STRATEGI PEMASARAN : KELOMPOK ACUAN & PERILAKU MEMILIH PARA PEMILIH PEMULA
Main Article Content
Abstract
In Indonesian General Election 2024 KPU (Komisi Pemilihan Umum) predicted that new voters will increase significantly than 2019. New voters (17-24 years olds) are a potential target market because of their large number, and also their impact in the future as a young generation (millennial & Z). In the other hand, New voters usually not have enough education in politic, and also not have preferences to choose. In political marketing, if someone doesn't have a choice, they usually searching information for many resources such as from a reference group,. Reference group is an individu / groups that become a reference for someone in behaving. The aim of this study is to determine the influence of reference groups & new voter’s choosing behaviour in Indonesian General Election. Quantitative research, data obtained from 278 respondents, analysis using simple regression. The results showed that references groups had a significant influence 11.2 % in new voters choosing behavior.
Pada Pemilu Indonesia 2024, KPU (Komisi Pemilihan Umum) memperkirakan jumlah pemilih pemula akan meningkat signifikan dibandingkan tahun 2019. Pemilih pemula (17-24 tahun), generasi muda (milenial & Z), menjadi target pasar yang potensial karena jumlahnya yang besar, dan juga dampaknya di masa depan bagi negara. Namun, pemilih pemula biasanya tidak memiliki pendidikan yang cukup di bidang politik, dan juga tidak mempunyai preferensi untuk memilih. Dalam pemasaran politik, jika seseorang tidak mempunyai pilihan, biasanya mereka mencari informasi dari banyak sumber termasuk dari kelompok acuan. Kelompok acuan adalah Individu/kelompok yang menjadi acuan seseorang dalam berperilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelompok acuan terhdap perilaku memilih pemilih pemula pada PEMLU. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, data diperoleh dari 278 responden, analisis menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok acuan berpengaruh positif & signifikan sebesar 11,2% terhadap perilaku memilih pemilih pemula.
Article Details
References
Antwi, R. B. (2018). How Do Voters Decide? A Study of the Determinants of Voting Behavior in Ghana.
Alma, Y. (2018). Konformitas Dengan Kepercayaan Diri Pada Remajakomunitas Pecinta Korea Di Pekanbaru. Psikoislamedia: Jurnal Psikologi, 2(2), 212-223.
Budiman, A. (2014). Kelompok acuan dalam political marketing. Artikel di Banjarmasin Pos terbit, 30.
Darmawan, I. (2015). Keterlibatan selebriti dalam pemilu Indonesia pasca Orde Baru. Sosiohumaniora, 17(3), 230-236.
Firmansyah. (2008). Marketing politik: Antara pemahaman dan realitas. Jakarta: Obor.
Geertz, C. (2014). Agama Jawa: Abangan. Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa, Komunitas Bambu, Depok Indonesia.
Haerul, H. (2022). Peran Tokoh Agama Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Pada Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2018 Di Kota Makassar. Journal Governance and Politics (JGP), 2(1), 10-18.
Handika, R., & Azmi, A. (2020). Marketing politik calon legislatif generasi milenial. Journal of Civic Education, 3(1), 61-73.
Kurniawati, M. (2023). Pengaruh Keluarga, Tokoh Agama dan Teman terhadap Perilaku Memilih Pemilih Pemula. Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET, 2(01), 106-111.
Martin, C. A., & Bush, A. J. (2000). Do role models influence teenagers’ purchase intentions and behavior?. Journal of consumer marketing, 17(5), 441-453.
Morin, D. T., Ivory, J. D., & Tubbs, M. (2012). Celebrity and politics: Effects of endorser credibility and sex on voter attitudes, perceptions, and behaviors. The Social Science Journal, 49(4), 413-420.
Nursal, A. (2004). Political marketing: strategi memenangkan pemilu: sebuah pendekatan baru kampanye pemilihan DPR, DPD, Presiden. (No Title).
Scifffman, L. G., & Wisenblit, J. L. (2015). Consumer Behavior Edisi 11 Global Edition. England: Pearson Education Limited.
Shimp, T. A. (2014). Komunikasi pemasaran terpadu dalam periklanan dan promosi. Jakarta: Salemba Empat, 97.
Silaen, E., Kurniawati., M & Wijaya, E. (2018). Peran Kelompok Acuan Terhadap Perilaku Konsumtif Produk Fashion Pada Mahasiswa. Universitas Tarumanagara. Skripsi : Tidak diterbitkan.
Street, J. (2004). Celebrity politicians: Popular culture and political representation. The British journal of politics and international relations, 6(4), 435-452.
Subandi, H. H., & Ubaid, A. H. (2020). Selebritis menjadi politisi: Studi tentang bagaimana selebritis menang atau kalah dalam pemilu legislatif. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 5(1), 21-45.
Sutrisno, S., Yuningsih, N. Y., & Agustino, L. (2018). Komparasi Teori Marketing Politik 4p Menurut Niffenegger dan 3p Menurut Adman Nursal. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA, 6(2), 106-111.
Syahdanur, S. (2016). Analisis Kelompok Referensi Dan Nilai Partai Politik Terhadap Brand Personality Dan Citra Kandidat Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Masyarakat Dalam Memilih Kepala Daerah. Jurnal Ekonomi KIAT, 26(1), 112-147.
Trihadi, J., & Nurmina, N. (2021). Pengaruh dukungan orang tua terhadap keputusan memilih pemilih pemula pada siswa sekolah menengah atas di kota Bukittinggi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 6332-6336.
Turner, G. (2004). Understanding Celebrity. London: Sage Publications.
Undang-Undang No. 10 tahun 2008 Tentang Pemilih Pemula
Ubaidullah, M. A., & Ahmady, I. (2022). Peran tokoh agama dalam membangun partisipasi politik masyarakat kabupaten aceh barat daya pada pemilu 2019. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 7(1).
Wardhani, P. S. N., & Sukma, P. (2018). Partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilihan umum. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1), 57-62.