan berdampak positif dalam platform tersebut.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28538 ANALISIS KONSEP INTERIOR “INSTAGRAMABLE” PADA RESTORAN TEMATIK BAGI GENERASI MILENIAL (STUDI KASUS: HEY BEACH, GADING SERPONG) 2024-01-30T14:04:47+00:00 Fivanda fivanda@fsrd.untar.ac.id Adi Ismanto adii@fsrd.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">After the Covid-19 pandemic, the retail and restaurant industry has become one of the industrial sectors that must innovate and adapt to be able to survive amidst the global economic downturn. The marketing strategy of the food and beverage industry sector must be supported by marketing using social media. In the digital era, social media has become a large and very fast community in the process of disseminating information which has a big impact on the development of the restaurant sector industry. A restaurant must have a theme and uniqueness that can be implemented in an interior design concept so that visitors are impressed and use the restaurant for photos which are then uploaded to their personal social media accounts. The social media that is currently widely used is the Instagram platform. The phenomenon of restaurant design becoming "instagramable" attracting visitors to take selfies which provide an unforgettable experience is a primary need. The influence of interior design not only concerns functional issues that have become an inseparable part of design, but also interior design that is visually attractive to inspire space occupants to share the atmosphere they feel or that is known on social media today. This research aims to determine and provide "instagramable" parameters for space-forming elements in restaurants by collecting data through purposive sampling techniques and using systemic descriptive analysis methods. Evaluation through questionnaires from visitors and restaurant employees of the productive age of the millennial generation. The research results produced instagramable parameters in the restaurant interior. It is important for a restaurant to apply a thematic interior concept to the interior elements. It is a manifestation of the demands for the development of contemporary restaurant interior design for the millennial generation and increases the number of visitors for the development of the culinary business.</span></em></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><span style="font-weight: 400;">Pasca pandemi Covid-19 industri ritel dan restoran menjadi salah satu sektor industri yang harus berinovasi dan beradaptasi agar mampu bertahan di tengah penurunan perekonomian global. Strategi marketing dari sektor industri makanan dan minuman harus didukung dengan pemasaran menggunakan media sosial. Pada era digital, media sosial menjadi komunitas yang besar dan sangat cepat dalam proses penyebaran informasi yang berdampak besar bagi perkembangan industri sektor restoran. Restoran harus memiliki tema dan keunikan yang dapat diimplementasikan dalam sebuah konsep desain interior sehingga pengunjungnya terkesan dan menjadikan restoran tersebut untuk foto yang kemudian diunggah pada akun media sosial pribadinya. Media sosial yang saat ini banyak digunakan yaitu platform Instagram. Fenomena desain restoran menjadi ”</span><em><span style="font-weight: 400;">instagramable</span></em><span style="font-weight: 400;">” menarik pengunjung untuk berfoto </span><em><span style="font-weight: 400;">selfie </span></em><span style="font-weight: 400;">yang memberikan pengalaman tak terlupakan menjadi kebutuhan utama. Pengaruh desain interior tidak hanya menyangkut masalah fungsional yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari desain, tetapi juga desain interior yang menarik secara visual untuk menginspirasi penghuni ruang untuk membagikan suasana yang mereka rasakan atau yang dikenal di media sosial saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan parameter “instagramable” terhadap elemen pembentuk ruang pada restoran dengan pengumpulan data melalui teknik </span><em><span style="font-weight: 400;">purposive sampling </span></em><span style="font-weight: 400;">dan menggunakan metode analisis deskriptif sistemik. Evaluasi melalui kuesioner dari pengunjung dan karyawan restoran dengan usia produktif dari generasi milenial. Hasil penelitian menghasilkan parameter instagramable pada interior restoran. Bahwa sebuah restoran penting menerapkan konsep interior tematik pada elemen interior. Merupakan perwujudan tuntutan perkembangan desain interior restoran yang kekinian bagi generasi milenial dan meningkatkan jumlah pengunjung untuk perkembangan bisnis kulinernya.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28535 PERKEMBANGAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK DI LINGKUNGAN TARUMANAGARA DALAM RANGKA MENDUKUNG DAYA SAING BANGSA 2024-01-30T13:48:59+00:00 Muhammad Faidhil Iman muhammad.205230281@stu.untar.ac.id Michelle Christie michelle.205230283@stu.untar.ac.id Naisyirah naisyirah.205230314@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Tarumanagara University (UNTAR) has a campus location in West Jakarta, Indonesia. This university is one of the leading private higher education institutions in Indonesia which has made a significant contribution to increasing national competitiveness. With a focus on quality education, skills development and student empowerment, UNTAR has become a highly respected center for learning and innovation in Indonesia. This research will discuss the empowerment of student competencies carried out by UNTAR to develop academic and non-academic abilities to encourage students to always be active and creative as UNTAR's role in increasing national competitiveness. The method in this research uses normative research methods which refer to tertiary legal sources or non-legal sources with a historical approach, namely reviewing the background and development of the competencies of students at Tarumanagara University in Indonesia as the research object. The aim of this research is to analyze UNTAR's efforts and endeavors in encouraging student activity and creativity to develop academic and non-academic abilities so that they can support the nation's competitiveness. This research concludes that UNTAR has developed much further than when it was first established until now. Tarumanagara University has become a high-quality private university with superior accreditation and can compete strongly on the national and international stage, no less competitive with National State Universities. With the achievements that Tarumanagara University has achieved, this is proof that the hopes of the founders of Tarumanagara University can be achieved together with the campus and students.</span></em></p> <p>&nbsp;</p> <p><em><span style="font-weight: 400;">Universitas Tarumanagara (UNTAR) memiliki lokasi kampus yang berada di Jakarta Barat, Indonesia. Universitas ini merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta terkemuka di Indonesia yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan daya saing nasional. Dengan fokus pada pendidikan berkualitas, pengembangan keterampilan, dan pemberdayaan mahasiswa membuat UNTAR menjadi pusat pembelajaran dan inovasi yang sangat disegani di Indonesia. Di penelitian ini akan membahas tentang pemberdayaan kompetensi mahasiswa yang dilakukan oleh UNTAR untuk mengembangkan kemampuan akademik dan non akademik untuk mendorong mahasiswa agar selalu aktif dan kreatif sebagai peran UNTAR dalam meningkatkan daya saing nasional. Metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yang mengacu pada sumber hukum tersier atau sumber non hukum dengan pendekatan historis, yaitu tinjauan latar belakang dan perkembangan kompetensi mahasiswa/i Universitas Tarumanagara di Indonesia sebagai objek penelitiannya. Tujuan yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk menganalisis usaha dan upaya UNTAR dalam mendorong keaktifan dan kreativitas mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan akademik dan non akademik sehingga bisa mendukung daya saing bangsa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa UNTAR telah jauh berkembang ketimbang pada masa awal berdirinya hingga sekarang. Universitas Tarumanagara telah menjadi universitas swasta yang bermutu tinggi dengan akreditasi unggul dan secara kuat dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional yang tidak kalah saing dengan Perguruan Tinggi Negeri Nasional. Dengan prestasi yang telah Universitas Tarumanagara peroleh, ini menjadi bukti bahwa harapan para pendiri Universitas Tarumanagara dapat dicapai bersama pihak kampus dan mahasiswa.</span></em></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28540 PERANCANGAN VIDEO MOTION GRAPHIC SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PROGRAM BEASISWA 2024-01-30T14:14:11+00:00 Michael Brandon Hugo Woe michael.625200008@stu.untar.ac.id Anny Valentina annyv@fsrd.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">The college participation rate in Indonesia is still relatively low. Additionally, there is a prevailing belief among Indonesian society that men have a higher status than women, thus women are not entitled to equal education and treatment compared to men. PT. XYZ, with a vision and mission to improve the welfare of society, particularly women, has initiated a scholarship program for high school female students to pursue higher education and aims to eliminate the perception that women have a lower status than men. The scholarship program serves as an important means to provide financial assistance to high-achieving students. However, often the information related to this program is difficult to access and lacks appeal to potential scholarship recipients. Technological advancements have made information dissemination through various media more diverse and accessible, including the internet and social media. By designing visually appealing videos using moving graphic elements and animations, information about the scholarship program can be widely disseminated to various segments of society. The method used in creating the video is a design approach with data analysis and 5W+1H analysis to find suitable promotional and creative strategies. Through the creation of motion graphic videos, the promotion, documentation, and distribution of scholarship information can be effectively conveyed. Additionally, the creation of motion graphic videos should be tailored to the needs, company identity, and target audience of the video.</span></em></p> <p>&nbsp;</p> <p><span style="font-weight: 400;">Angka partisipasi perguruan tinggi di Indonesia masih berada di tingkat yang cukup rendah. Ditambah lagi dengan pemikiran masyarakat indonesia yang masih beranggapan bahwa laki-laki memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan wanita, sehingga wanita tidak berhak untuk mendapatkan pendidikan dan perlakuan yang setara dengan laki-laki. PT. XYZ yang memiliki visi dan misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya wanita dengan mengadakan program beasiswa bagi para siswi SMA / Sederajat agar dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan ingin menghapuskan pemikiran masyarakat bahwa wanita memiliki derajat yang lebih rendah dibandingkan pria. Program beasiswa merupakan sarana penting untuk menyediakan bantuan finansial kepada siswa yang berprestasi. Namun, seringkali informasi terkait program ini sulit diakses dan kurang menarik bagi calon penerima beasiswa. Perkembangan teknologi membuat media penyebaran informasi menjadi semakin berkembang dan beragam.&nbsp; Salah satunya adalah melalui internet dan media sosial. Dengan perancangan video yang menyajikan informasi yang menarik secara visual, dengan menggunakan elemen-elemen grafis bergerak dan animasi, informasi kegiatan beasiswa akan dapat disebarkan dengan luas ke berbagai lapisan masyarakat. Metode yang digunakan dalam pembuatan video adalah metode perancangan dengan analisis data dan analisis 5W+1H untuk menemukan strategi promosi dan strategi kreatif yang sesuai. Melalui pembuatan video motion graphic ini kegiatan promosi, dokumentasi, dan penyebaran informasi mengenai beasiswa dapat tersampaikan dengan lebih efektif. Selain itu, pembuatan video motion graphic harus disesuaikan dengan kebutuhan, identitas perusahaan, dan juga target audiens dari video tersebut.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28542 PERAN STRATEGI DAN PRAKTIK KOMUNIKASI INTERNAL PERUSAHAAN XYZ PADA MASA SEBELUM DAN SESUDAH PANDEMI 2024-01-30T14:20:57+00:00 Anastasia Jessica anastas.202200040025@student.atmajaya.ac.id Cornelius Valdomero Elleazar corneli.202200040041@student.atmajaya.ac.id Natael Salim natanae.202200040026@student.atmajaya.ac.id Rayini Dahesihsari ray.dahesihsari@atmajaya.ac.id Dorien Kartikawangi dorien.kartika@atmajaya.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">The global crisis of COVID-19 pandemic caused many changes in the organization's work system. The WFH system and various social restrictions forced organizations to make radical changes to adapt to situations that are classified as VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity). After the pandemic ends and employees return to WFO, not all organizations use the same system as before. One of the changes occurred during the pandemic was digital transformation which caused work systems in organizations to also change. An important aspect in work and organizational life is the Internal Communication System (ICS) of the organization. This research aims to describe changes to the implemented ICS and ICP in organizations and their role in the changes before and after the pandemic. The research was conducted at PT XYZ, a sizable company, has many business fields, and has digitized their communication processes. They can represent organizational conditions before and after the pandemic. The approach used in conducting this research is a descriptive qualitative approach with thematic analysis method. Interviews were conducted with two sources from the company who were considered to have information regarding the company's ICS and ICP before and after the pandemic. The results show that there’ve been changes in internal communication at PT XYZ before, during, and after the pandemic. These changes include the type and quantity of information, development of media communication to virtual, formal communication flows, as well as the role in the company's divisions, namely Human Capital and Continuous Improvement. </span></em></p> <p>&nbsp;</p> <p><span style="font-weight: 400;">Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak perubahan dalam praktik sistem kerja di organisasi. Sistem kerja WFH dan berbagai pembatasan sosial menyebabkan organisasi melakukan perubahan radikal untuk beradaptasi dengan situasi yang tergolong VUCA </span><em><span style="font-weight: 400;">(Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity)</span></em><span style="font-weight: 400;">. Setelah pandemi berakhir dan karyawan kembali bekerja sepenuhnya di kantor, tidak semua instansi menggunakan sistem kerja seperti sebelum pandemi terjadi. Salah satu perubahan yang terjadi selama masa pandemi adalah transformasi digital yang menyebabkan sistem kerja di organisasi juga berubah pasca pandemi. Aspek yang penting dalam kehidupan kerja dan organisasi adalah sistem komunikasi internal yang berlangsung di organisasi. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan perubahan sistem komunikasi internal di organisasi sebelum dan setelah pandemi, khususnya strategi dan praktik komunikasi internal yang diterapkan dan peran dari perubahannya bagi organisasi. Penelitian dilakukan di PT XYZ, sebuah perusahaan yang cukup besar, memiliki banyak bidang usaha, dan melakukan digitalisasi dalam proses komunikasi internalnya. PT XYZ dapat mewakili kondisi organisasi sebelum dan setelah pandemi yang ingin digambarkan dalam penelitian ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode analisis tematik. Wawancara dilakukan pada dua narasumber di perusahaan yang dinilai memiliki informasi kaya terkait strategi dan praktik komunikasi internal perusahaan sebelum dan setelah pandemi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan komunikasi internal di PT XYZ pada sebelum, saat, dan sesudah pandemi. Perubahan tersebut meliputi jenis dan kuantitas konten informasi, pengembangan media komunikasi menjadi virtual, perubahan pada alur komunikasi formal, serta peran tugas pada divisi perusahaan yakni </span><em><span style="font-weight: 400;">Human Capital</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan </span><em><span style="font-weight: 400;">Continuous Improvement</span></em><span style="font-weight: 400;">. </span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28544 PENDANAAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN OLEH PEMERINTAH DAERAH DALAM PROGRAM JKN 2024-01-30T14:31:15+00:00 Jasran Asya drjasran.205230402@stu.untar.ac.id M. Abdur Rozaq muhammad.205230406@stu.untar.ac.id Fraistifina fraistifina.205230260@stu.untar.ac.id Eva Novita eva.205230282@stu.untar.ac.id Yuwono Prianto yuwonop@fh.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">The UUD NRI 1945 mandates the state to fulfill health equity for its entire population. In the era of reform, the healthcare system entered a new phase with amendments to the UUD 1945, which decentralized the health sector and its funding from the central government to local governments. Local and central governments share responsibility for healthcare funding through Community Health Efforts (UKM) and Individual Health Efforts (UKP). However, SJSN Law and the BPJS Law, which serve as the foundation for implementing the National Health Insurance (JKN), have been formulated and executed without optimal involvement of local governments. This situation contradicts Law No. 32 of 2004 in conjunction with Law No. 23 of 2014 concerning Regional Government, Constitutional Court Decision No. 007/PUU-III/2005, and the UUD NRI 1945, and it does not comply with the principle of lex superior derogate legi inferior. This has resulted in a widening gap in the availability of healthcare facilities and medical/health personnel between advanced and underdeveloped regions. The research aims to evaluate the role of local governments in the implementation of the National Health Insurance and the obstacles they face. This normative-explanatory research, based on secondary data, examines various legal norms related to the funding of Individual Health Efforts by local governments through the National Health Insurance program. The study concludes that the funding of Individual Health Efforts in the National Health Insurance by BPJS Kesehatan is inconsistent with regional government laws and the UUD NRI 1945. Corrections to the regulations of the National Health Insurance are needed to clearly define the involvement of local governments, ensuring that the goal of health equity is not further out of reach. </span></em></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><span style="font-weight: 400;">UUD NRI 1945 memberi amanat kepada negara untuk memenuhi keadilan kesehatan </span><em><span style="font-weight: 400;">(health equity</span></em><span style="font-weight: 400;">). Pada era reformasi, sistem pelayanan kesehatan memasuki babak baru dengan adanya amandemen terhadap UUD 1945 yang mendesentralisasikan sektor kesehatan dan pendanaannya dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Pemerintah daerah dan pemerintah pusat bersama-sama bertanggung jawab terhadap pendanaan kesehatan melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Akan tetapi, UU SJSN dan UU BPJS yang menjadi dasar pelaksanaan JKN telah disusun dan dilaksanakan tanpa melibatkan pemerintah daerah secara optimal sehingga bertentangan dengan UU No. 32 Tahun 2004 juncto UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Putusan MK terhadap perkara No.</span> <span style="font-weight: 400;">007/PUU-III/2005, dan UUD NRI 1945, dan tidak sesuai dengan asas</span> <em><span style="font-weight: 400;">lex superior derogate legi inferior.</span></em> <span style="font-weight: 400;">Hal ini mengakibatkan semakin lebarnya kesenjangan dalam hal ketersediaan fasilitas kesehatan dan tenaga medis / kesehatan antara daerah maju dan daerah tertinggal. Penelitian bertujuan mengevaluasi peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan JKN dan hal-hal yang merintanginya. Penelitian normatif eksplanatif berbasis data sekunder ini dilakukan dengan menelisik berbagai norma perundang-undangan yang berkaitan dengan pendanaan UKP oleh pemerintah daerah. Penelitian menyimpulkan pendanaan UKP dalam JKN oleh BPJS Kesehatan tidak konsisten dengan UU pemerintahan daerah dan UUD NRI 1945.</span> <span style="font-weight: 400;">Diperlukan koreksi terhadap perangkat peraturan JKN agar mengatur secara jelas keterlibatan pemerintah daerah, sehingga tujuan keadilan kesehatan tidak semakin jauh dari jangkauan.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28546 PENGARUH PERUBAHAN VISUAL KONTEN TERHADAP PERFORMA INSTAGRAM UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2024-01-30T14:38:05+00:00 Ryan Jonathan ryan.625200011@stu.untar.ac.id Anny Valentina annyv@fsrd.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Nowadays, people use social media to share information, both for educational and business purposes. With good management of visual elements, social media can work as a promotional medium. Instagram is one of the most popular social media to share photos or videos, both for personal and business purposes. Instagram is also a public need to find information in the education sector, so private universities carry out promotions to increase their competitiveness in society. Universitas Tarumanagara has been promoting via Instagram since 2015. The research method is collecting data by observing on Tarumanagara University's Instagram. The approach used in this writing is descriptive qualitative. A case study was conducted to examine the results of Tarumanagara University's social media reports during 2022. Communication with image media is more effective than written media, therefore the use of photography is important to adjust the concept. The content design on Instagram @untarjakarta from October to December 2022 used the form of photo design combined with various graphics. Meanwhile, the content design for January – March 2023 focused more on photographs and copywriting as additional information, with checker pattern for posts. The new design is more focused on photos, and good photography techniques are needed to match the message you want to convey. From the data, it can be concluded that visual changes that focus on photography are more effective at attracting users and get positive responses from the public, because the number of likes per posts, reach and engagement rates have increased quite significantly.</span></em></p> <p>&nbsp;</p> <p><span style="font-weight: 400;">Saat ini, masyarakat memanfaatkan media sosial untuk berbagi informasi, baik untuk keperluan edukasi maupun berbisnis. Dengan pengelolaan elemen visual yang baik, media sosial dapat bekerja sebagai media promosi. Instagram merupakan salah satu media sosial yang populer sebagai tempat untuk berbagi foto atau video, baik untuk kepentingan pribadi maupun bisnis. Instagram juga menjadi kebutuhan masyarakat untuk mencari informasi di bidang Pendidikan, maka perguruan tinggi swasta melakukan promosi demi meningkatkan daya saing di masyarakat. Universitas Tarumanagara telah melakukan promosi secara </span><em><span style="font-weight: 400;">online</span></em><span style="font-weight: 400;"> melalui Instagram sejak tahun 2015. Metode penelitian yaitu mengumpulkan data dengan observasi pada Instagram Universitas Tarumanagara. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif kualitatif. Studi kasus dilakukan untuk meneliti hasil laporan media sosial Universitas Tarumanagara selama tahun 2022 Komunikasi dengan media gambar lebih efektif daripada media tulis, penggunaan fotografi penting untuk menyesuaikan konsep yang ingin ditemui Desain konten yang ada di Instagram @untarjakarta bulan Oktober sampai Desember 2022 menggunakan bentuk desain foto yang digabung dengan berbagai grafik. Sedangkan desain konten bulan Januari – Maret 2023 lebih memfokuskan kepada foto dan </span><em><span style="font-weight: 400;">copywriting</span></em><span style="font-weight: 400;"> sebagai tambahan informasi, dengan pola checker untuk postingannya. Desain yang baru lebih terfokus kepada foto, dan teknik fotografi yang baik dibutuhkan agar sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Dari data, disimpulkan bahwa perubahan visual yang berfokus kepada fotografi lebih efektif menarik perhatian dari pengguna dan mendapatkan tanggapan yang positif dari masyarakat, dikarenakan jumlah </span><em><span style="font-weight: 400;">likes</span></em><span style="font-weight: 400;"> per konten yang di </span><em><span style="font-weight: 400;">posting</span></em><span style="font-weight: 400;">, </span><em><span style="font-weight: 400;">reach</span></em><span style="font-weight: 400;"> serta </span><em><span style="font-weight: 400;">engagement rate </span></em><span style="font-weight: 400;">yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan.</span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28548 STUDI LITERASI TENTANG INOVASI PENGELOLAAN DIGITAL PERGURUAN TINGGI DI JAKARTA 2024-01-30T14:42:53+00:00 Richard Andrew richarda@fe.untar.ac.id Theressa Gunawan Wijaya theressa.115210449@stu.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Digitization in education had a great impact especially after the Novel Corona-virus pandemic happens in 2020 around Indonesia.&nbsp; Jakarta, as the capital city of Indonesia, is also suffered greatly because of this pandemic.&nbsp; The transformation that needed in this sector made plenty of educational institutions from elementary to higher education must change their perspective incrementally.&nbsp; The problem that occurs in these institutions include the digital infrastructure, the cultural effects, the social learning obstacles and the financial turbulences.&nbsp; Based on those statements above, the research objective is ensuring the educational institution especially higher education to manage the innovation from digital sector.&nbsp; The method used in this research is qualitative method by using literature study about digital management at higher education institutions.&nbsp; From the research, researchers found out that digital innovation management could bring benefits to the educational institution management team especially for supporting the infographic maps fulfillment, integrating the digital services around the higher education, boosting the campuses’ marketing communication mix through social media and enhancing digital support for financial administration.&nbsp; Based on those results, researchers concluded that innovation in digital management at higher education will not only help the executives to determine the best decisions for the future but also to develop the quality of the campus itself. </span></em></p> <p>&nbsp;</p> <p><span style="font-weight: 400;">Perkembangan sektor digital di bidang pendidikan sudah sangat besar terutama setelah pandemi menghantam dunia pada tahun 2019 silam.&nbsp; Hal ini tidak hanya dirasakan oleh negara asing tetapi juga oleh banyak institusi di berbagai bidang yang ada di negeri ini khususnya di Provinsi Jakarta.&nbsp; Transisi penerapan digitalisasi ini sangat terlihat jelas tidak hanya pada sekolah tingkat dasar atau menengah tetapi juga pada tingkat perguruan tinggi.&nbsp; Akan tetapi, kita juga tahu bahwa hal ini bukan tanpa masalah karena banyak sekali dari institusi pendidikan tersebut yang tidak siap dengan infrastruktur digital baik dari segi budaya, sosial maupun situasi ekonomi yang kurang mendukung.&nbsp; Hal inilah yang menyebabkan tim peneliti ingin untuk melakukan inovasi pada pengelolaan digital perguruan tinggi.&nbsp; Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan studi literatur terkait dengan pengelolaan digital perguruan tinggi.&nbsp; Dari hasil penelitian ditemukan bahwa inovasi pengelolaan digital perguruan tinggi mampu memperluas opsi pengambilan keputusan strategik yang diambil oleh pengelola perguruan tinggi terutama untuk pengembangan peta infografis kekuatan akademisi perguruan tinggi, layanan informasi digital civitas akademika terintegrasi pada tingkat perguruan tinggi, utilisasi media sosial perguruan tinggi dan layanan administrasi keuangan digital.&nbsp; Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa inovasi pengelolaan digital perguruan tinggi penting tidak hanya untuk kepentingan akreditasi institusi tetapi juga untuk kemajuan secara menyeluruh dari perguruan tinggi tersebut. </span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/28550 PERAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL BAGI SEORANG CONTENT CREATOR 2024-01-30T14:49:50+00:00 Chelsea Fernanda Gautama chelsea.625200009@stu.untar.ac.id Anny Valentina annyv@fsrd.untar.ac.id <p><em><span style="font-weight: 400;">Human life has experienced major changes since digitalization occurred in various fields. Today's digital transformation can really be felt by society in all the activities they carry out in their daily lives. Along with this progress, a new job has emerged in the technology and creative industry, namely content creator or what is now more widely known as content creator. Content creators can help introduce, promote, support sales, and increase brand awareness of a targeted product or thing. Ways that can be done to help achieve these things are by creating interesting and quality content, collaborating with other parties, and also becoming a model. To achieve the visual content target, qualitative methods are used starting from the observation stage to publishing the content on the company's Swepo social media. From the various results obtained from the target audience regarding content on the Swepo Company's social media, it is very important to have effects and also writing on the video to help promote the video in the form of visual media in the form of content that will be posted via social media, Sweaterpolos. id has a variety of clothing products that can improve the dressing style of Indonesian people. The creation of this content has the potential to become a bridge between the clothing products owned and consumers with a very wide reach. By carrying out internship activities at Sweaterpolos.id where content children help in completing all the required tasks, while Sweaterpolos.id provides a platform for gaining experience and channeling their knowledge and creativity. By carrying out the duties of a content creator, it is hoped that it can help the company compete with other parties and also increase consistency in content creation. The results of creating interesting content increase content views, increase engagement, get the desired brand awareness, and continue product sales.</span></em></p> <p>&nbsp;</p> <p><span style="font-weight: 400;">Kehidupan manusia mengalami perubahan besar sejak terjadinya digitalisasi pada berbagai bidang. Transformasi digital saat ini benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat sampai dengan segala aktivitas yang dijalaninya di kehidupan sehari-hari. Bersamaan dengan kemajuan ini, munculah suatu pekerjaan baru di industri teknologi dan kreatif yaitu pembuat konten atau yang saat ini lebih dikenal luas dengan sebutan </span><em><span style="font-weight: 400;">content creator. Content creator</span></em><span style="font-weight: 400;"> dapat membantu dalam memperkenalkan, mempromosikan, mendukung penjualan, dan menaikkan </span><em><span style="font-weight: 400;">brand awareness</span></em><span style="font-weight: 400;"> dari suatu produk atau suatu hal yang ditargetkan. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk membantu mencapai hal-hal tersebut adalah dengan membuat konten menarik dan berkualitas, berkolaborasi dengan pihak lain,dan juga menjadi model. Untuk mencapai target visual konten tersebut,penggunaan metode kualitatif mulai dari pada tahap observasi hingga publikasi konten ke media social perusahaaan swepo. Dari berbagai hasil yang didapat dari target audiens seputar konten-konte yang ada di media social Perusahaan swepo, sangat penting dengan adanya effect dan juga tulisan di video untuk membantu mempromosikan video dalam bentuk media visual yang berupa konten yang akan diposting lewat media social, Sweaterpolos.id memiliki berbagai variasi produk pakaian yang dapat meningkatkan gaya berpakaian masyarakat Indonesia. Pembuatan konten tersebut berpotensi menjadi jembatan penghubung antara produk-produk pakaian yang dimiliki dan konsumen dengan jangkauan yang sangat luas. Dengan melaksanakan kegiatan magang di Sweaterpolos.id yang dimana anak konten membantu dalam menyelesaikan segala tugas yang dibutuhkan, sementara Sweaterpolos.id menyediakan wadah bagi untuk mendapatkan pengalaman serta menyalurkan pengetahuan dan kreatifitas yang dimiliki. Dengan terlaksananya tugas-tugas dari seorang </span><em><span style="font-weight: 400;">content creator</span></em><span style="font-weight: 400;"> diharapkan dapat membantu perusahaan dalam persaingan dengan pihak-pihak lain dan juga meningkatkan konsistensi dalam pembuatan konten. Hasil dari pembuatan konten yang menarik membuat views konten meningkat, engagement meningkat, mendapatkan brand awareness yang diinginkan, dan penjualan produk yang terus berlanjut. </span></p> 2023-10-18T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Serina Sosial Humaniora